Berantas Fake News, Polisi Singapura Bisa Masuk Grup Chat Online Tertutup
Posted Date : 10-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 403 kali.
Hidayatullah.com—Singapura meloloskan undang-undang baru antiberita palsu yang memberikan kewenangan sangat luas bagi aparat kepolisian untuk melakukan pemeriksaan di platform online, termasuk kelompok chat tertutup.
Otoritas di negeri singa putih sekarang dapat memerintahkan pengelola platform online untuk mengenyahkan pernyataan-pernyataan yang dianggapnya merugikan kepentingan publik yang dicapnya sebagai kabar palsu (fake news), dan memuat koreksinya.
Pihak berwenang menyebutnya sebagai upaya melindungi rakyat dari berita palsu.
Namun, para pengkritik menyebutnya sebagai ancaman terhadap kebebasan sipil.
Dilansir BBC, rancangan undang-undang bernama Protection from Online Falsehoods and Manipulation itu diloloskan hari Rabu (8/5/2019) oleh wakil-wakil rakyat di parlemen, yang didominasi oleh politisi partai penguasa People’s Action Party, dan akan mulai diimplementasikan dalam beberapa pekan mendatang.
Pemerintah Singapura mengatakan bahwa negara itu memerlukan peraturan perundangan yang ketat disebabkan kabar palsu dapat menyulut konflik rasial dan agama, dan oleh karena itu pemerintah memerlukan wewenang untuk bertindak cepat dan tegas mencegah penyebaran kabar-kabar bohong.
Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch divisi Asia, menyebut ide pemerintah Singapura yang akan mempolisikan ruang-ruang obrolan online yang sivatnya privat dan tertutup “sungguh gila.”
“Ini benar-benar gaya kontrol dan proyek sensor Big Brother,” ujarnya kepada BBC.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/09/164564/berantas-fake-news-polisi-singapura-bisa-masuk-grup-chat-online-tertutup.html
Otoritas di negeri singa putih sekarang dapat memerintahkan pengelola platform online untuk mengenyahkan pernyataan-pernyataan yang dianggapnya merugikan kepentingan publik yang dicapnya sebagai kabar palsu (fake news), dan memuat koreksinya.
Pihak berwenang menyebutnya sebagai upaya melindungi rakyat dari berita palsu.
Namun, para pengkritik menyebutnya sebagai ancaman terhadap kebebasan sipil.
Dilansir BBC, rancangan undang-undang bernama Protection from Online Falsehoods and Manipulation itu diloloskan hari Rabu (8/5/2019) oleh wakil-wakil rakyat di parlemen, yang didominasi oleh politisi partai penguasa People’s Action Party, dan akan mulai diimplementasikan dalam beberapa pekan mendatang.
Pemerintah Singapura mengatakan bahwa negara itu memerlukan peraturan perundangan yang ketat disebabkan kabar palsu dapat menyulut konflik rasial dan agama, dan oleh karena itu pemerintah memerlukan wewenang untuk bertindak cepat dan tegas mencegah penyebaran kabar-kabar bohong.
Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch divisi Asia, menyebut ide pemerintah Singapura yang akan mempolisikan ruang-ruang obrolan online yang sivatnya privat dan tertutup “sungguh gila.”
“Ini benar-benar gaya kontrol dan proyek sensor Big Brother,” ujarnya kepada BBC.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/09/164564/berantas-fake-news-polisi-singapura-bisa-masuk-grup-chat-online-tertutup.html
Kerja Sama Program Ramadhan Bank Sulselbar Syariah dan BMH
Bojan Malisic Bantu Pemain Asing Anyar Beradaptasi di Persib
realme 3 Pro dan C2 Bisa Dibeli di Lazada Hari Ini, Jangan Ketinggalan
Mobil Ini Jadi Favorit Pengunjung IIMS 2019, Ayo Tebak!
Seru, Buka Bersama Sambil Berenang Asyik
Menkominfo Ingatkan Operator Telekomunikasi Siap-siap Hapus 2G
Penerimaan Cukai Kuartal I 2019 Disebut Sudah Penuhi Ekspektasi
Puasa Jadi Penyebab Kekalahan Ajax dari Tottenham?
Kian Memanas, Kompleks Pertokoan Muslim Sri Lanka Dibakar
Ancaman Perubahan Iklim Dianggap Lebih Serius Dari Terorisme
Bojan Malisic Bantu Pemain Asing Anyar Beradaptasi di Persib
realme 3 Pro dan C2 Bisa Dibeli di Lazada Hari Ini, Jangan Ketinggalan
Mobil Ini Jadi Favorit Pengunjung IIMS 2019, Ayo Tebak!
Seru, Buka Bersama Sambil Berenang Asyik
Menkominfo Ingatkan Operator Telekomunikasi Siap-siap Hapus 2G
Penerimaan Cukai Kuartal I 2019 Disebut Sudah Penuhi Ekspektasi
Puasa Jadi Penyebab Kekalahan Ajax dari Tottenham?
Kian Memanas, Kompleks Pertokoan Muslim Sri Lanka Dibakar
Ancaman Perubahan Iklim Dianggap Lebih Serius Dari Terorisme
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Berefek Seperti LSD, Denver Dekriminialisasi Konsumsi Pribadi Magic Mushroom
Mahathir: Anwar Ibrahim Pasti akan Menjadi Perdana Menteri
Laporan PBB Temukan Kemungkinan Penggunakan Drone Bersenjata di Libya oleh Haftar atau Pihak ke-3
Jerman Kutuk Serangan Rezim Teroris Suriah di Idlib
Turki Akan Kirim Personil Militer ke Rusia untuk Kursus Pelatihan Rudal S-400 pada Akhir Mei
Diminta Potong Tali Pusar Bayi, Raditya Dika: Nggak Tega Banget!
Masih Ada Tato Pasca Hijrah, Jody Sumantri Ditegur Saat Umrah
Puasa Ramadan Perdana, Suami Bule Aura Kasih Masak dan Sahur Sendiri
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Berefek Seperti LSD, Denver Dekriminialisasi Konsumsi Pribadi Magic Mushroom
Mahathir: Anwar Ibrahim Pasti akan Menjadi Perdana Menteri
Laporan PBB Temukan Kemungkinan Penggunakan Drone Bersenjata di Libya oleh Haftar atau Pihak ke-3
Jerman Kutuk Serangan Rezim Teroris Suriah di Idlib
Turki Akan Kirim Personil Militer ke Rusia untuk Kursus Pelatihan Rudal S-400 pada Akhir Mei
Diminta Potong Tali Pusar Bayi, Raditya Dika: Nggak Tega Banget!
Masih Ada Tato Pasca Hijrah, Jody Sumantri Ditegur Saat Umrah
Puasa Ramadan Perdana, Suami Bule Aura Kasih Masak dan Sahur Sendiri