Paus Mati Terdampar di Filipina Makan 40 Kg Plastik
Posted Date : 20-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 282 kali.
Hidayatullah.com–Seekor paus muda yang terdampar di pantai Filipina mati akibat “gastric shock” setelah memakan 40 kilogram plastik.
Pakar biologi laut dan relawan dari D’Bone Collector Museum di Davao City, Kepulauan Mindanao, terkejut mengetahui penyebab kematian paus yang bagian moncongnya agak melengkung itu yang terdampar di pantai pada hari Sabtu, lapor The Guardian hari Senin (18/3/2019).
Dalam pernyataan bernada kecaman, di laman Facebook pihak museum mengatakan bahwa dari hasil autopsi di dalam perut paus tersebut ditemukan plastik 40 kg, terdiri antara lain 16 karung beras, 4 karung yang biasa dipakai di perkebunan pisang, serta berbagai macam tas belanja.
Ahli-ahli biologi dari D’Bone Collector Museum yang melakukan autopsi mengatakan bahwa plastik tersebut “terbanyak yang pernah kami temukan dalam perut seekor paus.”
“Sangat menjijikkan,” imbuh mereka. “Pemerintah harus mengambil tindakan terhadap mereka yang menjadikan aliran air (sungai) dan lautan sebagai tempat pembuangan sampah.”
Penggunaan kantong plastik sangat merajalela di kawasan Asia Tenggara. Dalam laporan tahun 2017 yang dibuat Ocean Conservancy menyebutkan bahwa China, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam membuang sampah plastik ke laut lebih banyak dibanding jumlah yang dibuang oleh gabungan negara lainnya sedunia.
Pakar biologi laut Darrell Blatchley, pemilik D’Bone Collector Museum, mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir mengkaji kematian paus dan lumba-lumba, mereka mendapati 57 ekor di antaranya mati karena akumulasi plastik di dalam perutnya.
Pada bulan Juni 2018, seekor paus yang ditemukan mati di pantai selatan Thailand dalam perutnya terdapat lebih dari 80 kantong plastik seberat 8 kilogram.
Para ahli memperkirakan sekitar 300 ekor hewan laut termasuk paus pilot, penyu dan lumba-lumba mati setiap tahun di perairan Thailand akibat makan plastik.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/20/161622/paus-mati-terdampar-di-filipina-makan-40-kg-plastik.html
Pakar biologi laut dan relawan dari D’Bone Collector Museum di Davao City, Kepulauan Mindanao, terkejut mengetahui penyebab kematian paus yang bagian moncongnya agak melengkung itu yang terdampar di pantai pada hari Sabtu, lapor The Guardian hari Senin (18/3/2019).
Dalam pernyataan bernada kecaman, di laman Facebook pihak museum mengatakan bahwa dari hasil autopsi di dalam perut paus tersebut ditemukan plastik 40 kg, terdiri antara lain 16 karung beras, 4 karung yang biasa dipakai di perkebunan pisang, serta berbagai macam tas belanja.
Ahli-ahli biologi dari D’Bone Collector Museum yang melakukan autopsi mengatakan bahwa plastik tersebut “terbanyak yang pernah kami temukan dalam perut seekor paus.”
“Sangat menjijikkan,” imbuh mereka. “Pemerintah harus mengambil tindakan terhadap mereka yang menjadikan aliran air (sungai) dan lautan sebagai tempat pembuangan sampah.”
Penggunaan kantong plastik sangat merajalela di kawasan Asia Tenggara. Dalam laporan tahun 2017 yang dibuat Ocean Conservancy menyebutkan bahwa China, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam membuang sampah plastik ke laut lebih banyak dibanding jumlah yang dibuang oleh gabungan negara lainnya sedunia.
Pakar biologi laut Darrell Blatchley, pemilik D’Bone Collector Museum, mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir mengkaji kematian paus dan lumba-lumba, mereka mendapati 57 ekor di antaranya mati karena akumulasi plastik di dalam perutnya.
