Petinggi PBB Bantaeng yang Tewas Dipanah Diduga Dibuntuti
Posted Date : 15-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 263 kali.
VIVA – Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Bulan Bintang atau PBB Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sudirman (30 tahun), meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Wahidin Makassar, akibat panah yang menembus dada kirinya, kemarin.
Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat PBB Sulsel, Purnama Irianto Asadiah mengungkapkan, kematian Sudirman dilatarbelakangi motif politik. Sebab, kader PBB Bantaeng itu sedang bertugas saat dipanah.
"Kejadiannya siang hari, almarhum berangkat bersama dua kader lainnya bawa bendera PBB, untuk sosialisasi partai. Sejak meninggalkan posko, mereka sudah dibuntuti," kata Purnama, saat ditemui di kantor PBB Sulsel, Makassar, Jumat 15 Maret 2019.
"Bagi PBB, beliau gugur dalam tugas partai," ucap dia.
Berdasarkan laporan dari pimpinan PBB Bantaeng, terindikasi terdapat motif politik yang mendasari penyerangan terhadap Sudirman. Dugaannya, ada pihak yang merasa terganggu dengan masifnya sosialisasi PBB di Kabupaten Bantaeng.
"Kami menganggap, kejadian itu sebagai premanisme politik. Apalagi, di sejumlah dapil di Bantaeng, kita terbilang cukup unggul," katanya.
Dugaan premanisme politik itu, Purnama menjelaskan, pelaku sengaja mengincar Sudirman. Sebab, setelah melontarkan panah, pelaku tidak mengambil harta benda, melainkan langsung melarikan diri.
"Jadi, sudah pasti bukan perampokan. Seandainya begitu, kenapa pelakunya tidak bawa lari motor Sudirman, saat dia sudah tidak berdaya terkena panah," ujarnya.
PBB Sulsel berharap, polisi dapat mengusut tuntas motif pelaku. Polisi sudah menangkap empat pelaku yang memanah Sudirman. Keempatnya, antara lain berinisial AR, HE, IR, dan RI, ditangkap di Makassar. Polisi menyita dua sepeda motor yang diduga mereka gunakan saat beraksi. (asp)
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1130555-petinggi-pbb-bantaeng-yang-tewas-dipanah-diduga-dibuntuti
Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat PBB Sulsel, Purnama Irianto Asadiah mengungkapkan, kematian Sudirman dilatarbelakangi motif politik. Sebab, kader PBB Bantaeng itu sedang bertugas saat dipanah.
"Kejadiannya siang hari, almarhum berangkat bersama dua kader lainnya bawa bendera PBB, untuk sosialisasi partai. Sejak meninggalkan posko, mereka sudah dibuntuti," kata Purnama, saat ditemui di kantor PBB Sulsel, Makassar, Jumat 15 Maret 2019.
"Bagi PBB, beliau gugur dalam tugas partai," ucap dia.
Berdasarkan laporan dari pimpinan PBB Bantaeng, terindikasi terdapat motif politik yang mendasari penyerangan terhadap Sudirman. Dugaannya, ada pihak yang merasa terganggu dengan masifnya sosialisasi PBB di Kabupaten Bantaeng.
"Kami menganggap, kejadian itu sebagai premanisme politik. Apalagi, di sejumlah dapil di Bantaeng, kita terbilang cukup unggul," katanya.
Dugaan premanisme politik itu, Purnama menjelaskan, pelaku sengaja mengincar Sudirman. Sebab, setelah melontarkan panah, pelaku tidak mengambil harta benda, melainkan langsung melarikan diri.
"Jadi, sudah pasti bukan perampokan. Seandainya begitu, kenapa pelakunya tidak bawa lari motor Sudirman, saat dia sudah tidak berdaya terkena panah," ujarnya.
PBB Sulsel berharap, polisi dapat mengusut tuntas motif pelaku. Polisi sudah menangkap empat pelaku yang memanah Sudirman. Keempatnya, antara lain berinisial AR, HE, IR, dan RI, ditangkap di Makassar. Polisi menyita dua sepeda motor yang diduga mereka gunakan saat beraksi. (asp)
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1130555-petinggi-pbb-bantaeng-yang-tewas-dipanah-diduga-dibuntuti
Penikam di Halte Transjakarta BKN Ditetapkan Jadi Tersangka
Siapa Sebenarnya Brenton Tarrant, Pembantai Jemaah Masjid Al Noor
Manfaat Seledri, Membantu Diet dan Turunkan Tekanan Darah
Abdul & The Coffee Theory Pamer Single Terbaru, Selalu Ada
Penderita HIV Bisa Sembuh setelah Transplantasi Sumsum Tulang
Tiket Konser Megah Iwan Fals Bareng SID Sudah Dibuka
Polisi Cari Keberadaan Penyebar Doktrin Kiamat
Polisi Tangkap Bandar Togel Online di Blitar
Check In Bersama Seorang Pria, Sapta Curi Perabot Hotel
Jual Sabu, Pemuda di Jombang Ditangkap
Siapa Sebenarnya Brenton Tarrant, Pembantai Jemaah Masjid Al Noor
Manfaat Seledri, Membantu Diet dan Turunkan Tekanan Darah
Abdul & The Coffee Theory Pamer Single Terbaru, Selalu Ada
Penderita HIV Bisa Sembuh setelah Transplantasi Sumsum Tulang
Tiket Konser Megah Iwan Fals Bareng SID Sudah Dibuka
Polisi Cari Keberadaan Penyebar Doktrin Kiamat
Polisi Tangkap Bandar Togel Online di Blitar
Check In Bersama Seorang Pria, Sapta Curi Perabot Hotel
Jual Sabu, Pemuda di Jombang Ditangkap
Borneo Buat Madura United Frustrasi di Babak I
Kecam Penembakan di Masjid, JK Bingung Selama Ini Selandia Baru Aman
Legislator Dorong BUMN Farmasi Sediakan Obat dengan Harga Terjangkau
Panjat Tembok Pagar, Aksi Nenek Ini Bikin Melongo
Penuh Inspirasi, Denny Sumargo Ingin Filmkan Kisah Hidup Ibunda
Nonton Film Five Feet Apart, Cassandra Lee Nangis di Pelukan Randy Martin
Pamer Baby Bump, Yasmine Wildblood Umumkan Hamil Anak Kedua
Putri Rano Karno Sedang Hamil, Piala IMA Awards 2019 Buat Calon Cucu
Penembakan Brutal, Taqy Malik Pernah Jadi Imam di Masjid Al Noor Selandia Baru
Terlalu Cepat Move On dari Gading, Gisel Tak Berani Pajang Foto Mesra Bareng Wijin
Kecam Penembakan di Masjid, JK Bingung Selama Ini Selandia Baru Aman
Legislator Dorong BUMN Farmasi Sediakan Obat dengan Harga Terjangkau
Panjat Tembok Pagar, Aksi Nenek Ini Bikin Melongo
Penuh Inspirasi, Denny Sumargo Ingin Filmkan Kisah Hidup Ibunda
Nonton Film Five Feet Apart, Cassandra Lee Nangis di Pelukan Randy Martin
Pamer Baby Bump, Yasmine Wildblood Umumkan Hamil Anak Kedua
Putri Rano Karno Sedang Hamil, Piala IMA Awards 2019 Buat Calon Cucu
Penembakan Brutal, Taqy Malik Pernah Jadi Imam di Masjid Al Noor Selandia Baru
Terlalu Cepat Move On dari Gading, Gisel Tak Berani Pajang Foto Mesra Bareng Wijin