Suara Dentuman Misterius di Jabar dan Sumsel
Posted Date : 26-12-2018, berita ini telah dikunjungi sebanyak 221 kali.
Jakarta - Muncul kesaksian dari penduduk dua kawasan yang berbeda pulau, yakni tentang adanya dentuman misterius. Kesaksian pertama muncul di Sukabumi dan Cianjur Jawa Barat. Kesaksian kedua muncul dari Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.
Entah dari mana asal suara itu. Pertanyaan soal dentuman di Jawa Barat sempat mendapatkan jawaban namun bantahan segera menyusul. Ada juga dentuman yang terdengar warga di Sumatera Selatan.
Perbincangan tentang dentuman di Jawa Barat mengemuka di media sosial. Seorang anggota DPRD Cianjur Komisi IV bernama E Deni Nuryadi mengaku mendengar dentuman itu pada Selasa (25/12/2018) dini hari tadi.
"Suara dentuman beberapa kali, jam 01.00 WIB kemudian jam 02.00 WIB suaranya mirip ledakan bom menggelegar tapi tidak sampai membuat dinding rumah bergetar," kata Deni melalui sambungan telepon dengan detikcom.
Dia mendapat kabar, sumber suara itu berasal dari latihan militer TNI di daerah Rancabali, Kabupaten Bandung. Namun ternyata, suara itu terdengar pula di daerah Sukabumi.
Pantauan detikcom di media sosial, sejumlah warganet di Sukabumi mengaku mendengar dentuman tersebut. Mereka tinggal di daerah Cibereum, Pangleseran dan Nyalindung. Yogi Rahiman, warga Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi mengaku bebedapa kali mendengar suara dentuman. Dia awalnya mengira suara itu berasal dari petasan yang dimainkan sekelompok orang.
Dentuman di Sumatera Selatan
Di Sumatera Selatan, ada penduduk yang mengaku merasakan dentuman itu sekitar lima hingga enam kali dalam semalam. Amzal, warga di Ogan Komering Ulu adalah orang yang memberi kesaksian ini.
"Antara 5-6 kali semalam, nggak tahu itu suara apa. Apakah ada latihan tempur di Puslatpur OKU atau bukan, siang juga ini terdengar dan sempai buat getar rumah," katanya Amzal yang juga Kadus I Dusun I, Desa Karangendah Ogan Komering Ulu kepada detikcom.
Polisi tidak tahu dari mana sumber suara itu. Kapolres Ogan Komering Ulu Timur bernama AKBP Erlintang Jaya mengaku tak mendengar suara misterius itu. Pihaknya juga tak menerima laporan terkait kejadian itu.
"Nanti saya cari informasinya dulu, tapi memang sejauh ini belum ada kabar itu sampai ke kita," kata Erlintang.
Di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu, detikcom mendengar langsung dentuman itu antara pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dentuman terdengar sekitar tiga hingga empat kali, masing-masing berselang lebih dari 30 menit.
Empat orang lain yang bersama-sama detikcom mendengar dentuman itu. Suaranya terdengar kencang namun jauh, seperti datang dari arah Lampung. Penduduk lokal sempat mengira dentuman seperti itu sebagai guruh. Namun ternyata dentuman terus berulang dan mereka berpendapat suara itu lain dengan guruh, guntur, atau petir.
Pernyataan TNI dan bantahan LAPAN
Dentuman yang terdengar di Cianjur, Sukabumi, hingga Garut dinyatakan TNI merupakan suara ujicoba peluncuran roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Masyarakat diimbau untuk tak resah dengan dentuman itu.
"Sudah kami kroscek, bahwa ada peluncuran uji roket di Stasiun Lapan di Pameungpeuk, Garut tanggal 23 sampai 27 Desember 2018," ujar Kapendam 3 Siliwangi Kolonel Arh Hasto Respatyo saat dikonfirmasi detikcom via sambungan telepon.
"Tidak perlu resah karena sudah dicek. Lapan izinnya ke Kodim, nah sudah dicek memang benar ada latihan peluncuran ujicoba," imbau Hasto.
