Aktivis Jerman: Tradisi Api Unggun Paskah Membahayakan Hewan Liar
Posted Date : 20-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 394 kali.
Hidayatullah.com—Di Jerman ada tradisi orang berkumpul menyaksikan api unggun guna memperingati Paskah dan menandakan akhir dari musim dingin yang panjang dan gelap. Namun, para aktivis mengatakan bahwa api-api unggun tersebut menjadi perangkap maut bagi hewan-hewan kecil yang hidup liar di sekitar lokasi pembakaran.
Dilansir DW hari Jumat (19/4/2019), pegiat-pegiat hak binatang mendesak warga Jerman agar menjauhi acara api unggun dalam rangka Paskah tahun ini, memperingatkan mereka bahwa kegiatan itu berakibat fatal bagi hewan-hewan kecil di alam liar seperti kelinci dan landak.
Berkumpul di sekitar api unggun di malam Paskah merupakan tradisi populer di kalangan masyarakat Eropa Utara sejak era pagan (masa penyembahan berhala sebelum kristenisasi Eropa). Di banyak daerah di Jerman, ritual itu –yang asalnya merupakan perayaan penyambutan kedatangan musim semi usai musim dingin yang panjang– merupakan bagian dari libur akhir pekan di mana anak-anak berburu telur Paskah.
Sebelum perayaan api unggun dilaksanakan, biasanya dahan, ranting pepohonan, serta daun dan rerumputan kering terlebih dulu disusun beberapa hari sebelumnya atau bahkan beberapa pekan sebelum acara.
Menurut kelompok konservasi alam NABU, kegiatan itu dapat mengganggu kehidupan binatang-binatang kecil di alam terbuka, seperti semut, burung, kelinci, landak, kodok dan katak serta berang-berang yang biasa membuat sarang dengan memanfaatkan dahan, ranting serta dedaunan dan rumput untuk membuat sarang dan sebagai tempat bernaung.
“Ketika api-api unggun itu dinyalakan dalam perayaan Paskah, mereka secara nyata menjadi perayaan pemakaman bagi hewan-hewan tersebut,” kata jubir NABU Philip Foth.
Dalam pernyataannya, NABU mengatakan bagi warga Jerman yang ingin melaksanakan tradisi itu sebaiknya membuat gunungan kayu sebisa mungkin dekat dengan hari Minggu Paskah. Jika tidak memungkinkan, diupayakan agar sebelum api unggun dinyalakan hewan-hewan liar di sekitar lokasi memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri atau dicarikan dan dipindahkan ke tempat aman.
Di Oberhausen, distrik industri di bagian barat, pelaksanaan api unggun Paskah hanya boleh dilakukan di ruang dan acara publik, bukan dilaksanakan di tempat-tempat pribadi.
Di Norderstedt, sebelah utara tak jauh dari Hamburg, Partai Hijau setempat menyeru agar diberlakukan larangan api unggun Paskah di tempat-tempat pribadi karena emisi karbon yang ditimbulkan dari pembakaran gunungan kayu tersebut.
Menurut Badan Lingkungan Hidup Federal, emisi karbon yang dihasilkan dari tradisi itu ditambah dari lokasi-lokasi pembakaran di seluruh Jerman setiap tahun mencapai 400.000 ton.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/20/163606/aktivis-jerman-tradisi-api-unggun-paskah-membahayakan-hewan-liar.html
Dilansir DW hari Jumat (19/4/2019), pegiat-pegiat hak binatang mendesak warga Jerman agar menjauhi acara api unggun dalam rangka Paskah tahun ini, memperingatkan mereka bahwa kegiatan itu berakibat fatal bagi hewan-hewan kecil di alam liar seperti kelinci dan landak.
Berkumpul di sekitar api unggun di malam Paskah merupakan tradisi populer di kalangan masyarakat Eropa Utara sejak era pagan (masa penyembahan berhala sebelum kristenisasi Eropa). Di banyak daerah di Jerman, ritual itu –yang asalnya merupakan perayaan penyambutan kedatangan musim semi usai musim dingin yang panjang– merupakan bagian dari libur akhir pekan di mana anak-anak berburu telur Paskah.
Sebelum perayaan api unggun dilaksanakan, biasanya dahan, ranting pepohonan, serta daun dan rerumputan kering terlebih dulu disusun beberapa hari sebelumnya atau bahkan beberapa pekan sebelum acara.
Menurut kelompok konservasi alam NABU, kegiatan itu dapat mengganggu kehidupan binatang-binatang kecil di alam terbuka, seperti semut, burung, kelinci, landak, kodok dan katak serta berang-berang yang biasa membuat sarang dengan memanfaatkan dahan, ranting serta dedaunan dan rumput untuk membuat sarang dan sebagai tempat bernaung.
