Turki Bekukan Aset 3 Pemimpin Senior Pemberontak Syi'ah Houtsi Yaman
Posted Date : 18-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 372 kali.
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki telah membekukan aset tiga pemimpin senior pemberontak Syi'ah Houtsi Yaman sejalan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap pemberontak, kata laporan resmi negara itu, Kamis (18/4/2019).
PBB memberlakukan sanksi pada 2014 terhadap kepemimpinan pemberontak kaki tangan Iran tersebut Syi'ah Huthi dan presiden terguling Yaman Ali Abdullah Saleh, yang dipaksa turun dari jabatan pada 2012 dan masuk daftar hitam karena menghalangi perdamaian dengan kemudian mendukung pemberontak Syi'ah setelah mereka merebut kekuasaan di Sana'a.
Ankara pada masa lalu menargetkan aset-aset Saleh dan putranya, sesuai dengan sanksi PBB terhadap orang kuat terguling yang dibunuh dua tahun lalu tersebut.
Lembaran resmi mengatakan sanksi baru itu menargetkan pemimpin pemberontak Syi'ah Houtsi Abdulmalek al-Houtsi dan dua komandan militer Abd al-Khaliq al-Houtsi dan Abdullah Yahya al-Hakim.
Juga tercantum Saleh dan putranya Ahmed Ali Abdullah Saleh.
Aset milik Saleh dan putranya di bank-bank Turki dan lembaga keuangan lainnya sudah dibekukan sementara lebih dari dua tahun lalu.
Saleh mengumpulkan antara $ 32 miliar dan $ 60 miliar melalui korupsi dan menyimpan aset di setidaknya 20 negara selama 33 tahun berkuasa, menurut laporan PBB.
Konflik Yaman mengadu pemberontak Syi'ah Houtsi yang terkait Iran dengan koalisi pro-pemerintah regional yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang campur tangan dalam konflik empat tahun lalu.
Sejak itu perang telah menewaskan sekitar 10.000 orang Yaman, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (st/AFP)
Sumber : https://www.voa-islam.com/read/world-news/2019/04/18/63417/turki-bekukan-aset-3-pemimpin-senior-pemberontak-syiah-houtsi-yaman/
PBB memberlakukan sanksi pada 2014 terhadap kepemimpinan pemberontak kaki tangan Iran tersebut Syi'ah Huthi dan presiden terguling Yaman Ali Abdullah Saleh, yang dipaksa turun dari jabatan pada 2012 dan masuk daftar hitam karena menghalangi perdamaian dengan kemudian mendukung pemberontak Syi'ah setelah mereka merebut kekuasaan di Sana'a.
Ankara pada masa lalu menargetkan aset-aset Saleh dan putranya, sesuai dengan sanksi PBB terhadap orang kuat terguling yang dibunuh dua tahun lalu tersebut.
Lembaran resmi mengatakan sanksi baru itu menargetkan pemimpin pemberontak Syi'ah Houtsi Abdulmalek al-Houtsi dan dua komandan militer Abd al-Khaliq al-Houtsi dan Abdullah Yahya al-Hakim.
Juga tercantum Saleh dan putranya Ahmed Ali Abdullah Saleh.
Aset milik Saleh dan putranya di bank-bank Turki dan lembaga keuangan lainnya sudah dibekukan sementara lebih dari dua tahun lalu.
Saleh mengumpulkan antara $ 32 miliar dan $ 60 miliar melalui korupsi dan menyimpan aset di setidaknya 20 negara selama 33 tahun berkuasa, menurut laporan PBB.
Konflik Yaman mengadu pemberontak Syi'ah Houtsi yang terkait Iran dengan koalisi pro-pemerintah regional yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang campur tangan dalam konflik empat tahun lalu.
