Penerimaan Cukai Kuartal I 2019 Disebut Sudah Penuhi Ekspektasi
Posted Date : 09-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 341 kali.
VIVA – Penerimaan cukai pada kuartal I 2019 mencapai Rp21,35 triliun atau tumbuh 165,11 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Jumlah tersebut telah mewakili 13 persen dari total target penerimaan cukai 2019.
Direktur Eksekutif Core, Mohammad Faisal menilai, penerimaan negara dari sektor cukai cukup memenuhi ekspektasi. Hal tersebut menunjukkan cukai bisa berkontribusi bagi pendapatan negara tahun ini.
"Tahun ini ada peningkatan penerimaan cukai sangat signifikan. Sepanjang triwulan pertama tahun ini realisasi penerimaan cukai mencapai 13 persen, jauh lebih tinggi dibanding triwulan 1 tahun lalu yang hanya 5 persen," ungkap Faisal dikutip dari keterangan resminya 9 Mei 2019.
"Pertumbuhannya selama triwulan 1 secara year of year (yoy) juga signifikan," ungkapnya.
Adapun terkait rencana pemerintah yang akan mengenakan tarif cukai sejumlah produk seperti plastik, makanan dan minuman yang mengandung zat pemanis, Faisal menyarankan, agar Pemerintah perlu mempertimbangkan lagi kenaikan cukai untuk produk-produk tersebut.
Sebab lanjutnya, keputusan itu berkaitan dengan industri hilir makanan dan minuman yang memiliki sumbangan besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja nasional.
Untuk saat ini, menurutnya, di mana pertumbuhan sektor manufaktur masih melambat sebaiknya jangan dulu diterapkan pengenaan cukai.
"Apalagi kita masih harus menjaga daya beli masyarakat. pengenaan cukai juga tidak akan efektif mengurangi penggunaan plastik dan konsumsi kalori atau gula oleh masyarakat," tambahnya.
Namun dikatakannya, secara umum harus diakui Pemerintah cukup berhasil dalam menggenjot sektor penerimaan negara dari sektor cukai ini.
"Kalau melihat di triwulan 1 tahun ini sudah bagus. Tapi ingat, cukai itu fungsi utamanya adalah instrumen pengendalian terhadap barang-barang yang punya eksternalitas negatif, jadi tujuannya bukan untuk mendorong penerimaan negara," tegasnya.
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1147108-penerimaan-cukai-kuartal-i-2019-disebut-sudah-penuhi-ekspektasi
Direktur Eksekutif Core, Mohammad Faisal menilai, penerimaan negara dari sektor cukai cukup memenuhi ekspektasi. Hal tersebut menunjukkan cukai bisa berkontribusi bagi pendapatan negara tahun ini.
"Tahun ini ada peningkatan penerimaan cukai sangat signifikan. Sepanjang triwulan pertama tahun ini realisasi penerimaan cukai mencapai 13 persen, jauh lebih tinggi dibanding triwulan 1 tahun lalu yang hanya 5 persen," ungkap Faisal dikutip dari keterangan resminya 9 Mei 2019.
"Pertumbuhannya selama triwulan 1 secara year of year (yoy) juga signifikan," ungkapnya.
Adapun terkait rencana pemerintah yang akan mengenakan tarif cukai sejumlah produk seperti plastik, makanan dan minuman yang mengandung zat pemanis, Faisal menyarankan, agar Pemerintah perlu mempertimbangkan lagi kenaikan cukai untuk produk-produk tersebut.
Sebab lanjutnya, keputusan itu berkaitan dengan industri hilir makanan dan minuman yang memiliki sumbangan besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja nasional.
Untuk saat ini, menurutnya, di mana pertumbuhan sektor manufaktur masih melambat sebaiknya jangan dulu diterapkan pengenaan cukai.
"Apalagi kita masih harus menjaga daya beli masyarakat. pengenaan cukai juga tidak akan efektif mengurangi penggunaan plastik dan konsumsi kalori atau gula oleh masyarakat," tambahnya.
Namun dikatakannya, secara umum harus diakui Pemerintah cukup berhasil dalam menggenjot sektor penerimaan negara dari sektor cukai ini.
"Kalau melihat di triwulan 1 tahun ini sudah bagus. Tapi ingat, cukai itu fungsi utamanya adalah instrumen pengendalian terhadap barang-barang yang punya eksternalitas negatif, jadi tujuannya bukan untuk mendorong penerimaan negara," tegasnya.
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1147108-penerimaan-cukai-kuartal-i-2019-disebut-sudah-penuhi-ekspektasi
Puasa Jadi Penyebab Kekalahan Ajax dari Tottenham?
Kian Memanas, Kompleks Pertokoan Muslim Sri Lanka Dibakar
Ancaman Perubahan Iklim Dianggap Lebih Serius Dari Terorisme
Serangan Bunuh Diri Taliban Targetkan Kantor Lembaga AS
Malaysia Tarik Diri dari Pengadilan Kejahatan Internasional
Maduro Pecat Puluhan Perwira Angkatan Bersenjata
Transkrip Komunikasi Pesawat Rusia yang Terbakar Bocor
Israel akan Izinkan 30 juta Dolar dari Qatar Masuki Gaza
Kurang Dana, 1.700 Warga Palestina Terancam Diamputasi
Laporan: Presiden AS Donald Trump Mengemplang Pajak selama 8 Tahun
Kian Memanas, Kompleks Pertokoan Muslim Sri Lanka Dibakar
Ancaman Perubahan Iklim Dianggap Lebih Serius Dari Terorisme
Serangan Bunuh Diri Taliban Targetkan Kantor Lembaga AS
Malaysia Tarik Diri dari Pengadilan Kejahatan Internasional
Maduro Pecat Puluhan Perwira Angkatan Bersenjata
Transkrip Komunikasi Pesawat Rusia yang Terbakar Bocor
Israel akan Izinkan 30 juta Dolar dari Qatar Masuki Gaza
Kurang Dana, 1.700 Warga Palestina Terancam Diamputasi
Laporan: Presiden AS Donald Trump Mengemplang Pajak selama 8 Tahun
Menkominfo Ingatkan Operator Telekomunikasi Siap-siap Hapus 2G
Seru, Buka Bersama Sambil Berenang Asyik
Mobil Ini Jadi Favorit Pengunjung IIMS 2019, Ayo Tebak!
realme 3 Pro dan C2 Bisa Dibeli di Lazada Hari Ini, Jangan Ketinggalan
Bojan Malisic Bantu Pemain Asing Anyar Beradaptasi di Persib
Kerja Sama Program Ramadhan Bank Sulselbar Syariah dan BMH
Berantas Fake News, Polisi Singapura Bisa Masuk Grup Chat Online Tertutup
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Berefek Seperti LSD, Denver Dekriminialisasi Konsumsi Pribadi Magic Mushroom
Seru, Buka Bersama Sambil Berenang Asyik
Mobil Ini Jadi Favorit Pengunjung IIMS 2019, Ayo Tebak!
realme 3 Pro dan C2 Bisa Dibeli di Lazada Hari Ini, Jangan Ketinggalan
Bojan Malisic Bantu Pemain Asing Anyar Beradaptasi di Persib
Kerja Sama Program Ramadhan Bank Sulselbar Syariah dan BMH
Berantas Fake News, Polisi Singapura Bisa Masuk Grup Chat Online Tertutup
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Pengamat Dewan Eropa: Polisi Jerman Remas Kelamin Pencari Suaka Afghanistan
Berefek Seperti LSD, Denver Dekriminialisasi Konsumsi Pribadi Magic Mushroom