“Ketika api-api unggun itu dinyalakan dalam perayaan Paskah, mereka secara nyata menjadi perayaan pemakaman bagi hewan-hewan tersebut,” kata jubir NABU Philip Foth.
Dalam pernyataannya, NABU mengatakan bagi warga Jerman yang ingin melaksanakan tradisi itu sebaiknya membuat gunungan kayu sebisa mungkin dekat dengan hari Minggu Paskah. Jika tidak memungkinkan, diupayakan agar sebelum api unggun dinyalakan hewan-hewan liar di sekitar lokasi memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri atau dicarikan dan dipindahkan ke tempat aman.
Di Oberhausen, distrik industri di bagian barat, pelaksanaan api unggun Paskah hanya boleh dilakukan di ruang dan acara publik, bukan dilaksanakan di tempat-tempat pribadi.
Di Norderstedt, sebelah utara tak jauh dari Hamburg, Partai Hijau setempat menyeru agar diberlakukan larangan api unggun Paskah di tempat-tempat pribadi karena emisi karbon yang ditimbulkan dari pembakaran gunungan kayu tersebut.
Menurut Badan Lingkungan Hidup Federal, emisi karbon yang dihasilkan dari tradisi itu ditambah dari lokasi-lokasi pembakaran di seluruh Jerman setiap tahun mencapai 400.000 ton.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/20/163606/aktivis-jerman-tradisi-api-unggun-paskah-membahayakan-hewan-liar.html
Mengapa Berjoget Ria Saat Paskah Terlarang di Jerman?
Demokrat Minta Laporan Lengkap Mueller
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan dari Dinasti ke-18 Mesir
Militer Israel Serang Dua Titik Posisi Hamas di Jalur Gaza
Israel Sikapi Represif Demonstrasi Damai di Jalur Gaza
BMW Tarik 360 Ribu Unit Mobil di China
Trump Geram terhadap Laporan Akhir Mueller
KBRI Amman Pulangkan 51 Pekerja Migran Sebagian Ilegal
Jalan Bareng Gisel dan Gempi, Gading Marten Dibandingkan dengan Wijin
China Blokir Kata 'Leica', Kerja Sama Huawei Terancam
Demokrat Minta Laporan Lengkap Mueller
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan dari Dinasti ke-18 Mesir
Militer Israel Serang Dua Titik Posisi Hamas di Jalur Gaza
Israel Sikapi Represif Demonstrasi Damai di Jalur Gaza
BMW Tarik 360 Ribu Unit Mobil di China
Trump Geram terhadap Laporan Akhir Mueller
KBRI Amman Pulangkan 51 Pekerja Migran Sebagian Ilegal
Jalan Bareng Gisel dan Gempi, Gading Marten Dibandingkan dengan Wijin
China Blokir Kata 'Leica', Kerja Sama Huawei Terancam
Amerika Memulai Studi Overdosis Opioid di 4 Negara Bagian
Anggota Marinir Amerika “Perampok” Kedubes Korut di Spanyol Ditangkap
PM dan Pemerintah Mali Mengundurkan Diri Akibat Kemarahan Rakyat
‘Israel’ Hancurkan Kamp Palestina, Rampas 5.100 Hektare Tanah
Ke mana-mana Devano Danendra Diikuti Fans, Iis Dahlia Jadi Iri?
Operasi di RS Penang Sukses, Papa Nikmati Rumah Baru Hadiah dari Jessica Iskandar
Masa Puber, Devano Danendra Kalap Belanja Sampai Puluhan Juta
Sosok di Balik Film The Conjuring, Lorraine Warren Meninggal Dunia di Usia 92 Tahun
Liburan di Amerika, Luna Maya Sapa John Legend
Denada Unggah Foto Shakira Aurum Berhijab
Anggota Marinir Amerika “Perampok” Kedubes Korut di Spanyol Ditangkap
PM dan Pemerintah Mali Mengundurkan Diri Akibat Kemarahan Rakyat
‘Israel’ Hancurkan Kamp Palestina, Rampas 5.100 Hektare Tanah
Ke mana-mana Devano Danendra Diikuti Fans, Iis Dahlia Jadi Iri?
Operasi di RS Penang Sukses, Papa Nikmati Rumah Baru Hadiah dari Jessica Iskandar
Masa Puber, Devano Danendra Kalap Belanja Sampai Puluhan Juta
Sosok di Balik Film The Conjuring, Lorraine Warren Meninggal Dunia di Usia 92 Tahun
Liburan di Amerika, Luna Maya Sapa John Legend
Denada Unggah Foto Shakira Aurum Berhijab