Kapolda Tanggapi Kasus Bidan yang Mengaku Diperkosa
Posted Date : 26-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 214 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan hasil sementara pemeriksaan terkait dugaan bidan YI (27 tahun) yang diduga diperkosa. Hasil sementaranya, berdasarkan laboratorium forensik tidak ada tanda-tanda bidan yang bertugas di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir itu diperkosa.
Kasus pemerkosaan terhadap Yl bidan desa yang menghebohkan pada Selasa (19/2) malam menjadi perhatian serius untuk diusut tuntas. Karena, dianggap merupakan kejahatan luar biasa.
"Namun tim penyidik yang diperintahkan menangani kasus tersebut dikejutkan dengan hasil labfor yang faktanya berbeda dengan pengakuan korban," kata kata Zulkarnain, Selasa (26/2).
Berdasarkan hasil pemeriksaan ilmiah dari sejumlah barang bukti yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP) tim labfor memperoleh fakta berbeda.
"Bidan desa yang mengaku diperkosa tidak didukung hasil labfor yang menunjukkan fakta berbeda, yakni hasilnya tidak ada tanda-tanda pemerkosaan," ujarnya.
Selain hasil labfor yang mengungkap tidak ada tanda-tanda pemerkosaan, kejanggalan kasus dugaan pemerkosaan terhadap bidan desa Yl bisa dilihat dari hasil pemeriksaan petugas di TKP yang menjadi tempat praktik sekaligus rumah dinas bidan tersebut.
Ketika korban mengaku diperkosa sejumlah orang yang tidak dikenal pada Selasa (19/2) malam terjadi hujan lebat. Namun petugas yang melakukan olah TKP tidak menemukan sidik jari dan jejak kaki orang masuk ke rumah dinas bidan desa tersebut.
Meskipun berdasarkan hasil labfor tidak ditemukan tanda-tanda pemerkosaan, penyidik belum menyimpulkan hasil penanganan kasus tersebut. "Kami belum menyimpulkan korban diperkosa atau tidak, penyidik yang menangani kasus bidan desa Pemulutan itu masih menunggu hasil visum terhadap korban untuk menjadi dasar hukum pengusutan kasus pemerkosaan itu," kata Irjen Zulkarnain.
Sumber : Antara
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/pnjfft430/kapolda-tanggapi-kasus-bidan-yang-mengaku-diperkosa
Kasus pemerkosaan terhadap Yl bidan desa yang menghebohkan pada Selasa (19/2) malam menjadi perhatian serius untuk diusut tuntas. Karena, dianggap merupakan kejahatan luar biasa.
"Namun tim penyidik yang diperintahkan menangani kasus tersebut dikejutkan dengan hasil labfor yang faktanya berbeda dengan pengakuan korban," kata kata Zulkarnain, Selasa (26/2).
Berdasarkan hasil pemeriksaan ilmiah dari sejumlah barang bukti yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP) tim labfor memperoleh fakta berbeda.
"Bidan desa yang mengaku diperkosa tidak didukung hasil labfor yang menunjukkan fakta berbeda, yakni hasilnya tidak ada tanda-tanda pemerkosaan," ujarnya.
Selain hasil labfor yang mengungkap tidak ada tanda-tanda pemerkosaan, kejanggalan kasus dugaan pemerkosaan terhadap bidan desa Yl bisa dilihat dari hasil pemeriksaan petugas di TKP yang menjadi tempat praktik sekaligus rumah dinas bidan tersebut.
Ketika korban mengaku diperkosa sejumlah orang yang tidak dikenal pada Selasa (19/2) malam terjadi hujan lebat. Namun petugas yang melakukan olah TKP tidak menemukan sidik jari dan jejak kaki orang masuk ke rumah dinas bidan desa tersebut.
Meskipun berdasarkan hasil labfor tidak ditemukan tanda-tanda pemerkosaan, penyidik belum menyimpulkan hasil penanganan kasus tersebut. "Kami belum menyimpulkan korban diperkosa atau tidak, penyidik yang menangani kasus bidan desa Pemulutan itu masih menunggu hasil visum terhadap korban untuk menjadi dasar hukum pengusutan kasus pemerkosaan itu," kata Irjen Zulkarnain.
Sumber : Antara
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/pnjfft430/kapolda-tanggapi-kasus-bidan-yang-mengaku-diperkosa
Pohon Tertinggi di Australia Selamat dari Kebakaran Hutan
Penerimaan Siswa SD di Tangerang tak Pakai Tes Calistung
Pemkot Bandung Siapkan Dua Lahan Aset Jadi Kawasan Komersil
Habis Hujan, Jalan Pramuka Depok Sudah Seperti Sungai Saja
Mitigasi Bencana Butuh Sinergi
Papua Serentak Rekrut Petugas Haji
Rampas Truk, Dua Rampok Sadis Bius dan Buang Sopir ke Hutan
Serunya Aksi Kejar-kejaran Menangkap Pencuri Motor di Ngawi
Kecelakaan di Malang, Wanita Muda Terlindas Truk Sampah
Seekor Buaya Muara Ditangkap di Bozem Kebraon
Penerimaan Siswa SD di Tangerang tak Pakai Tes Calistung
Pemkot Bandung Siapkan Dua Lahan Aset Jadi Kawasan Komersil
Habis Hujan, Jalan Pramuka Depok Sudah Seperti Sungai Saja
Mitigasi Bencana Butuh Sinergi
Papua Serentak Rekrut Petugas Haji
Rampas Truk, Dua Rampok Sadis Bius dan Buang Sopir ke Hutan
Serunya Aksi Kejar-kejaran Menangkap Pencuri Motor di Ngawi
Kecelakaan di Malang, Wanita Muda Terlindas Truk Sampah
Seekor Buaya Muara Ditangkap di Bozem Kebraon
Turki dan Inggris Bahas Isu Xinjiang di Dewan HAM PBB
PBB Umumkan Sumbangan Dana Kemanusiaan untuk Yaman
PBB Targetkan 4 Miliar dolar AS untuk Bantu Warga Yaman
Maduro Tuding AS Ciptakan Krisis Venezuela untuk Berperang
Pabrik Nutella Beroperasi Lagi Setelah Dugaan Cacat Kualitas
Hari Dilan, bank bjb Terbitkan Kartu ATM Edisi Dilan
Operasi Plastik Gagal, Transgender Ini Malu Keluar Rumah
Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Rosano Barack, Calon Mertua Syahrini yang Kaya Raya
BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng
PBB Umumkan Sumbangan Dana Kemanusiaan untuk Yaman
PBB Targetkan 4 Miliar dolar AS untuk Bantu Warga Yaman
Maduro Tuding AS Ciptakan Krisis Venezuela untuk Berperang
Pabrik Nutella Beroperasi Lagi Setelah Dugaan Cacat Kualitas
Hari Dilan, bank bjb Terbitkan Kartu ATM Edisi Dilan
Operasi Plastik Gagal, Transgender Ini Malu Keluar Rumah
Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Rosano Barack, Calon Mertua Syahrini yang Kaya Raya
BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng