Turki dan Inggris Bahas Isu Xinjiang di Dewan HAM PBB
Posted Date : 26-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 213 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Turki dan Inggris menyuarakan keprihatinan mereka atas perlakuan buruk pemerintah Cina terhadap masyarakat Uighur dan muslim lainnya di Xinjiang. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Beijing untuk melindungi kebebasan beragama dan identitas budaya masyarakat Uighur.
Isu itu langsung muncul ketika forum Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) membuka sesi utama. Diplomat dan aktivis mengatakan Cina sudah melobi untuk menghindari pembahasan tentang kebijakan mereka di Xinjiang dan isu hak asasi manusia lainnya.
Cavasoglu tidak menyebutkan secara spesifik penahanan Muslim Uighur di Xinjiang. Tapi di depan negara-negara anggota PBB lainnya di forum tersebut ia mengatakan laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami orang Uighur dan muslim lainnya di Xinjiang sangat memprihantinkan.
"Harus ada jarak pembeda antara teroris dan rakyat tidak bersalah," kata Cavasoglu, Selasa (26/2).
Negara-negara Barat menoleh ke Turki dan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) untuk menyoroti apa yang disebut kelompok pembela HAM sebagai kamp pengasingan di Xinjiang. Cina mengatakan kamp itu sebagai fasilitas vokasi dan pelatihan yang sebelumnya berhasil menghentikan serangan teror yang menurut mereka dilakukan kelompok separatis dan militan Islam.
Inggris satu-satunya negara yang bergabung dengan Turki yang ingin membahas isu tersebut. Menteri Luar Negeri dan Persemakmuran Lord Ahmad mengatakan sangat prihatin dengan persekusi yang dialami Muslim Xinjiang.
Pakar PBB dan aktivis mengatakan kamp pengasingan itu menahan jutaan orang Uighur yang berbicara dengan bahasa Turk dan kelompok muslim lainnya. Cina membantah memperlakukan Muslim Uighur dengan buruk dan mengkritik Dewan HAM PBB telah mengintervensi kedaulatan mereka.
Cavasoglu tidak menyerang Cina secara terang-terangan. "Dan saya harus garis bawahi kami mendukung kebijakan One China," katanya.
Ia merujuk sikap Cina terhadap Taiwan dan wilayah otonomi lainnya termasuk Xinjiang dan Tibet. Cavasoglu tidak serta merta menyerang pemerintah Cina.
"Kami mendorong dan berharap pihak berwenang Cina menghargai hak asasi manusia universal, termasuk kebebasan beragama, dan sepenuhnya melindungi identitas budaya Uighur dan muslim lainnya," kata Cavasoglu.
Cina sebagai anggota ke-47 Dewan HAM PBB tidak segera menanggapi pernyataan Cavasoglu ini. Tapi delegasi mereka dipersilahkan untuk menjawab tuduhan tersebut setelah sesi selesai.
Pada pekan lalu, diplomat senior Cina mengatakan kontra-terorisme dan deradikalisasi negaranya di Xinjiang harusnya di apresiasi. Karena pemerintah Cina telah berhasil mengimplementasikan metode baru dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pnje0y382/turki-dan-inggris-bahas-isu-xinjiang-di-dewan-ham-pbb
Isu itu langsung muncul ketika forum Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) membuka sesi utama. Diplomat dan aktivis mengatakan Cina sudah melobi untuk menghindari pembahasan tentang kebijakan mereka di Xinjiang dan isu hak asasi manusia lainnya.
Cavasoglu tidak menyebutkan secara spesifik penahanan Muslim Uighur di Xinjiang. Tapi di depan negara-negara anggota PBB lainnya di forum tersebut ia mengatakan laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami orang Uighur dan muslim lainnya di Xinjiang sangat memprihantinkan.
"Harus ada jarak pembeda antara teroris dan rakyat tidak bersalah," kata Cavasoglu, Selasa (26/2).
Negara-negara Barat menoleh ke Turki dan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) untuk menyoroti apa yang disebut kelompok pembela HAM sebagai kamp pengasingan di Xinjiang. Cina mengatakan kamp itu sebagai fasilitas vokasi dan pelatihan yang sebelumnya berhasil menghentikan serangan teror yang menurut mereka dilakukan kelompok separatis dan militan Islam.
Inggris satu-satunya negara yang bergabung dengan Turki yang ingin membahas isu tersebut. Menteri Luar Negeri dan Persemakmuran Lord Ahmad mengatakan sangat prihatin dengan persekusi yang dialami Muslim Xinjiang.