Pada bulan Juni 2018, seekor paus yang ditemukan mati di pantai selatan Thailand dalam perutnya terdapat lebih dari 80 kantong plastik seberat 8 kilogram.
Para ahli memperkirakan sekitar 300 ekor hewan laut termasuk paus pilot, penyu dan lumba-lumba mati setiap tahun di perairan Thailand akibat makan plastik.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/20/161622/paus-mati-terdampar-di-filipina-makan-40-kg-plastik.html
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev Meletakkan Jabatan
Pengadilan Bavaria Sahkan Larangan Kerudung, Salib Boleh Dipasang di Ruang Sidang
Profesor Ternama Eks Penasihat Ekonomi Presiden Clinton dan Obama Bunuh Diri
Kebutuhan Mendesak Korban Banjir Papua
OKI Menggelar Pertemuan Darurat Pasca Serangan Teror Masjid Selandia Baru
Laporan: Islamophobia dan Serangan Terhadap Muslim Meningkat di Spanyol
Hamas Bantah Adakan Pertemuan dengan Pejabat Israel di Kairo
Jumlah Pemukim Ilegal Yahudi di Tepi Barat yang Diduduki Mencapai Hampir 450.000 Jiwa
ISESCO Serukan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia
Pembantaian di Masjid Christchurch: Ayah dan Anak Korban Pertama yang Dimakamkan
Pengadilan Bavaria Sahkan Larangan Kerudung, Salib Boleh Dipasang di Ruang Sidang
Profesor Ternama Eks Penasihat Ekonomi Presiden Clinton dan Obama Bunuh Diri
Kebutuhan Mendesak Korban Banjir Papua
OKI Menggelar Pertemuan Darurat Pasca Serangan Teror Masjid Selandia Baru
Laporan: Islamophobia dan Serangan Terhadap Muslim Meningkat di Spanyol
Hamas Bantah Adakan Pertemuan dengan Pejabat Israel di Kairo
Jumlah Pemukim Ilegal Yahudi di Tepi Barat yang Diduduki Mencapai Hampir 450.000 Jiwa
ISESCO Serukan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia
Pembantaian di Masjid Christchurch: Ayah dan Anak Korban Pertama yang Dimakamkan
MUI Imbau Umat Islam Shalat Ghaib untuk ‘Syuhada Selandia Baru’
Dubes Australia Sangat Tak Terima Pernyataan Senator yang Salahkan Muslim
89 Orang Meninggal Korban Bencana Papua, 74 Hilang
Komunis China: Ada 13 ‘Teroris’ Ditahan Sejak 2014
Dubes Australia: Teror di Selandia Baru Bertentangan dengan Agama
Syuting Adegan Lari Maraton, Penyakit Asma Amanda Rawles Kumat?
Diinterogasi Ayu Dewi, Nagita Slavina Ungkap Alasan Tak Ingin Pakai Instagram
Diminta Fans Main Film Bareng Jefri Nichol Terus, Ini Tanggapan Amanda Rawles
Ely Sugigi dan Pacar Ribut, Warganet: Itu Cuma Gimik!
Adegan Maraton Bikin Badan Gempor, Amanda Rawles Sampai Tempel Banyak Koyok
Dubes Australia Sangat Tak Terima Pernyataan Senator yang Salahkan Muslim
89 Orang Meninggal Korban Bencana Papua, 74 Hilang
Komunis China: Ada 13 ‘Teroris’ Ditahan Sejak 2014
Dubes Australia: Teror di Selandia Baru Bertentangan dengan Agama
Syuting Adegan Lari Maraton, Penyakit Asma Amanda Rawles Kumat?
Diinterogasi Ayu Dewi, Nagita Slavina Ungkap Alasan Tak Ingin Pakai Instagram
Diminta Fans Main Film Bareng Jefri Nichol Terus, Ini Tanggapan Amanda Rawles
Ely Sugigi dan Pacar Ribut, Warganet: Itu Cuma Gimik!
Adegan Maraton Bikin Badan Gempor, Amanda Rawles Sampai Tempel Banyak Koyok