Amerika Memulai Studi Overdosis Opioid di 4 Negara Bagian
Posted Date : 20-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 320 kali.
Hidayatullah.com—Pejabat-pejabat kesehatan Amerika Serikat hari Kamis (18/4/2019) mengatakan bahwa mereka akan mengalokasikan dana $350 juta di empat negara untuk keperluan studi mencari jalan terbaik guna mengatasi krisis opioid di tingkat lokal sehingga angka kematian akibat overdosis opioid dapat dikurangi 40 persen dalam kurun 3 tahun.
National Institutes of Health akan memberikan hibah ke lembaga-lembaga riset di Kentucky, Massachusetts, New York dan Ohio, kata Direktur NIH Dr. Francis Collins dalam sebuah konferensi pers. Dana itu akan disalurkan ke Universitas Kentucky, Boston Medical Center, Universitas Columbia dan Ohio State University, lapor Reuters.
Obat-obatan penghilang rasa sakit yang mengandung opioid dan narkotika seperti heroin dan fentanyl menjadi penyebab kematian 47.600 kematian di Amerika Serikat pada tahun 2017, menurut data resmi pemerintah. Angka itu turun sedikit tahun 2018, menurut data sementara.
Dalam rencana itu, pusat-pusat penelitian tersebut akan bekerja di 15 pemukiman di mana terdapat kasus overdosis opioid paling banyak. Di sana mereka mereka akn mengkaji bagaimana tindakan pencegahan, pengobatan dan pemulihan dapat mengurangi kasus overdosis.
Para peneliti akan melihat bagaimana perilaku kesehatan, pengangguran dan sistem hukum setempat berkontribusi pada krisis tersebut dan mengkaji efektivitas tindakan pencegahan yang dilakukan selama ini.
“Kita saat ini berada dalam periode krisis di mana kita perlu mengetahui secara nyata mana yang benar-benar berjalan dan mana yang tidak,” kata Dr. Alysse Wurcel dari Tufts Medical Center di Boston, anggota kelompok kerja opioid di Infectious Disease Society of America.
Studi itu dilakukan bekerja sama dengan Substance Abuse and Mental Health Services Administration, yang memberikan layanan pencegahan, perawatan dan pemulihan di masing-masing daerah.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/20/163604/amerika-memulai-studi-overdosis-opioid-di-4-negara-bagian.html
National Institutes of Health akan memberikan hibah ke lembaga-lembaga riset di Kentucky, Massachusetts, New York dan Ohio, kata Direktur NIH Dr. Francis Collins dalam sebuah konferensi pers. Dana itu akan disalurkan ke Universitas Kentucky, Boston Medical Center, Universitas Columbia dan Ohio State University, lapor Reuters.
Obat-obatan penghilang rasa sakit yang mengandung opioid dan narkotika seperti heroin dan fentanyl menjadi penyebab kematian 47.600 kematian di Amerika Serikat pada tahun 2017, menurut data resmi pemerintah. Angka itu turun sedikit tahun 2018, menurut data sementara.
Dalam rencana itu, pusat-pusat penelitian tersebut akan bekerja di 15 pemukiman di mana terdapat kasus overdosis opioid paling banyak. Di sana mereka mereka akn mengkaji bagaimana tindakan pencegahan, pengobatan dan pemulihan dapat mengurangi kasus overdosis.
Para peneliti akan melihat bagaimana perilaku kesehatan, pengangguran dan sistem hukum setempat berkontribusi pada krisis tersebut dan mengkaji efektivitas tindakan pencegahan yang dilakukan selama ini.
“Kita saat ini berada dalam periode krisis di mana kita perlu mengetahui secara nyata mana yang benar-benar berjalan dan mana yang tidak,” kata Dr. Alysse Wurcel dari Tufts Medical Center di Boston, anggota kelompok kerja opioid di Infectious Disease Society of America.
Studi itu dilakukan bekerja sama dengan Substance Abuse and Mental Health Services Administration, yang memberikan layanan pencegahan, perawatan dan pemulihan di masing-masing daerah.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/20/163604/amerika-memulai-studi-overdosis-opioid-di-4-negara-bagian.html
Aktivis Jerman: Tradisi Api Unggun Paskah Membahayakan Hewan Liar
Mengapa Berjoget Ria Saat Paskah Terlarang di Jerman?
Demokrat Minta Laporan Lengkap Mueller
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan dari Dinasti ke-18 Mesir
Militer Israel Serang Dua Titik Posisi Hamas di Jalur Gaza
Israel Sikapi Represif Demonstrasi Damai di Jalur Gaza
BMW Tarik 360 Ribu Unit Mobil di China
Trump Geram terhadap Laporan Akhir Mueller
KBRI Amman Pulangkan 51 Pekerja Migran Sebagian Ilegal
Jalan Bareng Gisel dan Gempi, Gading Marten Dibandingkan dengan Wijin
Mengapa Berjoget Ria Saat Paskah Terlarang di Jerman?
Demokrat Minta Laporan Lengkap Mueller
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan dari Dinasti ke-18 Mesir
Militer Israel Serang Dua Titik Posisi Hamas di Jalur Gaza
Israel Sikapi Represif Demonstrasi Damai di Jalur Gaza
BMW Tarik 360 Ribu Unit Mobil di China
Trump Geram terhadap Laporan Akhir Mueller
KBRI Amman Pulangkan 51 Pekerja Migran Sebagian Ilegal
Jalan Bareng Gisel dan Gempi, Gading Marten Dibandingkan dengan Wijin
Anggota Marinir Amerika “Perampok” Kedubes Korut di Spanyol Ditangkap
PM dan Pemerintah Mali Mengundurkan Diri Akibat Kemarahan Rakyat
‘Israel’ Hancurkan Kamp Palestina, Rampas 5.100 Hektare Tanah
Ke mana-mana Devano Danendra Diikuti Fans, Iis Dahlia Jadi Iri?
Operasi di RS Penang Sukses, Papa Nikmati Rumah Baru Hadiah dari Jessica Iskandar
Masa Puber, Devano Danendra Kalap Belanja Sampai Puluhan Juta
Sosok di Balik Film The Conjuring, Lorraine Warren Meninggal Dunia di Usia 92 Tahun
Liburan di Amerika, Luna Maya Sapa John Legend
Denada Unggah Foto Shakira Aurum Berhijab
El Barack Panggil Richard Kyle Daddy, Kakak Jessica Iskandar Tak Ambil Hati
PM dan Pemerintah Mali Mengundurkan Diri Akibat Kemarahan Rakyat
‘Israel’ Hancurkan Kamp Palestina, Rampas 5.100 Hektare Tanah
Ke mana-mana Devano Danendra Diikuti Fans, Iis Dahlia Jadi Iri?
Operasi di RS Penang Sukses, Papa Nikmati Rumah Baru Hadiah dari Jessica Iskandar
Masa Puber, Devano Danendra Kalap Belanja Sampai Puluhan Juta
Sosok di Balik Film The Conjuring, Lorraine Warren Meninggal Dunia di Usia 92 Tahun
Liburan di Amerika, Luna Maya Sapa John Legend
Denada Unggah Foto Shakira Aurum Berhijab
El Barack Panggil Richard Kyle Daddy, Kakak Jessica Iskandar Tak Ambil Hati