DPR Soroti Mendag soal Impor etil Alkohol
Posted Date : 12-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 185 kali.
Hidayatullah.com– Anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjudiredja mengharapkan perjanjian perdagangan Indonesia dengan Pakistan, Hongkong, dan China harus melindungi kepentingan masyarakat dan negara Indonesia.
Sehingga, perjanjian perdagangan itu berdampak positif terhadap kepentingan nasional. Dalam perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Pakistan yang terdiri dari 7 poin, ia mengaku menolak poin nomor 7, karena poin itu membahas mengenai impor etanol (etil alkohol).
“Sebagaimana diketahui etanol adalah bahan baku dari minuman keras. Negara seperti Malaysia impor beanya adalah 60 persen, lalu kenapa Indonesia yang tadinya impor beanya 30 persen bisa menjadi 0 persen,” kata Lili seolah bertanya di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kementerian Hukum dan HAM, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/02/2019).
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno menyatakan, salah satu implementasi dari perjanjian Indonesia dan Pakistan mengenai pembebasan bea etanol menimbulkan kekhawatiran, bahkan keberatan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Adapun terkait ratifikasi perdagangan bebas antara ASEAN dan Hong Kong serta Republik Rakyat China, dirinya berharap produk-produk dari China tidak mudah untuk masuk ke tanah air.
Terkait hal tersebut, Mendag Enggartiasto Lukita berpendapat, bea masuk 0 persen dalam tarif etanol khusus sebagai bahan baku untuk sabun, kosmetik, dan obat dan diatur dengan persyaratan sebagai pembatasan.
Mengenai perjanjian ASEAN dan Hongkong serta berkaitan dengan China, kata Mendag, Indonesia khusus menerima produk yang diolah Hongkong.
“Jadi ini tidak berarti kita mempermudah minuman beralkohol, adapun sikap kita mengenai surat MUI sangat kita perhatikan,” tutur Mendag Enggartiasto.
Raker ini menghasilkan tiga kesimpulan sebagaimana dilansir Parlementaria. Pertama, sesuai dengan penugasan Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI melalui surat pimpinan DPR nomor: PW/00989/DPR RI/I/2019 tanggal 15 Januari 2019, untuk melakukan pembahasan surat Presiden Nomor: R-21/Pres/04/2018 tanggal 27 April 2018 mengenai pengesahan protokol perubahan perjanjian perdagangan preferensial antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan, maka Komisi VI DPR RI akan mengundang pihak terkait, seperti kementerian teknis, MUI, dan asosiasi.
Kedua, Komisi VI DPR RI menyetujui rencana pengesahan persetujuan perdagangan bebas antara ASEAN dan Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok dilakukan dengan Peraturan Presiden. Karena, katanya perjanjian perdagangan tersebut tidak menimbukan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, sesuai dengan penjelasan Mendag.
Ketiga, Komisi VI DPR RI meminta Mendag menyampaikan Peraturan Presiden tentang pengesahan persetujuan perdagangan bebas antara ASEAN dan Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok, setelah diterbitkan kepada Komisi VI DPR RI sebagaimana diatur dalam Pasal 84 UU nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan.*
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/02/11/159815/dpr-soroti-mendag-soal-impor-etil-alkohol.html
Sehingga, perjanjian perdagangan itu berdampak positif terhadap kepentingan nasional. Dalam perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Pakistan yang terdiri dari 7 poin, ia mengaku menolak poin nomor 7, karena poin itu membahas mengenai impor etanol (etil alkohol).
“Sebagaimana diketahui etanol adalah bahan baku dari minuman keras. Negara seperti Malaysia impor beanya adalah 60 persen, lalu kenapa Indonesia yang tadinya impor beanya 30 persen bisa menjadi 0 persen,” kata Lili seolah bertanya di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kementerian Hukum dan HAM, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/02/2019).
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno menyatakan, salah satu implementasi dari perjanjian Indonesia dan Pakistan mengenai pembebasan bea etanol menimbulkan kekhawatiran, bahkan keberatan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Adapun terkait ratifikasi perdagangan bebas antara ASEAN dan Hong Kong serta Republik Rakyat China, dirinya berharap produk-produk dari China tidak mudah untuk masuk ke tanah air.
Terkait hal tersebut, Mendag Enggartiasto Lukita berpendapat, bea masuk 0 persen dalam tarif etanol khusus sebagai bahan baku untuk sabun, kosmetik, dan obat dan diatur dengan persyaratan sebagai pembatasan.
Mengenai perjanjian ASEAN dan Hongkong serta berkaitan dengan China, kata Mendag, Indonesia khusus menerima produk yang diolah Hongkong.
“Jadi ini tidak berarti kita mempermudah minuman beralkohol, adapun sikap kita mengenai surat MUI sangat kita perhatikan,” tutur Mendag Enggartiasto.
