Sifat Penyendiri dan Tertutup Ternyata Tertulis dalam Gen

Posted Date : 19-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 266 kali.


Jakarta - Rangkaian Deoksiribo Nukleat Acid (DNA) dalam gen ternyata mempengaruhi kecenderungan untuk punya sifat penyendiri dan tertutup. Dikutip dari Daily Mail, kemungkinannya mencapai 35 persen sehingga masih bisa 'dilawan' dengan perlakuan dari lingkungan sekitar. Perlakuan sekitar mencegah sifat penyendiri dan tertutup muncul dan menjadi karakter seseorang.

"Orang yang cenderung lebih suka sendiri bukan berarti tidak butuh teman. Sebagai makhluk sosial, mereka perlu teman namun tidak banyak atau terlalu ramai," kata pimpinan riset serta profesor manajemen dan organisasi di University of Western Ontario Julie Aitken Schermer.

Secara umum kepribadian sesoranng terbagi atas lima dimensi. Kelimanya adalah keterbukaan (openess), berhati-hati (conscientiousness), dominan patu (extraversion), kooperatif (agreeableness), dan emosi negatif (neuroticism). Sendiri dan tertutup terkait dengan kecenderungan memiliki karakter neuroticism.

Riset yang dimuat dalam Journal of Research in Personality ini dilakukan terhadap sepasang anak kembar. Anak tersebut diketahui memiliki susunan DNA yang hampir sama, termasuk untuk yang menentukan karakter sendiri dan tertutup. Riset dilakukan saat keduanya mulai masuk sekolah dan ditempatkan dalam riset yang sama.

Satu anak berhasil memperoleh teman, menikmati masa belajar di kelas, dan mengatasi kesendirian. Sedangkan yang lain cenderung tertutup sehingga beda jauh dengan kembarannya. Perbedaan ekspresi ini mengakibatkan perbedaan level kesendirian yang dirasakan responden.

Hasil riset juga menegaskan kecilnya pengaruh DNA pada pembentukan karakter sendiri dan tertutup. Schermer mengumpamakannya seperti gen yang menentukan tinggi badan. Seseorang bisa saja lahir dari sepasang orangtua yang dominan pendek. Namun perbaikan nutrisi sejak dalam kandungan hingga lahir serta stimulan lainnya, memungkinkan anak yang lahir punya tinggi sedikit lebih baik.

"DNA memang berpeluang menentukan karakter penyendiri dan tertutup. Namun bukan salah DNA jika akhirnya seseorang cenderung punya sifat tersebut. Sebagai makhluk sosial, manusia sebetulnya bisa tumbuh lebih baik di lingkungan yang memungkinkan interaksi sosial," kata Schermer.


(up/up)


Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4391285/sifat-penyendiri-dan-tertutup-ternyata-tertulis-dalam-gen?