VIVA – Tim Ad Hoc Integritas PSSI dan aparat kepolisian sudah menyepakati kerja sama guna memberantas pengaturan skor. Dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang dibuat, PSSI dan Kepolisian memiliki porsi tugas masing-masing.

Ketua Tim Ad Hoc Integritas PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan, setelah MoU ini tercapai kedua belah pihak sepakat jika penyelidikan Polisi belum tentu bisa masuk dalam ranah disiplin dan komite etik PSSI.

"Tapi kalau masuk dalam ranah pidana dan sesuai dengan displin serta etika PSSI, maka Polisi bisa menyelediki dan PSSI harus menyerahkan kepada Polisi," kata Riyadh kepada wartawan, Senin 26 Februari 2019.

Meski kedua belah pihak bekerja dengan porsi masing-masing, PSSI melalui Tim Komite Ad Hoc menyambut antusias MoU ini. Upaya membenahi sepakbola ke depan memberi harapan.

"PSSI senang karena ini bagian dari upaya untuk bersih-bersih dari oknum-oknum tidak becus," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketum Asprov PSSI Jawa Timur itu.

Riyadh menambahkan, ada rasa keprihatinan dalam dirinya terkait sumber anonim yang memberi pengakuan ke media massa. Padahal jika mereka bekerja sama dengan polisi dan PSSI akan jauh lebih bermanfaat.

"Kalau para narasumber itu mengetahui dugaan pengaturan skor dan pertandingan sudah diatur, dia harus lapor kepada Satgas. Kalau mengetahui tapi tidak melaporkan bisa saja mereka mendapat hukuman, baik oleh Polisi maupun PSSI," ujarnya.(baw)

Sumber : https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/1125074-tim-ad-hoc-integritas-pssi-sepakati-kerja-sama-dengan-kepolisian