Partai Rasis Anti-Islam AfD Menang Perkara atas Initelijen Jerman
Posted Date : 27-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 138 kali.
Hidayatullah.com—Partai beraliran kanan jauh Alternatif untuk Jerman (Alternative für Deutschland) memenangkan gugatan hukum atas dinas intelijen dalam negeri hari Selasa (26/2/2019), lansir DW.
Partai rasis yang juga anti-Islam itu mengeluh bahwa lembaga intelijen domestik Jerman BfV secara terang-terang menyatakan organisasinya sebagai “test case”.
Klasifikasi “test case” itu artinya BfV dapat menggunakan materi open-source atau singkatnya materi dari mana saja untuk menyelidiki apakah partai itu berpotensi menimbulkan ancaman terhadap keamanan negara dan konstitusi. Pihak berwenang bisa menyatakan partai itu sebagai “test case” jika mereka melihat adanya bibit-bibit ekstrimisme.
Akan tetapi, Pengadilan Administrasi Cologne menyatakan bahwa BfV gagal memberikan justifikasi dari kebijakannya itu dan hanya semata mengandalkan “serpihan-serpihan kecurigaan”.
BfV mengumumkan klasifikasi “test case” untuk AfD itu pada konferensi pers bulan Januari. Pengadilan menyatakan bahwa istilah “test case” itu “menimbulkan efek negatif” di masyarakat terhadap AfD.
Menanggapi keputusan itu pimpinan AfD Jörg Meuthen berkata, “Keputusan tersebut jelas menunjukkan bahwa tindakan dari BfV dan khususnya presidennya (Thomas Haldenwang) tidak sesuai dengan prinsip penegakan hukum,” seraya menambahkan bahwa tindakan bermotif politiknya itu untuk sekarang gagal.
Jubir AfD Björn Höcke menyeru agar pimpinan badan intelijen domestik itu mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa dia telah merusak keseluruhan citra BfV.
Keputusan tersebut masih dapat diajukan ke pengadilan banding.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/27/160522/partai-rasis-anti-islam-afd-menang-perkara-atas-initelijen-jerman.html
Partai rasis yang juga anti-Islam itu mengeluh bahwa lembaga intelijen domestik Jerman BfV secara terang-terang menyatakan organisasinya sebagai “test case”.
Klasifikasi “test case” itu artinya BfV dapat menggunakan materi open-source atau singkatnya materi dari mana saja untuk menyelidiki apakah partai itu berpotensi menimbulkan ancaman terhadap keamanan negara dan konstitusi. Pihak berwenang bisa menyatakan partai itu sebagai “test case” jika mereka melihat adanya bibit-bibit ekstrimisme.
Akan tetapi, Pengadilan Administrasi Cologne menyatakan bahwa BfV gagal memberikan justifikasi dari kebijakannya itu dan hanya semata mengandalkan “serpihan-serpihan kecurigaan”.
BfV mengumumkan klasifikasi “test case” untuk AfD itu pada konferensi pers bulan Januari. Pengadilan menyatakan bahwa istilah “test case” itu “menimbulkan efek negatif” di masyarakat terhadap AfD.
Menanggapi keputusan itu pimpinan AfD Jörg Meuthen berkata, “Keputusan tersebut jelas menunjukkan bahwa tindakan dari BfV dan khususnya presidennya (Thomas Haldenwang) tidak sesuai dengan prinsip penegakan hukum,” seraya menambahkan bahwa tindakan bermotif politiknya itu untuk sekarang gagal.
Jubir AfD Björn Höcke menyeru agar pimpinan badan intelijen domestik itu mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa dia telah merusak keseluruhan citra BfV.
