PM Pakistan Ingin Berdialog dengan India
Posted Date : 28-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 153 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meminta agar dilakukan perundingan terkait ketegangan yang terjadi di wilayah Kashmir. Menurutnya, sudah saatnya Pakistan dan India membahas solusi diplomatik untuk situasi krisis ini.
"Dengan senjata yang Anda miliki dan senjata yang kita miliki, bisakah kita melakukan kesalahan perhitungan? Bukankah kita harus berpikir bahwa jika ini meningkat, apa yang akan terjadi?," ujar Khan seperti dilansir the Guardian, Kamis (28/2).
Ketegangan udara yang terjadi pada Rabu (27/2) pagi merupakan yang pertama antar Angkatan Udara kedua negara. Hal ini memicu penutupan bandara komersial di Pakistan dan India. Selain itu, Pakistan juga menutup wilayah udaranya, sehingga menyebabkan penerbangan internasional dialihkan.
Sementara itu, masyarakat di Lahore dan Islamabad mulai memenuhi supermarket untuk membeli suplai bahan makanan. Sedangkan semua anggota polisi dan petugas kesehatan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa tidak boleh mengambil cuti.
Pakistan telah menembak jatuh dua jet tempur India yang disebut telah menerbos wilayah udara negara tersebut. Kedua pesawat itu dianggap melanggar Garis Kontrol Kashmir yang menjadi perbatasan de facto kedua negara. Satu pilot India dilaporkan ditahan oleh Pakistan.
Pada saat yang sama, jet tempur India lainnya jatuh di Budgam, sebuah daerah di Kashmir yang dikelola India. Tiga orang, termasuk pilot dan warga sipil, dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Khan mengatakan, serangan udara dikerahkan dari dalam wilayah yang dikuasai Pakistan, dan sengaja ditujukan kepada ladang kosong untuk mengirimkan pesan kepada India.
"Sudah menjadi rencana kami bahwa seharusnya tidak ada kerusakan dan tidak ada korban. Kami hanya ingin mengirimkan pesan kepada India, bahwa kami memiliki kemampuan. Jika anda dapat datang ke negara kami, maka kami juga dapat mendatangi negara anda dan melakukan operasi," kata Khan.
Konflik antara kedua negara semakin meningkat jelang pemilihan umum India yang akan digelar pada April mendatang. Di sisi lain, Pakistan ingin menunjukkan kepada India bahwa mereka tidak dapat ditekan. Analis kebijakan yang merupakan pensiunan brigadir militer India, Aruh Sahgal mengaku optimistis konflik kedua negara akan mereda.
"Kedua negara telah kehilangan pesawat masing-masing sehingga ada kesetaraan. Dari sudut pandang politik, perdana menteri India (Narendra Modi) tampil sebagai pemimpin yang tegas, sehingga tidak ada lagi yang bisa dicapai," ujar Sahgal.
Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mendesak Pakistan dan India menahan diri agar situasi tidak semakin memburuk. Hunt mengatakan, ia akan terlibat dalam upaya untuk mencegah agar krisis tidak semakin mendalam.
"Tidak ada pihak yang menginginkan (konflik) ini meningkat, tetapi karena kurangnya kepercayaan antara kedua negara menyebabkan situasi menjadi tidak stabil. Anda tidak hanya memiliki pemerintah, namun anda memiliki opini publik yang sangat meradang," kata Hunt.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Raveesh Kumar mengatakan, Pakistan menggunakan angkatan udara untuk menargetkan instalasi militer India. Selain itu, Delhi juga mengklaim telah menembak jatuh sebuah jet Pakistan di perbatasan.
Eskalasi antara India dan Pakistan dipicu oleh insiden bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, dua pekan lalu. Insiden itu menyebabkan sedikitnya 44 tentara India tewas.
Kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kendati demikian, India menuding Pakistan terlibat dalam merancang serangan di Pulwama.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pnmaou377/pm-pakistan-ingin-berdialog-dengan-india
"Dengan senjata yang Anda miliki dan senjata yang kita miliki, bisakah kita melakukan kesalahan perhitungan? Bukankah kita harus berpikir bahwa jika ini meningkat, apa yang akan terjadi?," ujar Khan seperti dilansir the Guardian, Kamis (28/2).
Ketegangan udara yang terjadi pada Rabu (27/2) pagi merupakan yang pertama antar Angkatan Udara kedua negara. Hal ini memicu penutupan bandara komersial di Pakistan dan India. Selain itu, Pakistan juga menutup wilayah udaranya, sehingga menyebabkan penerbangan internasional dialihkan.
Sementara itu, masyarakat di Lahore dan Islamabad mulai memenuhi supermarket untuk membeli suplai bahan makanan. Sedangkan semua anggota polisi dan petugas kesehatan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa tidak boleh mengambil cuti.
Pakistan telah menembak jatuh dua jet tempur India yang disebut telah menerbos wilayah udara negara tersebut. Kedua pesawat itu dianggap melanggar Garis Kontrol Kashmir yang menjadi perbatasan de facto kedua negara. Satu pilot India dilaporkan ditahan oleh Pakistan.
Pada saat yang sama, jet tempur India lainnya jatuh di Budgam, sebuah daerah di Kashmir yang dikelola India. Tiga orang, termasuk pilot dan warga sipil, dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Khan mengatakan, serangan udara dikerahkan dari dalam wilayah yang dikuasai Pakistan, dan sengaja ditujukan kepada ladang kosong untuk mengirimkan pesan kepada India.
