Honorer K2 Jatim: Tidak Ada yang Bisa Diharapkan dari Jokowi
Posted Date : 26-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 201 kali.
jpnn.com, JAKARTA - Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Pusat belum menentukan sikap terkait pilpres. Namun, menurut Koordinator Daerah (korda) FHK2I Madura Maskur, banyak honorer K2 di seluruh Indonesia mendukung capres nomor urut 02 (Prabowo Sandi).
Bahkan sudah banyak korda khususnya Jawa Timur yang sudah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Sandi.
"Soal dukung mendukung ini bisa dimaklumi dan bisa dipahami, akibat ketidakseriusan pemerintah terhadap penyelesaian K2 diangkat PNS. 4,5 tahun nasib kami terkatung katung," kata Maskur kepada JPNN, Sabtu (26/1).
Kecewanya lagi, lanjut Maskue, honorer K2 hanya di PHP (pemberi harapan palsu) atau dibohongi oleh pemerintah. Sebab, pada 15 September 2015 pemerintah dan DPR bersama menteri terkait sepakat akan mengangkat seluruh honorer K2 menjadi.
PNS secara bertahap. Namun kemudian dibatalkan secara sepihak oleh pemerintah dengan alasan tidak memiki anggaran.
"Kecewanya lagi banyak regulasi yang diskriminasi terhadap honorer K2," ucapnya.
Dia melanjutkan, di tengah gelombang ketidakpastian status K2, justru terbit PP Nomor 36 dan 37 Tahun 2018 yang telah merampas hak-hak honorer K2.
Kekecewaan ini memuncak dengan terbitnya PP Nomor 49 Tahun 2018 yang semakin menguburkan cita-cita honorer K2 agar bisa diangkat menjadi PNS.
Anehnya lagi, lanjut Maskur, demi meningkatkan kesejahteraan aparat desa dengannya pemerintah membuat regulasi dan merevisi peraturan pemerintah dengan limit waktu dua minggu selesai beda dengan penyelesaian masalah honorer K2 yang lamban.
"Jadi wajar kalau teman-teman K2 se Indonesia menentukan sikap kekecewannya dan menentukan pilihan pada capres 02. Bila rakernas FHK2I di Purwakarta nantinya mendukung Jokowi, akan membuat seluruh honorer K2 kecewa. Saya yakin itu sikap segelintir pengurus pusat yang masuk angin. Apa yang diharapkan dari pemerintahan Jokowi diakhir masa jabatannya. Tidak ada!," tegasnya. (esy/jpnn)
Sumber : https://www.jpnn.com/news/honorer-k2-jatim-tidak-ada-yang-bisa-diharapkan-dari-jokowi
Bahkan sudah banyak korda khususnya Jawa Timur yang sudah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Sandi.
"Soal dukung mendukung ini bisa dimaklumi dan bisa dipahami, akibat ketidakseriusan pemerintah terhadap penyelesaian K2 diangkat PNS. 4,5 tahun nasib kami terkatung katung," kata Maskur kepada JPNN, Sabtu (26/1).
Kecewanya lagi, lanjut Maskue, honorer K2 hanya di PHP (pemberi harapan palsu) atau dibohongi oleh pemerintah. Sebab, pada 15 September 2015 pemerintah dan DPR bersama menteri terkait sepakat akan mengangkat seluruh honorer K2 menjadi.
PNS secara bertahap. Namun kemudian dibatalkan secara sepihak oleh pemerintah dengan alasan tidak memiki anggaran.
"Kecewanya lagi banyak regulasi yang diskriminasi terhadap honorer K2," ucapnya.
Dia melanjutkan, di tengah gelombang ketidakpastian status K2, justru terbit PP Nomor 36 dan 37 Tahun 2018 yang telah merampas hak-hak honorer K2.
Kekecewaan ini memuncak dengan terbitnya PP Nomor 49 Tahun 2018 yang semakin menguburkan cita-cita honorer K2 agar bisa diangkat menjadi PNS.
