Kebutuhan Mendesak Korban Banjir Papua
Posted Date : 20-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 259 kali.
Hidayatullah.com– Situasi di lapangan masih dalam keadaan darurat pasca banjir bandang yang terjadi di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Para pengungsi dan korban bencana tersebut pun masih membutuhkan banyak bantuan darurat.
TASK Hidayatullah Peduli Papua yang turut terjun langsung ke lokasi melaporkan sejumlah kebutuhan tersebut.
Antara lain perlengkapan wanita, susu bayi, popok bayi, selimut, terpal, sarung, obat-obatan, tenaga medis, tenaga relawan terlatih (SAR), makanan siap saji, air mineral, serta perlengkapan kerja bersih-bersih.
“(Untuk) dana operasional, untuk sementara dana di backup BMH perwakilan Papua dan dana pribadi relawan (sangat terbatas),” ujar Dankorlap TASK Ahmad Hamim di Sentani kepada hidayatullah.com, semalam waktu Papua, Selasa (19/03/2019).
Kemarin, TASK antara lain melakukan asesmen lapangan. Berdasarkan pantauan, terdapat kompleks pendidikan Islam yang terdampak bencana.
“Sekolah Islam yang terdampak bencana di daerah Desa Banner, Waibu, Yayasan Al Ikhlas Waibu. (Rinciannya) 4 ruang kelas rusak berat, 2 ruang kelas TK rusak ringan, 1 kantor sekolah rusak ringan, 1 masjid dipenuhi lumpur,” lapornya, di sini terdapat jumlah murid sekitar 250 anak.
Selain itu, TASK juga menyisir aliran sungai di Doyo Baru, Sentani. Lalu bersama warga membuat jembatan darurat yang menghubungkan kampung Doyo Baru dengan Kampung Kertosari.
Relawan Hidayatullah juga melakukan evakuasi korban di daerah Kampung Doyo menuju rumah sakit.
“(Kami) mendirikan posko induk TASK di Jl Pasar Lama, Sentani, Jayapura (dekat Hotel Buana Sentani),” jelas anggota SAR Hidayatullah asal Solo, Jawa Tengah, ini.
Sebelumnya, sebanyak 1.613 personil tim gabungan dari 23 berbagai instansi dan lembaga masih melakukan penanganan darurat bencana banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, jumlah korban terus bertambah mengingat luasnya wilayah yang terdampak bencana.
“Hingga Selasa (19/03/2019) pagi, Posko Induk Tanggap Darurat mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 89 orang yaitu 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura,” ujarnya dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com, Selasa siang.
Tercatat ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian.*
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/03/20/161732/kebutuhan-mendesak-korban-banjir-papua.html
Para pengungsi dan korban bencana tersebut pun masih membutuhkan banyak bantuan darurat.
TASK Hidayatullah Peduli Papua yang turut terjun langsung ke lokasi melaporkan sejumlah kebutuhan tersebut.
Antara lain perlengkapan wanita, susu bayi, popok bayi, selimut, terpal, sarung, obat-obatan, tenaga medis, tenaga relawan terlatih (SAR), makanan siap saji, air mineral, serta perlengkapan kerja bersih-bersih.
“(Untuk) dana operasional, untuk sementara dana di backup BMH perwakilan Papua dan dana pribadi relawan (sangat terbatas),” ujar Dankorlap TASK Ahmad Hamim di Sentani kepada hidayatullah.com, semalam waktu Papua, Selasa (19/03/2019).
Kemarin, TASK antara lain melakukan asesmen lapangan. Berdasarkan pantauan, terdapat kompleks pendidikan Islam yang terdampak bencana.
“Sekolah Islam yang terdampak bencana di daerah Desa Banner, Waibu, Yayasan Al Ikhlas Waibu. (Rinciannya) 4 ruang kelas rusak berat, 2 ruang kelas TK rusak ringan, 1 kantor sekolah rusak ringan, 1 masjid dipenuhi lumpur,” lapornya, di sini terdapat jumlah murid sekitar 250 anak.
Selain itu, TASK juga menyisir aliran sungai di Doyo Baru, Sentani. Lalu bersama warga membuat jembatan darurat yang menghubungkan kampung Doyo Baru dengan Kampung Kertosari.
