Seorang Siswi SD Tewas Diterkam Buaya di Belakang Rumahnya
Posted Date : 16-12-2018, berita ini telah dikunjungi sebanyak 219 kali.
SOE, KOMPAS.com - Kristin Rame (12), siswi SD kelas VI asal Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, tewas dimangsa seekor buaya di belakang rumahnya.
Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari mengatakan, Kristin diterkam buaya disaksikan langsung sang ayah, Karel Rame.
"Saat melihat anaknya diterkam buaya, Karel sempat berusaha melawan buaya tersebut, namun tak berhasil," ungkap Jamari kepada Kompas.com, Sabtu (15/12/2018).
Kejadian itu, lanjut Jamari, bermula saat hujan deras mengguyur Kecamatan Kualin dan sekitarnya, yang mengakibatkan air kolam Oematan meluap dan menggenangi rumah warga yang berada di sekitarnya.
Pada pukul 15.00 Wita, Karel Rame pergi ke kandang babi miliknya yang terletak sekitar 6 meter dari rumah mereka, untuk memindahkan kambing yang diikat pada kandang babi karena kambing tersebut nyaris tenggelam.
Selanjutnya Kristin menyusul ayahnya dari belakang dan kedalaman air di sekitar rumah mereka pada saat itu mencapai 1 meter.
Tak berselang lama, seekor buaya bergerak dengan cepat menerkam korban tepat pada kaki kiri. Karel berusaha menyelamatkan anaknya dengan menarik tangan kiri korban namun terlepas.
"Ayah korban lalu menunggangi buaya tersebut pada bagian punggung dan memegang leher buaya, untuk melepaskan korban dari mulut buaya, namun karena ukuran buaya terlalu besar, sehingga ayah korban terjatuh dan buaya tersebut berhasil membawa korban menjauh dan masuk ke dalam kolam," jelas Jamari.
Para tetangga yang melihat kejadian itu lalu melapor ke Polsek Kualin.
Sekitar pukul 15.15 Wita, personel Polsek pun tiba di lokasi kejadian dan bersama warga berusaha menjerat buaya tersebut.
Usaha mereka akhirnya berbuah hasil. Buaya itu dijerat pada rahang dan kaki kanan belakang lalu diikat pada pohon. Namun Kristin sudah tewas dan diangkat dari kolam.
"Setelah itu Kapolsek Kualin langsung menghubungi pihak BKSDA Kupang. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," tutup Jamari.
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2018/12/15/23101531/seorang-siswi-sd-tewas-diterkam-buaya-di-belakang-rumahnya
Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari mengatakan, Kristin diterkam buaya disaksikan langsung sang ayah, Karel Rame.
"Saat melihat anaknya diterkam buaya, Karel sempat berusaha melawan buaya tersebut, namun tak berhasil," ungkap Jamari kepada Kompas.com, Sabtu (15/12/2018).
Kejadian itu, lanjut Jamari, bermula saat hujan deras mengguyur Kecamatan Kualin dan sekitarnya, yang mengakibatkan air kolam Oematan meluap dan menggenangi rumah warga yang berada di sekitarnya.
Pada pukul 15.00 Wita, Karel Rame pergi ke kandang babi miliknya yang terletak sekitar 6 meter dari rumah mereka, untuk memindahkan kambing yang diikat pada kandang babi karena kambing tersebut nyaris tenggelam.
Selanjutnya Kristin menyusul ayahnya dari belakang dan kedalaman air di sekitar rumah mereka pada saat itu mencapai 1 meter.
Tak berselang lama, seekor buaya bergerak dengan cepat menerkam korban tepat pada kaki kiri. Karel berusaha menyelamatkan anaknya dengan menarik tangan kiri korban namun terlepas.
"Ayah korban lalu menunggangi buaya tersebut pada bagian punggung dan memegang leher buaya, untuk melepaskan korban dari mulut buaya, namun karena ukuran buaya terlalu besar, sehingga ayah korban terjatuh dan buaya tersebut berhasil membawa korban menjauh dan masuk ke dalam kolam," jelas Jamari.
Para tetangga yang melihat kejadian itu lalu melapor ke Polsek Kualin.
Sekitar pukul 15.15 Wita, personel Polsek pun tiba di lokasi kejadian dan bersama warga berusaha menjerat buaya tersebut.