Anehnya lagi, lanjut Maskur, demi meningkatkan kesejahteraan aparat desa dengannya pemerintah membuat regulasi dan merevisi peraturan pemerintah dengan limit waktu dua minggu selesai beda dengan penyelesaian masalah honorer K2 yang lamban.
"Jadi wajar kalau teman-teman K2 se Indonesia menentukan sikap kekecewannya dan menentukan pilihan pada capres 02. Bila rakernas FHK2I di Purwakarta nantinya mendukung Jokowi, akan membuat seluruh honorer K2 kecewa. Saya yakin itu sikap segelintir pengurus pusat yang masuk angin. Apa yang diharapkan dari pemerintahan Jokowi diakhir masa jabatannya. Tidak ada!," tegasnya. (esy/jpnn)
Sumber : https://www.jpnn.com/news/honorer-k2-jatim-tidak-ada-yang-bisa-diharapkan-dari-jokowi
Takut Dibunuh, Politikus Gay Brasil Kabur ke Luar Negeri
Wahai Anak Muda! Dengarlah Janji Ma'ruf Amin Ini
Bambang Soepijanto Ingin Kembangkan Perhutanan Sosial di Yogyakarta
Santri Diharapkan Menjadi Penggerak Kemandirian Ekonomi
Warga Desa Tegalrejo bersama Babinsa Gotong Royong Ciptakan Lingkungan Sehat
Aroma dari Secangkir Kopi
Pasar Tradisional sebagai Destinasi Wisata Baru di Kota Bandung
Vivo Akan Luncurkan Ponsel 5G Pertama Tanpa Bezel
Cech Kecewa Arsenal Disingkirkan Man United dari Piala FA
Crutchlow Puji Peran Istrinya Selama Proses Pemulihan Cedera
Wahai Anak Muda! Dengarlah Janji Ma'ruf Amin Ini
Bambang Soepijanto Ingin Kembangkan Perhutanan Sosial di Yogyakarta
Santri Diharapkan Menjadi Penggerak Kemandirian Ekonomi
Warga Desa Tegalrejo bersama Babinsa Gotong Royong Ciptakan Lingkungan Sehat
Aroma dari Secangkir Kopi
Pasar Tradisional sebagai Destinasi Wisata Baru di Kota Bandung
Vivo Akan Luncurkan Ponsel 5G Pertama Tanpa Bezel
Cech Kecewa Arsenal Disingkirkan Man United dari Piala FA
Crutchlow Puji Peran Istrinya Selama Proses Pemulihan Cedera
Respons Shahnaz Haque Soal Kabar Soraya Pindah Agama
Indonesia Masters 2019: Minions Memang Cerdas!
Ingin Foya - Foya, Anak Ini Nekat Curi Motor Tamu Orang Tuanya
Bandar Sabu-Sabu Kelas Kakap Dibekuk di SPBU
Maduro Berikrar Melawan Upaya Kudeta Rezim Boneka AS
Pentagon Bantah Terima Perintah untuk Gempur Venezuela
Bendungan Jebol Hantam Tambang di Brasil, Ratusan Hilang
Ribuan Orang Memprotes Hari Australia
Pemakaman Romawi Ditemukan di Dekat Restoran Terkenal Lisbon
Hotel Serba Sosis di Jerman
Indonesia Masters 2019: Minions Memang Cerdas!
Ingin Foya - Foya, Anak Ini Nekat Curi Motor Tamu Orang Tuanya
Bandar Sabu-Sabu Kelas Kakap Dibekuk di SPBU
Maduro Berikrar Melawan Upaya Kudeta Rezim Boneka AS
Pentagon Bantah Terima Perintah untuk Gempur Venezuela
Bendungan Jebol Hantam Tambang di Brasil, Ratusan Hilang
Ribuan Orang Memprotes Hari Australia
Pemakaman Romawi Ditemukan di Dekat Restoran Terkenal Lisbon
Hotel Serba Sosis di Jerman