Relawan Hidayatullah juga melakukan evakuasi korban di daerah Kampung Doyo menuju rumah sakit.
“(Kami) mendirikan posko induk TASK di Jl Pasar Lama, Sentani, Jayapura (dekat Hotel Buana Sentani),” jelas anggota SAR Hidayatullah asal Solo, Jawa Tengah, ini.
Sebelumnya, sebanyak 1.613 personil tim gabungan dari 23 berbagai instansi dan lembaga masih melakukan penanganan darurat bencana banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, jumlah korban terus bertambah mengingat luasnya wilayah yang terdampak bencana.
“Hingga Selasa (19/03/2019) pagi, Posko Induk Tanggap Darurat mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 89 orang yaitu 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura,” ujarnya dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com, Selasa siang.
Tercatat ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian.*
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/03/20/161732/kebutuhan-mendesak-korban-banjir-papua.html
OKI Menggelar Pertemuan Darurat Pasca Serangan Teror Masjid Selandia Baru
Laporan: Islamophobia dan Serangan Terhadap Muslim Meningkat di Spanyol
Hamas Bantah Adakan Pertemuan dengan Pejabat Israel di Kairo
Jumlah Pemukim Ilegal Yahudi di Tepi Barat yang Diduduki Mencapai Hampir 450.000 Jiwa
ISESCO Serukan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia
Pembantaian di Masjid Christchurch: Ayah dan Anak Korban Pertama yang Dimakamkan
Amanda Rawles Jadi Terbiasa dengan Jefri Nichol
Makan Cokelat Setelah Mie Goreng Bikin Meninggal, Hoaks atau Fakta?
Bangga atau Malu Kalau DJ Snake Masukkan Adegan Ini di Lagu Hitsnya?
Kepemimpinan Perempuan di Level Manajemen Senior Korporasi Global Meningkat
Laporan: Islamophobia dan Serangan Terhadap Muslim Meningkat di Spanyol
Hamas Bantah Adakan Pertemuan dengan Pejabat Israel di Kairo
Jumlah Pemukim Ilegal Yahudi di Tepi Barat yang Diduduki Mencapai Hampir 450.000 Jiwa
ISESCO Serukan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia
Pembantaian di Masjid Christchurch: Ayah dan Anak Korban Pertama yang Dimakamkan
Amanda Rawles Jadi Terbiasa dengan Jefri Nichol
Makan Cokelat Setelah Mie Goreng Bikin Meninggal, Hoaks atau Fakta?
Bangga atau Malu Kalau DJ Snake Masukkan Adegan Ini di Lagu Hitsnya?
Kepemimpinan Perempuan di Level Manajemen Senior Korporasi Global Meningkat
Profesor Ternama Eks Penasihat Ekonomi Presiden Clinton dan Obama Bunuh Diri
Pengadilan Bavaria Sahkan Larangan Kerudung, Salib Boleh Dipasang di Ruang Sidang
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev Meletakkan Jabatan
Paus Mati Terdampar di Filipina Makan 40 Kg Plastik
MUI Imbau Umat Islam Shalat Ghaib untuk ‘Syuhada Selandia Baru’
Dubes Australia Sangat Tak Terima Pernyataan Senator yang Salahkan Muslim
89 Orang Meninggal Korban Bencana Papua, 74 Hilang
Komunis China: Ada 13 ‘Teroris’ Ditahan Sejak 2014
Dubes Australia: Teror di Selandia Baru Bertentangan dengan Agama
Syuting Adegan Lari Maraton, Penyakit Asma Amanda Rawles Kumat?
Pengadilan Bavaria Sahkan Larangan Kerudung, Salib Boleh Dipasang di Ruang Sidang
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev Meletakkan Jabatan
Paus Mati Terdampar di Filipina Makan 40 Kg Plastik
MUI Imbau Umat Islam Shalat Ghaib untuk ‘Syuhada Selandia Baru’
Dubes Australia Sangat Tak Terima Pernyataan Senator yang Salahkan Muslim
89 Orang Meninggal Korban Bencana Papua, 74 Hilang
Komunis China: Ada 13 ‘Teroris’ Ditahan Sejak 2014
Dubes Australia: Teror di Selandia Baru Bertentangan dengan Agama
Syuting Adegan Lari Maraton, Penyakit Asma Amanda Rawles Kumat?