Sejak itu perang telah menewaskan sekitar 10.000 orang Yaman, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (st/AFP)
Sumber : https://www.voa-islam.com/read/world-news/2019/04/18/63417/turki-bekukan-aset-3-pemimpin-senior-pemberontak-syiah-houtsi-yaman/
PBB Desak Penyelesaian Nasib 2.500 Anak-anak Asing di Kamp Suriah
Nia Ramadhani Ultah, Kejutan Sederhana dari Suami Bikin Warganet Baper
Dua Hari Bayi di Ruang NICU, Asri Welas Akhirnya Bisa Menggendong Anak Ketiga
Dua Hari Dirawat di Penang, Ayah Jessica Iskandar Dinyatakan Sembuh dan Boleh Pulang
Ulang Tahun Ke-55, Nia Daniaty Dibanjiri Uang Rupiah Hingga Dolar
Berseteru dengan Keponakan Bikin Depe Rugi Ratusan Juta, Biaya Pengobatan Ayah Berkurang
Begini Senyum Sumringah Saipul Jamil Pasca Nyoblos di Rutan Cipinang
Malaysia Mulai Penyelidikan Temuan Kuburan Massal 2015
Eks Presiden Omar Al-Bashir Dipindahkan ke Penjara
Tersangkut Mega Korupsi Bekas Presiden Peru Alan Garcia Bunuh Diri
Nia Ramadhani Ultah, Kejutan Sederhana dari Suami Bikin Warganet Baper
Dua Hari Bayi di Ruang NICU, Asri Welas Akhirnya Bisa Menggendong Anak Ketiga
Dua Hari Dirawat di Penang, Ayah Jessica Iskandar Dinyatakan Sembuh dan Boleh Pulang
Ulang Tahun Ke-55, Nia Daniaty Dibanjiri Uang Rupiah Hingga Dolar
Berseteru dengan Keponakan Bikin Depe Rugi Ratusan Juta, Biaya Pengobatan Ayah Berkurang
Begini Senyum Sumringah Saipul Jamil Pasca Nyoblos di Rutan Cipinang
Malaysia Mulai Penyelidikan Temuan Kuburan Massal 2015
Eks Presiden Omar Al-Bashir Dipindahkan ke Penjara
Tersangkut Mega Korupsi Bekas Presiden Peru Alan Garcia Bunuh Diri
Islamic State Kembali Lancarkan Serangan Mematikan Terhadap SAA di Kota Palmyra
Otoritas Pemilu Turki Tetapkan Kandidat dari Oposisi Ekram Imamoglu Sebagai Walikota Istanbul
Mahathir Protes Travel Warning AS ke Warganya Agar Tidak ke Malaysia
Korban Tewas Melebihi 200 Orang dalam Pertempuran di Tripoli
Kapal Pecah, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Laut Banyuwangi
Penyelundupan Sabu 3 Kilogram dari Pontianak ke Surabaya Digagalkan
Uang Nasabah Rp 2 Miliar Digelapkan Stafnya, BRI: Sudah Kami Ganti
Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Ngawi
Berdalih Jadi Pengedar Akibat Terlilit Utang ke Bandar Narkoba
Seorang Pria Bawa Bahan Bakar dan Korek Api di Katedral Ditangkap
Otoritas Pemilu Turki Tetapkan Kandidat dari Oposisi Ekram Imamoglu Sebagai Walikota Istanbul
Mahathir Protes Travel Warning AS ke Warganya Agar Tidak ke Malaysia
Korban Tewas Melebihi 200 Orang dalam Pertempuran di Tripoli
Kapal Pecah, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Laut Banyuwangi
Penyelundupan Sabu 3 Kilogram dari Pontianak ke Surabaya Digagalkan
Uang Nasabah Rp 2 Miliar Digelapkan Stafnya, BRI: Sudah Kami Ganti
Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Ngawi
Berdalih Jadi Pengedar Akibat Terlilit Utang ke Bandar Narkoba
Seorang Pria Bawa Bahan Bakar dan Korek Api di Katedral Ditangkap