Raker ini menghasilkan tiga kesimpulan sebagaimana dilansir Parlementaria. Pertama, sesuai dengan penugasan Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI melalui surat pimpinan DPR nomor: PW/00989/DPR RI/I/2019 tanggal 15 Januari 2019, untuk melakukan pembahasan surat Presiden Nomor: R-21/Pres/04/2018 tanggal 27 April 2018 mengenai pengesahan protokol perubahan perjanjian perdagangan preferensial antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan, maka Komisi VI DPR RI akan mengundang pihak terkait, seperti kementerian teknis, MUI, dan asosiasi.
Kedua, Komisi VI DPR RI menyetujui rencana pengesahan persetujuan perdagangan bebas antara ASEAN dan Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok dilakukan dengan Peraturan Presiden. Karena, katanya perjanjian perdagangan tersebut tidak menimbukan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, sesuai dengan penjelasan Mendag.
Ketiga, Komisi VI DPR RI meminta Mendag menyampaikan Peraturan Presiden tentang pengesahan persetujuan perdagangan bebas antara ASEAN dan Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok, setelah diterbitkan kepada Komisi VI DPR RI sebagaimana diatur dalam Pasal 84 UU nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan.*
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/02/11/159815/dpr-soroti-mendag-soal-impor-etil-alkohol.html
Negara-Negara Eropa Menangkap Ikan Melebihi Kuota di Perairan Atlantik
Pasaman Barat Sumbar Larang Perayaan Valentine’s Day
Dai di Sumut dijerat UU ITE, Persidangan Banjir Air Mata
Ratusan Muslimah Kupang Ngaji Hindari Valentine’s Day
Kasus Guru Ditantang Murid, Mendikbud: Guru Harus Introspeksi Agar Berwibawa
Kesabaran Guru yang Ditantang Siswa Berbuah Hadiah Umrah
Warga Sudah Berteriak, Tapi Silvia Tetap Lewati Jalur Kereta Tanpa Palang Itu..
Bocah SD Tewas Terinjak Kuda
Berita Duka, Ibu Rahayu Meninggal Dunia
Ratusan WNA Datang ke Sini Demi Belajar Agama Islam
Pasaman Barat Sumbar Larang Perayaan Valentine’s Day
Dai di Sumut dijerat UU ITE, Persidangan Banjir Air Mata
Ratusan Muslimah Kupang Ngaji Hindari Valentine’s Day
Kasus Guru Ditantang Murid, Mendikbud: Guru Harus Introspeksi Agar Berwibawa
Kesabaran Guru yang Ditantang Siswa Berbuah Hadiah Umrah
Warga Sudah Berteriak, Tapi Silvia Tetap Lewati Jalur Kereta Tanpa Palang Itu..
Bocah SD Tewas Terinjak Kuda
Berita Duka, Ibu Rahayu Meninggal Dunia
Ratusan WNA Datang ke Sini Demi Belajar Agama Islam
Terungkap: Bagaimana Ahli Strategi Australia ‘Gagalkan’ Piala Dunia Qatar 2022
Polisi Prancis Cegat Tokoh Rompi Kuning Menyeberang ke Italia
Mantan Komandan Mujahidin dan Presiden Pertama Afghanistan Pasca Sovyet Meninggal di Usia 93 Tahun
Jubir SDF Yakin Pemimpin Islamic State Al-Bagdhadi Tidak ada di Kantong Terakhir IS di Suriah
2 Anggota Hamas Tewas Setelah Hirup Gas Beracun yang Dipompakan Mesir ke Terowongan Gaza
Rusia Pulangkan Puluhan Anak Anggota Islamic State dari Irak
Bentrokan Sengit Terjadi antara SDF dan Pejuang IS di Benteng Terkhir Islamic State di Deir Al-Zor
UNICEF: Hentikan Pembunuhan Anak-anak di Palestina
Jadikan Anak-anak Kita Permata Hati
Erdogan Shalati dan Panggul Peti Jenazah Korban Apartemen Runtuh
Polisi Prancis Cegat Tokoh Rompi Kuning Menyeberang ke Italia
Mantan Komandan Mujahidin dan Presiden Pertama Afghanistan Pasca Sovyet Meninggal di Usia 93 Tahun
Jubir SDF Yakin Pemimpin Islamic State Al-Bagdhadi Tidak ada di Kantong Terakhir IS di Suriah
2 Anggota Hamas Tewas Setelah Hirup Gas Beracun yang Dipompakan Mesir ke Terowongan Gaza
Rusia Pulangkan Puluhan Anak Anggota Islamic State dari Irak
Bentrokan Sengit Terjadi antara SDF dan Pejuang IS di Benteng Terkhir Islamic State di Deir Al-Zor
UNICEF: Hentikan Pembunuhan Anak-anak di Palestina
Jadikan Anak-anak Kita Permata Hati
Erdogan Shalati dan Panggul Peti Jenazah Korban Apartemen Runtuh