UNICEF: Hentikan Pembunuhan Anak-anak di Palestina
Posted Date : 12-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 213 kali.
Jenewa (SI Online) – Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF) menyerukan agar diakhiri serangan terhadap di Palestina. Hal ini disampaikan sehari setelah dua anak di Palestina meninggal di Jalur Gaza oleh serangan pasukan pendudukan Israel saat mereka mengikuti aksi damai pawai kepulangan dan pembebasan blokade Jalur Gaza.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (10/2), UNICEF menyatakan “kesedihan mendalam” atas kematian kedua anak tersebut. UNICEF mengatakan bahwa status kematian mereka masih di dalam “verifikasi”.
Organisasi anak PBB ini dalam pernyataannya menegaskan bahwa peristiwa berdarah hari Jumat menunjukkan berlanjutnya kekerasan terhadap anak-anak di Palestina, bersamaan dengan peringatan 30 tahun penandatanganan Konvensi Hak-hak Anak.
“Sudah tiba saatnya kekerasan terhadap anak-anak diakhiri,” kata organisasi PBB itu dalam pernyataannya. “Penderitaan anak-anak Palestina melampaui penderitaan fisik selama bertahun-tahun, yang juga membuat mereka menanggung beban psikologis,” imbuhnya.
UNICEF menegaskan perlunya melindungi anak-anak dalam berbagai keadaan. Menghindari segala bentuk serangan terhadap mereka, atau yang membahayakan mereka oleh pihak mana pun.
Dua bocah Palestina, Hassan Shalabi berusia 14 tahun dan Hamzah Eshteiwi berusia 17 tahun, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel saat mereka mengikuti aksi damai pawai kepulangan dan pembebasan blokade yang dilakukan setiap pekan di hari Jum’at di perbatasan timur Jalur Gaza.
Menurut lembaga HAM Palestina “Al-Mezan”, pasukan penjajah Israel menggunakan kekuatan berlebihan dan mematikan pada hari Jumat (8/2/2019) lalu. Sehingga membunuh dua anak dan melukai 104 lainnya, termasuk 43 anak-anak, 5 wanita dan seorang paramedis.
Menurut laporan HAM, jumlah total korban meninggal oleh pelanggaran yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak dimulai pawai kepulangan pada 30 Maret 2018 mencapai 265 orang, termasuk 38 anak-anak, 2 wanita, 8 orang cacat dan 3 paramedis, ditambah dua wartawan. Sementara pasukan penjajah Israel terus menahan mayat (11) korban, termasuk (3) anak-anak.
Laporan ini menambahkan bahwa (14378) orang terluka oleh tindakan represif pasukan penjajah Israel terhadap pawai kepulangan, termasuk (3058) anak-anak, 630 perempuan, 171 paramedis dan 149 wartawan. Sementara (7635) terluka dengan peluru tajam, termasuk (1426) anak-anak dan 152 wanita.
sumber: infopalestina
Sumber : https://suara-islam.com/unicef-hentikan-pembunuhan-anak-anak-di-palestina/
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (10/2), UNICEF menyatakan “kesedihan mendalam” atas kematian kedua anak tersebut. UNICEF mengatakan bahwa status kematian mereka masih di dalam “verifikasi”.
Organisasi anak PBB ini dalam pernyataannya menegaskan bahwa peristiwa berdarah hari Jumat menunjukkan berlanjutnya kekerasan terhadap anak-anak di Palestina, bersamaan dengan peringatan 30 tahun penandatanganan Konvensi Hak-hak Anak.
“Sudah tiba saatnya kekerasan terhadap anak-anak diakhiri,” kata organisasi PBB itu dalam pernyataannya. “Penderitaan anak-anak Palestina melampaui penderitaan fisik selama bertahun-tahun, yang juga membuat mereka menanggung beban psikologis,” imbuhnya.
UNICEF menegaskan perlunya melindungi anak-anak dalam berbagai keadaan. Menghindari segala bentuk serangan terhadap mereka, atau yang membahayakan mereka oleh pihak mana pun.
Dua bocah Palestina, Hassan Shalabi berusia 14 tahun dan Hamzah Eshteiwi berusia 17 tahun, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel saat mereka mengikuti aksi damai pawai kepulangan dan pembebasan blokade yang dilakukan setiap pekan di hari Jum’at di perbatasan timur Jalur Gaza.
Menurut lembaga HAM Palestina “Al-Mezan”, pasukan penjajah Israel menggunakan kekuatan berlebihan dan mematikan pada hari Jumat (8/2/2019) lalu. Sehingga membunuh dua anak dan melukai 104 lainnya, termasuk 43 anak-anak, 5 wanita dan seorang paramedis.
