Guru TK di Banyuwangi Keluhkan Bantuan Pendidikan
Posted Date : 18-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 293 kali.
jatimnow.com - Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) di Kabupaten Banyuwangi mengeluhkan adanya bantuan operasional pendidikan (BOP). BOP tersebut justru membebani kinerja para guru dan bukan meringankan atau meningkatkan kualitas kerja ikatan guru-guru TK.
Ketua IGTKI Kabupaten Banyuwangi, Tri Puji Lestari mengatakan sejak ada bantuan dana BOP tahun 2017, ada beberapa oknum yang mengatasnamakan kejaksaan dan dinas. Penggunaan dana tersebut di dikte peruntukannya. Oknum tersebut juga yang mengkondisikan penggunaan anggaran BOP.
Seperti melakukan pembelian buku dan alat tulis, alat peraga edukatif (APE), alat tes penglihatan, atau susu.
"Maksudnya (pengkondisian, red) oknum itu mengaku CV ini milik kejaksaan. Jadi kalau tidak membeli mohon resiko ditanggung sendiri, akan dicari kesalahan-kesalahannya. Ancaman," curhat Puji dalam acara Penyuluhan dan Penerangan Hukum di Kejari Banyuwangi, Senin (18/3/2019).
Dana BOP itu, lanjutnya, merupakan anggaran untuk membiayai pendidikan anak sejak awal tahun atau Januari. Tapi, hampir setiap tahun cairnya di bulan Desember.
Awalnya, selaku Ketua IGTKI Kabupaten Banyuwangi dirinya menolak bantuan tersebut dan mengeluarkan surat edaran kepada IGTKI tingkat kecamatan tidak wajib menerima bantuan yang banyak penekanan-penekanan dan syarat pengkondisian.
"Di Banyuwangi ada 758 lembaga untuk TK-nya, muridnya sekitar 32 ribuan. Rp 600 ribu per siswa. Gak semua lembaga dapat, ada yang tidak punya NPSN ada yang menolak juga," ujarnya.
Setiap lembaga yang menerima BOP, diharuskan mengikuti petunjuk teknis dan melakukan Pre-Order (PO) dari oknum kejaksaan dan dinas. Seharusnya, setiap lembaga yang menerima bantuan dana BOP akan lebih maksimal jika tidak diintervensi penggunaannya.
"Selama ini ada beberapa sekolah yang menolak BOP karena sarat dengan pengkondisian," ujarnya.
Kasi Intelijen Kejari Banyuwangi, Bagus Adi Saputro mengatakan hingga saat ini telah ada 4 elemen yang ditemuinya yakni, lembaga PAUD, TK, SMA, dan SMK.
"Hal krusial yang perlu dibenahi para guru itu mengeluhkan adanya penggunaan dana BOP yang tidak sesuai peruntukannya. Jadi yang tidak ada dalam juknis, seolah-olah ada pengkondisian membeli produk tertentu," kata Bagus.
Pada saat mendampingi para guru tersebut, lanjut Bagus, banyak hal yang diinginkan para guru, seperti adanya keterbukaan penggunaan dana BOP sesuai peraturan dari Kementerian Pendidikan.
"Sangat miris sekali dunia pendidikan yang ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu mengatasnamakan institusi tertentu mengambil untung, mengambil hasil dari dunia pendidikan," ungkapnya.
Beberapa kasus, seperti di Kecamatan Rogojampi yakni "pemaksaan" pada lembaga TK untuk membeli susu kotak kemasan. Ternyata susu yang dibeli itu telah mengental isinya.
"Yang terjadi ternyata, susu ini yang disampaikan dewan guru ternyata sudah mengental di dalamnya. Produk kedaluwarsa, tetapi wajib dibeli," tandasnya.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-13658-guru-tk-di-banyuwangi-keluhkan-bantuan-pendidikan
Ketua IGTKI Kabupaten Banyuwangi, Tri Puji Lestari mengatakan sejak ada bantuan dana BOP tahun 2017, ada beberapa oknum yang mengatasnamakan kejaksaan dan dinas. Penggunaan dana tersebut di dikte peruntukannya. Oknum tersebut juga yang mengkondisikan penggunaan anggaran BOP.
Seperti melakukan pembelian buku dan alat tulis, alat peraga edukatif (APE), alat tes penglihatan, atau susu.
"Maksudnya (pengkondisian, red) oknum itu mengaku CV ini milik kejaksaan. Jadi kalau tidak membeli mohon resiko ditanggung sendiri, akan dicari kesalahan-kesalahannya. Ancaman," curhat Puji dalam acara Penyuluhan dan Penerangan Hukum di Kejari Banyuwangi, Senin (18/3/2019).
Dana BOP itu, lanjutnya, merupakan anggaran untuk membiayai pendidikan anak sejak awal tahun atau Januari. Tapi, hampir setiap tahun cairnya di bulan Desember.
Awalnya, selaku Ketua IGTKI Kabupaten Banyuwangi dirinya menolak bantuan tersebut dan mengeluarkan surat edaran kepada IGTKI tingkat kecamatan tidak wajib menerima bantuan yang banyak penekanan-penekanan dan syarat pengkondisian.
"Di Banyuwangi ada 758 lembaga untuk TK-nya, muridnya sekitar 32 ribuan. Rp 600 ribu per siswa. Gak semua lembaga dapat, ada yang tidak punya NPSN ada yang menolak juga," ujarnya.