Keputusan tersebut masih dapat diajukan ke pengadilan banding.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/27/160522/partai-rasis-anti-islam-afd-menang-perkara-atas-initelijen-jerman.html
Vandal di Dublin Penggal dan Curi Kepala Mumi Prajurit Perang Salib Berusia 800 Tahun
60-an Penambang Emas Tertimbun Longsor di Bolaang Mongondow
Empat Perusahaan Logistik Lokal Bangkrut Akibat Tarif Kargo Udara Naik
Susy Susanti Tak Ajak Gregoria Tunjung ke Queen Elizabeth Stadium
Kebakaran RSUD Kota Tangerang, Polisi Periksa 4 Pegawai
Situs Siaran Langsung Pernikahan Syahrini-Reino Diserbu Warganet
Perayaan Nyepi Suku Tengger, Wisata Gunung Bromo Ditutup
Ariana Grande Rebut Predikat Ratu Instagram dari Selena Gomez
India Bantah Dua jet Tempurnya Ditembak Jatuh oleh Pakistan
Panglima Ungkap Penyebab Gesekan Antara TNI dan Polri
60-an Penambang Emas Tertimbun Longsor di Bolaang Mongondow
Empat Perusahaan Logistik Lokal Bangkrut Akibat Tarif Kargo Udara Naik
Susy Susanti Tak Ajak Gregoria Tunjung ke Queen Elizabeth Stadium
Kebakaran RSUD Kota Tangerang, Polisi Periksa 4 Pegawai
Situs Siaran Langsung Pernikahan Syahrini-Reino Diserbu Warganet
Perayaan Nyepi Suku Tengger, Wisata Gunung Bromo Ditutup
Ariana Grande Rebut Predikat Ratu Instagram dari Selena Gomez
India Bantah Dua jet Tempurnya Ditembak Jatuh oleh Pakistan
Panglima Ungkap Penyebab Gesekan Antara TNI dan Polri
Belum Masuk TK, Xabiru Putra Rachel Vennya Sudah Lulus SMA
Usai Minta Doa Agar Mantap Berhijab, Pamela Safitri Malah Goyang Dada Lagi
Mertua Sakit Sampai Membayangkan Sudah Punya Cucu, Fitri Carlina Sangat Terpukul
Digosipkan Liburan di Jepang Sama Ariel Noah, Ini Klarifikasi Pevita Pearce
Selain Sidang Putusan Narkoba, Reza Bukan Juga Jalani Sidang Perceraian
Perdana Main Film Horor, Cinta Laura Ceritakan Kejadian Mistis di Lokasi Syuting
Bak Jilat Ludah Sendiri, Cinta Laura Kini Balik Nyanyi Lagi
Digelar di Selandia Baru, Femmy Permatasari dan Calon Suami Tak Ajak Anak ke Pernikahan
Militer AS Pindahkan Puluhan Ton Emas dari Daerah yang Dikuasai IS ke Amerika
Wartawan Veteran Klaim Pemimpin IS Al-Baghdadi Kemungkinan Terjebak di Kantong Terakhir Lembah Efrat
Usai Minta Doa Agar Mantap Berhijab, Pamela Safitri Malah Goyang Dada Lagi
Mertua Sakit Sampai Membayangkan Sudah Punya Cucu, Fitri Carlina Sangat Terpukul
Digosipkan Liburan di Jepang Sama Ariel Noah, Ini Klarifikasi Pevita Pearce
Selain Sidang Putusan Narkoba, Reza Bukan Juga Jalani Sidang Perceraian
Perdana Main Film Horor, Cinta Laura Ceritakan Kejadian Mistis di Lokasi Syuting
Bak Jilat Ludah Sendiri, Cinta Laura Kini Balik Nyanyi Lagi
Digelar di Selandia Baru, Femmy Permatasari dan Calon Suami Tak Ajak Anak ke Pernikahan
Militer AS Pindahkan Puluhan Ton Emas dari Daerah yang Dikuasai IS ke Amerika
Wartawan Veteran Klaim Pemimpin IS Al-Baghdadi Kemungkinan Terjebak di Kantong Terakhir Lembah Efrat