Usaha mereka akhirnya berbuah hasil. Buaya itu dijerat pada rahang dan kaki kanan belakang lalu diikat pada pohon. Namun Kristin sudah tewas dan diangkat dari kolam.
"Setelah itu Kapolsek Kualin langsung menghubungi pihak BKSDA Kupang. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," tutup Jamari.
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2018/12/15/23101531/seorang-siswi-sd-tewas-diterkam-buaya-di-belakang-rumahnya
Cendekiawan Muslim Sepakat Saudi Adalah Jantung Islam
Janjikan Keringanan untuk Pelaku Usaha, Sandiaga Uno Akan Bikin Pajak Nol Persen
Optimalisasi Lahan Rawa Beri Tujuh Manfaat bagi Petani
Jakmania Diimbau Tak Merusak Fasilitas Umum saat Konvoi Juara
TNI AU Bilang Suara Misterius Bukan Pesawat Antonov, Lalu Apa?
Wanita Berharta Rp 9 Triliun Ini Kembali Masuk Daftar Forbes
Korban Luka Ledakan di Malaysia Jadi 41 Orang
Apa Pemicu KKB Bunuh 31 Pekerja Trans Papua?
Jubir Jokowi-Ma'ruf: Pesta Demokrasi Itu Happy, Bukan Ribut
Anthony Ginting Melaju ke Babak Final China Open 2018
Janjikan Keringanan untuk Pelaku Usaha, Sandiaga Uno Akan Bikin Pajak Nol Persen
Optimalisasi Lahan Rawa Beri Tujuh Manfaat bagi Petani
Jakmania Diimbau Tak Merusak Fasilitas Umum saat Konvoi Juara
TNI AU Bilang Suara Misterius Bukan Pesawat Antonov, Lalu Apa?
Wanita Berharta Rp 9 Triliun Ini Kembali Masuk Daftar Forbes
Korban Luka Ledakan di Malaysia Jadi 41 Orang
Apa Pemicu KKB Bunuh 31 Pekerja Trans Papua?
Jubir Jokowi-Ma'ruf: Pesta Demokrasi Itu Happy, Bukan Ribut
Anthony Ginting Melaju ke Babak Final China Open 2018
JK Malam Mingguan dengan Istri di Dufan
Roger Danuarta Tanya Ustad Adi Hidayat: Apakah Saya Murtad?
Tangisan Ani Yudhoyono Saksikan Video Bendera Demokrat Dirusak Orang Tak Dikenal
Erick Thohir Komentari Perusakan Baliho SBY di Pekanbaru
Lagi Asyik Memancing, Seorang Pria Tenggelam di Kali Baru Pasar Rebo
Dana Recovery Jalan Gubeng Ditalangi Pemkot, Kemana RS Siloam?
Sebelum Dikabarkan Hilang Diterjang Tsunami, Seventeen Sempat Unggah Cuplikan Lagu Jangan Dulu Pergi
Kakak-Adik Asal Bekasi Tewas Saat Mancing Ketika Tsunami Banten Terjadi
Dua Hari Hilang Setelah Tsunami, Istri Ifan Seventeen Ditemukan Meninggal
Didukung Tokoh Betawi, Kiai Ma'ruf: Unggulnya Semakin Besar
Roger Danuarta Tanya Ustad Adi Hidayat: Apakah Saya Murtad?
Tangisan Ani Yudhoyono Saksikan Video Bendera Demokrat Dirusak Orang Tak Dikenal
Erick Thohir Komentari Perusakan Baliho SBY di Pekanbaru
Lagi Asyik Memancing, Seorang Pria Tenggelam di Kali Baru Pasar Rebo
Dana Recovery Jalan Gubeng Ditalangi Pemkot, Kemana RS Siloam?
Sebelum Dikabarkan Hilang Diterjang Tsunami, Seventeen Sempat Unggah Cuplikan Lagu Jangan Dulu Pergi
Kakak-Adik Asal Bekasi Tewas Saat Mancing Ketika Tsunami Banten Terjadi
Dua Hari Hilang Setelah Tsunami, Istri Ifan Seventeen Ditemukan Meninggal
Didukung Tokoh Betawi, Kiai Ma'ruf: Unggulnya Semakin Besar