Pakar PBB dan aktivis mengatakan kamp pengasingan itu menahan jutaan orang Uighur yang berbicara dengan bahasa Turk dan kelompok muslim lainnya. Cina membantah memperlakukan Muslim Uighur dengan buruk dan mengkritik Dewan HAM PBB telah mengintervensi kedaulatan mereka.
Cavasoglu tidak menyerang Cina secara terang-terangan. "Dan saya harus garis bawahi kami mendukung kebijakan One China," katanya.
Ia merujuk sikap Cina terhadap Taiwan dan wilayah otonomi lainnya termasuk Xinjiang dan Tibet. Cavasoglu tidak serta merta menyerang pemerintah Cina.
"Kami mendorong dan berharap pihak berwenang Cina menghargai hak asasi manusia universal, termasuk kebebasan beragama, dan sepenuhnya melindungi identitas budaya Uighur dan muslim lainnya," kata Cavasoglu.
Cina sebagai anggota ke-47 Dewan HAM PBB tidak segera menanggapi pernyataan Cavasoglu ini. Tapi delegasi mereka dipersilahkan untuk menjawab tuduhan tersebut setelah sesi selesai.
Pada pekan lalu, diplomat senior Cina mengatakan kontra-terorisme dan deradikalisasi negaranya di Xinjiang harusnya di apresiasi. Karena pemerintah Cina telah berhasil mengimplementasikan metode baru dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pnje0y382/turki-dan-inggris-bahas-isu-xinjiang-di-dewan-ham-pbb
Kapolda Tanggapi Kasus Bidan yang Mengaku Diperkosa
Pohon Tertinggi di Australia Selamat dari Kebakaran Hutan
Penerimaan Siswa SD di Tangerang tak Pakai Tes Calistung
Pemkot Bandung Siapkan Dua Lahan Aset Jadi Kawasan Komersil
Habis Hujan, Jalan Pramuka Depok Sudah Seperti Sungai Saja
Mitigasi Bencana Butuh Sinergi
Papua Serentak Rekrut Petugas Haji
Rampas Truk, Dua Rampok Sadis Bius dan Buang Sopir ke Hutan
Serunya Aksi Kejar-kejaran Menangkap Pencuri Motor di Ngawi
Kecelakaan di Malang, Wanita Muda Terlindas Truk Sampah
Pohon Tertinggi di Australia Selamat dari Kebakaran Hutan
Penerimaan Siswa SD di Tangerang tak Pakai Tes Calistung
Pemkot Bandung Siapkan Dua Lahan Aset Jadi Kawasan Komersil
Habis Hujan, Jalan Pramuka Depok Sudah Seperti Sungai Saja
Mitigasi Bencana Butuh Sinergi
Papua Serentak Rekrut Petugas Haji
Rampas Truk, Dua Rampok Sadis Bius dan Buang Sopir ke Hutan
Serunya Aksi Kejar-kejaran Menangkap Pencuri Motor di Ngawi
Kecelakaan di Malang, Wanita Muda Terlindas Truk Sampah
PBB Umumkan Sumbangan Dana Kemanusiaan untuk Yaman
PBB Targetkan 4 Miliar dolar AS untuk Bantu Warga Yaman
Maduro Tuding AS Ciptakan Krisis Venezuela untuk Berperang
Pabrik Nutella Beroperasi Lagi Setelah Dugaan Cacat Kualitas
Hari Dilan, bank bjb Terbitkan Kartu ATM Edisi Dilan
Operasi Plastik Gagal, Transgender Ini Malu Keluar Rumah
Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Rosano Barack, Calon Mertua Syahrini yang Kaya Raya
BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng
Kalashnikov Rusia Luncurkan Drone Bunuh Diri
PBB Targetkan 4 Miliar dolar AS untuk Bantu Warga Yaman
Maduro Tuding AS Ciptakan Krisis Venezuela untuk Berperang
Pabrik Nutella Beroperasi Lagi Setelah Dugaan Cacat Kualitas
Hari Dilan, bank bjb Terbitkan Kartu ATM Edisi Dilan
Operasi Plastik Gagal, Transgender Ini Malu Keluar Rumah
Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Rosano Barack, Calon Mertua Syahrini yang Kaya Raya
BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng
Kalashnikov Rusia Luncurkan Drone Bunuh Diri