LUMAJANG, KOMPAS–Hujan deras dan gelombang tinggi semakin mengikis Pantai Tegalbanteng di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Abrasi menyebabkan bibir pantai terus berkurang hingga 30 meter dari kondisi semula.

Petugas dari Kepolisian Resor Lumajang memasang garis polisi di garis pantai yang terus tergerus itu. Kedalaman abrasi di Pantai Tegalbanteng sekitar 300 meter. Lokasi abrasi berada di RT 017 RW 005 Dusun Tegalbanteng, Desa Tegalrejo.

“Kami sudah memasang garis polisi dan papan peringatan guna mengingatkan masyarakat agar berhati-hati. Perlu langkah nyata mengatasi abrasi itu agar tidak semakin meluas dan membahayakan masyarakat,” kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Muhammad Arsal Sahban, Sabtu (19/01/2019).

Arsal mencatat, abrasi di bibir pantai itu sudah mencapai 300 m sejak tahun 2015. Ditambah abrasi pada Jumat sore sejauh 30 m maka total bibir pantai tergerus air laut di sana mencapai 330 m.

“Oleh karena itu, pencegahan kerusakan lanjutan harus segera dilakukan, guna mencegah dampak buruk lebih lanjut,” kata Arsal.

Beberapa minggu sebelumnya, di bagian timur Dusun Tegalbanteng, tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Bulurejo, juga mengalami abrasi . Dampak gerusan air laut menyebabkan beberapa bangunan roboh dan membuat masyarakat merugi.

“Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi bencana akibat cuaca buruk di pantai masih sangat tinggi. Diantaranya di kawasan Wisata Pantai Wotgalih, Wisata Pantai Dampar, Wisata Pantai Bambang dan Wisata Pantai TPI,” kata Wawan Hadi Siswoyo, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

Wawan berharap, masyarakat berhati-hati dan selalu waspada menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Kewaspadaan itu diperlukan guna meminimalkan resiko bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan puting beliung.



Sumber : https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/01/19/abrasi-kikis-pantai-tegalbanteng-lumajang/?