Nasib Tuman di Tengah Viral Meme Tuman
Posted Date : 18-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 333 kali.
jatimnow.com - Viralnya meme 'tuman' di dunia maya, membuat warga Pasuruan yang mempunyai nama serupa (Tuman), pun jadi perbincangan publik.
Salah satunya adalah Tuman, 61, warga Dusun Doyong Selatan, Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Anehnya, Pak Tuman ini baru tau namanya dijadikan bahan komedi gambar (meme).
"Saya awalnya heran, kenapa kemarin malam waktu di warung, banyak orang nyeples (memukul) saya, sambil bilang 'Tuman'. Saya ya kaget. Kok tiba tiba tiba nyeples. Ya jangan gitu," ucap Tuman, Minggu (17/03/2019).
Kalau KTP-nya yang tersebar di jagat dunia maya, itu diketahui dari anaknya tiga hari yang lalu.
Setelah diselidiki oleh Pak Tuman, orang yang memviralkan KTP-nya tanpa ijin adalah Hasanudin, seorang perangkat desa setempat.
"Awalnya saya ya marah. Saya gak punya salah kok dibegitukan. Kok KTP saya dimasukan HP. Padahal saya gak tau itu Pe Hapean (HP)," jelasnya dengan logat medok bahasa Madura.
"Tidak ada niatan sedikitpun dihati saya. Kok bisa ya jadi seperti ini," sambungnya.
Setelah jatimnow.com menunjukan gambar dan membacakan dialog meme tuman yang diunggah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pak Tuman pun tersenyum.
"Kalau dibuat yang baik-baik ya saya gak papa. Saya ini petani totok (tulen). Gak ngerti apa-apa. Sehari-hari saya ya gini. Buruh tani dan jadi juru kunci makam desa," ungkap bapak tiga anak ini.
Meski begitu, Tuman mengaku tetap bangga dengan nama pemberian orang tuanya. Meski saat ini viral dan jadi bahan olok-olok rekanya.
Tuman sendiri adalah Bahasa Jawa dan sudah diserap menjadi Bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tuman mengandung arti gemar atau menjadi biasa (suka, gemar dan sebagainya) sesudah merasai senangnya, enaknya dan sebagainya.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-13609-nasib-tuman-di-tengah-viral-meme-tuman
Salah satunya adalah Tuman, 61, warga Dusun Doyong Selatan, Desa Kenduruan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Anehnya, Pak Tuman ini baru tau namanya dijadikan bahan komedi gambar (meme).
"Saya awalnya heran, kenapa kemarin malam waktu di warung, banyak orang nyeples (memukul) saya, sambil bilang 'Tuman'. Saya ya kaget. Kok tiba tiba tiba nyeples. Ya jangan gitu," ucap Tuman, Minggu (17/03/2019).
Kalau KTP-nya yang tersebar di jagat dunia maya, itu diketahui dari anaknya tiga hari yang lalu.
Setelah diselidiki oleh Pak Tuman, orang yang memviralkan KTP-nya tanpa ijin adalah Hasanudin, seorang perangkat desa setempat.
"Awalnya saya ya marah. Saya gak punya salah kok dibegitukan. Kok KTP saya dimasukan HP. Padahal saya gak tau itu Pe Hapean (HP)," jelasnya dengan logat medok bahasa Madura.
"Tidak ada niatan sedikitpun dihati saya. Kok bisa ya jadi seperti ini," sambungnya.
Setelah jatimnow.com menunjukan gambar dan membacakan dialog meme tuman yang diunggah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pak Tuman pun tersenyum.
"Kalau dibuat yang baik-baik ya saya gak papa. Saya ini petani totok (tulen). Gak ngerti apa-apa. Sehari-hari saya ya gini. Buruh tani dan jadi juru kunci makam desa," ungkap bapak tiga anak ini.
Meski begitu, Tuman mengaku tetap bangga dengan nama pemberian orang tuanya. Meski saat ini viral dan jadi bahan olok-olok rekanya.
Tuman sendiri adalah Bahasa Jawa dan sudah diserap menjadi Bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tuman mengandung arti gemar atau menjadi biasa (suka, gemar dan sebagainya) sesudah merasai senangnya, enaknya dan sebagainya.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-13609-nasib-tuman-di-tengah-viral-meme-tuman
Dor! Bandit Motor Ponorogo Ditembak di Perbatasan Magetan
17 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pemilu 2019 di Jawa Timur
Penangkapan Pencuri Smartwatch di Tunjungan Plaza, Pelaku Ditembak
Aksi Dua Bule Diduga Mencuri Terekam CCTV
Dua Truk Tangki Pertamina Dibajak, Ditemukan di Sekitar Istana Negara
Ditabrak Mobil di Surabaya, Penjual Bakso Asal Lamongan Tewas
Syukuran di Pasar, Plt Bupati Trenggalek Suapi Nenek Pedagang Kerupuk
Guru TK di Banyuwangi Keluhkan Bantuan Pendidikan
Tiga Pengedar Pil Koplo di Sekolah Disergap, Ribuan Butir Diamankan
Warga Ngawi Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat Bertambah 2 Orang
17 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pemilu 2019 di Jawa Timur
Penangkapan Pencuri Smartwatch di Tunjungan Plaza, Pelaku Ditembak
Aksi Dua Bule Diduga Mencuri Terekam CCTV
Dua Truk Tangki Pertamina Dibajak, Ditemukan di Sekitar Istana Negara
Ditabrak Mobil di Surabaya, Penjual Bakso Asal Lamongan Tewas
Syukuran di Pasar, Plt Bupati Trenggalek Suapi Nenek Pedagang Kerupuk
Guru TK di Banyuwangi Keluhkan Bantuan Pendidikan
Tiga Pengedar Pil Koplo di Sekolah Disergap, Ribuan Butir Diamankan
Warga Ngawi Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat Bertambah 2 Orang
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik, Polisi-TNI Bagikan Masker Gratis
Kuras Harta Pacar, Anggota BIN Gadungan Ditangkap di Mojokerto
Allegri Percaya Kekalahan akan Bantu Juve untuk Berbenah
Mobil Sains Keliling akan Kunjungi 100 Sekolah di Banten
Satu Orang Meninggal dalam Penembakan Trem Utrecht
Anies: Korban Kebakaran Terima Rp 2,5 Juta Per Rumah
Polda Riau Kawal Jenazah Ibunda Ustaz Abdul Somad ke Sumut
Seismograf di Gunung Papandayan Hanya Tersisa Satu
Kunjungi Anak di Christchurch, Ayah Ini Ditembak Teroris
Dukung Teroris di Medsos, Pria Ini Dilarang Pakai Internet
Kuras Harta Pacar, Anggota BIN Gadungan Ditangkap di Mojokerto
Allegri Percaya Kekalahan akan Bantu Juve untuk Berbenah
Mobil Sains Keliling akan Kunjungi 100 Sekolah di Banten
Satu Orang Meninggal dalam Penembakan Trem Utrecht
Anies: Korban Kebakaran Terima Rp 2,5 Juta Per Rumah
Polda Riau Kawal Jenazah Ibunda Ustaz Abdul Somad ke Sumut
Seismograf di Gunung Papandayan Hanya Tersisa Satu
Kunjungi Anak di Christchurch, Ayah Ini Ditembak Teroris
Dukung Teroris di Medsos, Pria Ini Dilarang Pakai Internet