"Sudah menjadi rencana kami bahwa seharusnya tidak ada kerusakan dan tidak ada korban. Kami hanya ingin mengirimkan pesan kepada India, bahwa kami memiliki kemampuan. Jika anda dapat datang ke negara kami, maka kami juga dapat mendatangi negara anda dan melakukan operasi," kata Khan.
Konflik antara kedua negara semakin meningkat jelang pemilihan umum India yang akan digelar pada April mendatang. Di sisi lain, Pakistan ingin menunjukkan kepada India bahwa mereka tidak dapat ditekan. Analis kebijakan yang merupakan pensiunan brigadir militer India, Aruh Sahgal mengaku optimistis konflik kedua negara akan mereda.
"Kedua negara telah kehilangan pesawat masing-masing sehingga ada kesetaraan. Dari sudut pandang politik, perdana menteri India (Narendra Modi) tampil sebagai pemimpin yang tegas, sehingga tidak ada lagi yang bisa dicapai," ujar Sahgal.
Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mendesak Pakistan dan India menahan diri agar situasi tidak semakin memburuk. Hunt mengatakan, ia akan terlibat dalam upaya untuk mencegah agar krisis tidak semakin mendalam.
"Tidak ada pihak yang menginginkan (konflik) ini meningkat, tetapi karena kurangnya kepercayaan antara kedua negara menyebabkan situasi menjadi tidak stabil. Anda tidak hanya memiliki pemerintah, namun anda memiliki opini publik yang sangat meradang," kata Hunt.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Raveesh Kumar mengatakan, Pakistan menggunakan angkatan udara untuk menargetkan instalasi militer India. Selain itu, Delhi juga mengklaim telah menembak jatuh sebuah jet Pakistan di perbatasan.
Eskalasi antara India dan Pakistan dipicu oleh insiden bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, dua pekan lalu. Insiden itu menyebabkan sedikitnya 44 tentara India tewas.
Kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kendati demikian, India menuding Pakistan terlibat dalam merancang serangan di Pulwama.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pnmaou377/pm-pakistan-ingin-berdialog-dengan-india
Rupiah Melemah ke level Rp 14.000 per dolar AS
Warga Sempur Dapat Pengobatan Gratis dan Sunatan Massal
Mandiri Syariah Salurkan Rp 4,35 Triliun Pembiayaan Mikro
Saudi Dilirik Sebagai Gerbang Produk Brasil di Timur Tengah
Guaido Temui Presiden Brasil untuk Tekan Maduro
Warner Bros Rilis Tanggal Penayangan Aquaman 2
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Jakarta di Barat dan Selatan
Hasil Liga Inggris Rabu Dinihari: Everton, Leicester Menang
Studi NASA Ungkap India dan Cina Bikin Bumi Jadi Lebih Hijau
Khabib Nurmagomedov Dilecehkan Juara UFC, Disebut Seperti Jompo
Warga Sempur Dapat Pengobatan Gratis dan Sunatan Massal
Mandiri Syariah Salurkan Rp 4,35 Triliun Pembiayaan Mikro
Saudi Dilirik Sebagai Gerbang Produk Brasil di Timur Tengah
Guaido Temui Presiden Brasil untuk Tekan Maduro
Warner Bros Rilis Tanggal Penayangan Aquaman 2
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Jakarta di Barat dan Selatan
Hasil Liga Inggris Rabu Dinihari: Everton, Leicester Menang
Studi NASA Ungkap India dan Cina Bikin Bumi Jadi Lebih Hijau
Khabib Nurmagomedov Dilecehkan Juara UFC, Disebut Seperti Jompo
22 Orang Luka Akibat Gempa Solok
Heboh di Indonesia, Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Juga Masuk Majalah di Tokyo
Josscy Aartsen Melamar Sambil Berlutut, Rina Nose Berasa Kayak di Film
Reza Bukan Syok Berat Divonis Hukuman 4 Tahun 6 Bulan Penjara
Pacar Ketahuan Selingkuh, Khloe Kardashian Unggah Foto Nakal di Instagram
Sambut Revolusi 4.O AMSI Gelar Konferensi Digital Dan Rakernas
Diajak Raffi Ahmad Kajian, Jeje Govinda: Belum Menemukan yang Pas
Wajah Pucat Dikabarkan Putus, Billy Syahputra Ditodong Pertanyaan Soal Hilda Vitria
Pajang Foto Berdua Semangati Luna Maya, Dewi Sanca Disebut Panjat Sosial
Sering Unggah Foto Sendirian, Hilda Vitria Bantah Galau Karena Putus Cinta
Heboh di Indonesia, Pernikahan Syahrini dan Reino Barack Juga Masuk Majalah di Tokyo
Josscy Aartsen Melamar Sambil Berlutut, Rina Nose Berasa Kayak di Film
Reza Bukan Syok Berat Divonis Hukuman 4 Tahun 6 Bulan Penjara
Pacar Ketahuan Selingkuh, Khloe Kardashian Unggah Foto Nakal di Instagram
Sambut Revolusi 4.O AMSI Gelar Konferensi Digital Dan Rakernas
Diajak Raffi Ahmad Kajian, Jeje Govinda: Belum Menemukan yang Pas
Wajah Pucat Dikabarkan Putus, Billy Syahputra Ditodong Pertanyaan Soal Hilda Vitria
Pajang Foto Berdua Semangati Luna Maya, Dewi Sanca Disebut Panjat Sosial
Sering Unggah Foto Sendirian, Hilda Vitria Bantah Galau Karena Putus Cinta