Menurut laporan HAM, jumlah total korban meninggal oleh pelanggaran yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak dimulai pawai kepulangan pada 30 Maret 2018 mencapai 265 orang, termasuk 38 anak-anak, 2 wanita, 8 orang cacat dan 3 paramedis, ditambah dua wartawan. Sementara pasukan penjajah Israel terus menahan mayat (11) korban, termasuk (3) anak-anak.
Laporan ini menambahkan bahwa (14378) orang terluka oleh tindakan represif pasukan penjajah Israel terhadap pawai kepulangan, termasuk (3058) anak-anak, 630 perempuan, 171 paramedis dan 149 wartawan. Sementara (7635) terluka dengan peluru tajam, termasuk (1426) anak-anak dan 152 wanita.
sumber: infopalestina
Sumber : https://suara-islam.com/unicef-hentikan-pembunuhan-anak-anak-di-palestina/
Bentrokan Sengit Terjadi antara SDF dan Pejuang IS di Benteng Terkhir Islamic State di Deir Al-Zor
Rusia Pulangkan Puluhan Anak Anggota Islamic State dari Irak
2 Anggota Hamas Tewas Setelah Hirup Gas Beracun yang Dipompakan Mesir ke Terowongan Gaza
Jubir SDF Yakin Pemimpin Islamic State Al-Bagdhadi Tidak ada di Kantong Terakhir IS di Suriah
Mantan Komandan Mujahidin dan Presiden Pertama Afghanistan Pasca Sovyet Meninggal di Usia 93 Tahun
Polisi Prancis Cegat Tokoh Rompi Kuning Menyeberang ke Italia
Terungkap: Bagaimana Ahli Strategi Australia ‘Gagalkan’ Piala Dunia Qatar 2022
DPR Soroti Mendag soal Impor etil Alkohol
Negara-Negara Eropa Menangkap Ikan Melebihi Kuota di Perairan Atlantik
Pasaman Barat Sumbar Larang Perayaan Valentine’s Day
Rusia Pulangkan Puluhan Anak Anggota Islamic State dari Irak
2 Anggota Hamas Tewas Setelah Hirup Gas Beracun yang Dipompakan Mesir ke Terowongan Gaza
Jubir SDF Yakin Pemimpin Islamic State Al-Bagdhadi Tidak ada di Kantong Terakhir IS di Suriah
Mantan Komandan Mujahidin dan Presiden Pertama Afghanistan Pasca Sovyet Meninggal di Usia 93 Tahun
Polisi Prancis Cegat Tokoh Rompi Kuning Menyeberang ke Italia
Terungkap: Bagaimana Ahli Strategi Australia ‘Gagalkan’ Piala Dunia Qatar 2022
DPR Soroti Mendag soal Impor etil Alkohol
Negara-Negara Eropa Menangkap Ikan Melebihi Kuota di Perairan Atlantik
Pasaman Barat Sumbar Larang Perayaan Valentine’s Day
Jadikan Anak-anak Kita Permata Hati
Erdogan Shalati dan Panggul Peti Jenazah Korban Apartemen Runtuh
Umat Islam Wajib Punya Saham dalam Perjuangan
Geger, Kakek Karmin Gantung Diri di Balik Baliho Jokowi
Guru yang Ditantang Siswanya Diberi Penghargaan oleh Polisi
Kaca Rumah Ketua MUI Sulsel Pecah Dilempar Orang Misterius
Media China Rilis Video Abdurehim Heyit, Musisi Uighur yang Dikabarkan Tewas Di Kamp Penahanan
Penjelasan Ali Ngabalin soal Foto Viral Dirinya yang Terbaring di Rumah Sakit
Putus pas Lagi Sayang-sayangnya, Young Lex-Revina Masih Panggil 'Ayah Bunda'
Hari Pertama Uji Coba Satu Arah di Dukuh Bawah, Lalin Lancar
Erdogan Shalati dan Panggul Peti Jenazah Korban Apartemen Runtuh
Umat Islam Wajib Punya Saham dalam Perjuangan
Geger, Kakek Karmin Gantung Diri di Balik Baliho Jokowi
Guru yang Ditantang Siswanya Diberi Penghargaan oleh Polisi
Kaca Rumah Ketua MUI Sulsel Pecah Dilempar Orang Misterius
Media China Rilis Video Abdurehim Heyit, Musisi Uighur yang Dikabarkan Tewas Di Kamp Penahanan
Penjelasan Ali Ngabalin soal Foto Viral Dirinya yang Terbaring di Rumah Sakit
Putus pas Lagi Sayang-sayangnya, Young Lex-Revina Masih Panggil 'Ayah Bunda'
Hari Pertama Uji Coba Satu Arah di Dukuh Bawah, Lalin Lancar