Setiap lembaga yang menerima BOP, diharuskan mengikuti petunjuk teknis dan melakukan Pre-Order (PO) dari oknum kejaksaan dan dinas. Seharusnya, setiap lembaga yang menerima bantuan dana BOP akan lebih maksimal jika tidak diintervensi penggunaannya.
"Selama ini ada beberapa sekolah yang menolak BOP karena sarat dengan pengkondisian," ujarnya.
Kasi Intelijen Kejari Banyuwangi, Bagus Adi Saputro mengatakan hingga saat ini telah ada 4 elemen yang ditemuinya yakni, lembaga PAUD, TK, SMA, dan SMK.
"Hal krusial yang perlu dibenahi para guru itu mengeluhkan adanya penggunaan dana BOP yang tidak sesuai peruntukannya. Jadi yang tidak ada dalam juknis, seolah-olah ada pengkondisian membeli produk tertentu," kata Bagus.
Pada saat mendampingi para guru tersebut, lanjut Bagus, banyak hal yang diinginkan para guru, seperti adanya keterbukaan penggunaan dana BOP sesuai peraturan dari Kementerian Pendidikan.
"Sangat miris sekali dunia pendidikan yang ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu mengatasnamakan institusi tertentu mengambil untung, mengambil hasil dari dunia pendidikan," ungkapnya.
Beberapa kasus, seperti di Kecamatan Rogojampi yakni "pemaksaan" pada lembaga TK untuk membeli susu kotak kemasan. Ternyata susu yang dibeli itu telah mengental isinya.
"Yang terjadi ternyata, susu ini yang disampaikan dewan guru ternyata sudah mengental di dalamnya. Produk kedaluwarsa, tetapi wajib dibeli," tandasnya.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-13658-guru-tk-di-banyuwangi-keluhkan-bantuan-pendidikan
Tiga Pengedar Pil Koplo di Sekolah Disergap, Ribuan Butir Diamankan
Warga Ngawi Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat Bertambah 2 Orang
Lupa Sudah Nikah, Suami Kaget Lihat Yuanita Christiani Saat Bangun Tidur
Tak Dinafkahi Dipo Latief, Nikita Mirzani: Kalau Nggak Mampu Jangan Banyak Cakap!
Jarang Umbar Asmara, Kevin Julio Bakal Nikah Tahun Ini?
Istri Ngidam Barang Branded, Lee Jeong Hoon Sampai Jual Mobil Mewah?
LDR-an, Michelle Joan Ketemu Pacar 2 Kali Setahun
Ngevlog Bareng, Raffi Ahmad Tak Bayar Artis yang Diajaknya Kolaborasi
Disudutkan Sunan Kalijaga, Penyebar Video Sebut Salmafina Turut Andil Rusak Nama Keluarga
Anak Terjebak di Dalam Lift, Denny Cagur Syok
Warga Ngawi Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat Bertambah 2 Orang
Lupa Sudah Nikah, Suami Kaget Lihat Yuanita Christiani Saat Bangun Tidur
Tak Dinafkahi Dipo Latief, Nikita Mirzani: Kalau Nggak Mampu Jangan Banyak Cakap!
Jarang Umbar Asmara, Kevin Julio Bakal Nikah Tahun Ini?
Istri Ngidam Barang Branded, Lee Jeong Hoon Sampai Jual Mobil Mewah?
LDR-an, Michelle Joan Ketemu Pacar 2 Kali Setahun
Ngevlog Bareng, Raffi Ahmad Tak Bayar Artis yang Diajaknya Kolaborasi
Disudutkan Sunan Kalijaga, Penyebar Video Sebut Salmafina Turut Andil Rusak Nama Keluarga
Anak Terjebak di Dalam Lift, Denny Cagur Syok
Syukuran di Pasar, Plt Bupati Trenggalek Suapi Nenek Pedagang Kerupuk
Ditabrak Mobil di Surabaya, Penjual Bakso Asal Lamongan Tewas
Dua Truk Tangki Pertamina Dibajak, Ditemukan di Sekitar Istana Negara
Aksi Dua Bule Diduga Mencuri Terekam CCTV
Penangkapan Pencuri Smartwatch di Tunjungan Plaza, Pelaku Ditembak
17 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pemilu 2019 di Jawa Timur
Dor! Bandit Motor Ponorogo Ditembak di Perbatasan Magetan
Nasib Tuman di Tengah Viral Meme Tuman
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik, Polisi-TNI Bagikan Masker Gratis
Kuras Harta Pacar, Anggota BIN Gadungan Ditangkap di Mojokerto
Ditabrak Mobil di Surabaya, Penjual Bakso Asal Lamongan Tewas
Dua Truk Tangki Pertamina Dibajak, Ditemukan di Sekitar Istana Negara
Aksi Dua Bule Diduga Mencuri Terekam CCTV
Penangkapan Pencuri Smartwatch di Tunjungan Plaza, Pelaku Ditembak
17 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pemilu 2019 di Jawa Timur
Dor! Bandit Motor Ponorogo Ditembak di Perbatasan Magetan
Nasib Tuman di Tengah Viral Meme Tuman
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik, Polisi-TNI Bagikan Masker Gratis
Kuras Harta Pacar, Anggota BIN Gadungan Ditangkap di Mojokerto