Namun LAPAN sendiri membantah bahwa roketnya lah yang menyebabkan dentuman itu. Suara roket LAPAN tak akan menimbulkan dentuman, namun desis. Jadi, tak ada kaitan antara dentuman dan roket LAPAN.
"Enggak ada kaitannya. Peluncuran roket kami pagi hari pukul 06.00 WIB hinggal pukul 08.00 WIB," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi via telepon genggam.
Dia menduga dentuman yang terdengar warga merupakan fenomena lokal. Hal itu bisa dilihat dari dentuman tiap daerah yang berbeda waktunya. Menurutnya suara itu bisa saja berasal dari suara petir atau benda yang meledak.
"Dugaan saya suara petir atau apapun itu yang terjadi di wilayah masing-masing, fenomena lokal. Ban meledak juga kan suaranya begitu (dentuman)," ungkap dia.
BMKG tak deteksi ada dentuman
Biasanya, setiap getaran bumi terekam oleh sensor Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun mereka sendiri tak mendeteksi getaran yang berkaitan dengan dentuman itu.
"Karena besarannya juga itu kan kecil ya, jadi tidak terdeteksi begitu kalau soal dentuman seperti itu," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly di Kantornya, Jl Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat.
BMKG masih akan mengecek perihal dentuman misterius itu.
"Kita mesti cek lagi," kata Sadly.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4358622/suara-dentuman-misterius-di-jabar-dan-sumsel
Entah dari mana asal suara itu. Pertanyaan soal dentuman di Jawa Barat sempat mendapatkan jawaban namun bantahan segera menyusul. Ada juga dentuman yang terdengar warga di Sumatera Selatan.
Perbincangan tentang dentuman di Jawa Barat mengemuka di media sosial. Seorang anggota DPRD Cianjur Komisi IV bernama E Deni Nuryadi mengaku mendengar dentuman itu pada Selasa (25/12/2018) dini hari tadi.
"Suara dentuman beberapa kali, jam 01.00 WIB kemudian jam 02.00 WIB suaranya mirip ledakan bom menggelegar tapi tidak sampai membuat dinding rumah bergetar," kata Deni melalui sambungan telepon dengan detikcom.
Dia mendapat kabar, sumber suara itu berasal dari latihan militer TNI di daerah Rancabali, Kabupaten Bandung. Namun ternyata, suara itu terdengar pula di daerah Sukabumi.
Pantauan detikcom di media sosial, sejumlah warganet di Sukabumi mengaku mendengar dentuman tersebut. Mereka tinggal di daerah Cibereum, Pangleseran dan Nyalindung. Yogi Rahiman, warga Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi mengaku bebedapa kali mendengar suara dentuman. Dia awalnya mengira suara itu berasal dari petasan yang dimainkan sekelompok orang.
Dentuman di Sumatera Selatan
Di Sumatera Selatan, ada penduduk yang mengaku merasakan dentuman itu sekitar lima hingga enam kali dalam semalam. Amzal, warga di Ogan Komering Ulu adalah orang yang memberi kesaksian ini.
"Antara 5-6 kali semalam, nggak tahu itu suara apa. Apakah ada latihan tempur di Puslatpur OKU atau bukan, siang juga ini terdengar dan sempai buat getar rumah," katanya Amzal yang juga Kadus I Dusun I, Desa Karangendah Ogan Komering Ulu kepada detikcom.
Polisi tidak tahu dari mana sumber suara itu. Kapolres Ogan Komering Ulu Timur bernama AKBP Erlintang Jaya mengaku tak mendengar suara misterius itu. Pihaknya juga tak menerima laporan terkait kejadian itu.
"Nanti saya cari informasinya dulu, tapi memang sejauh ini belum ada kabar itu sampai ke kita," kata Erlintang.
Di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu, detikcom mendengar langsung dentuman itu antara pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dentuman terdengar sekitar tiga hingga empat kali, masing-masing berselang lebih dari 30 menit.
Empat orang lain yang bersama-sama detikcom mendengar dentuman itu. Suaranya terdengar kencang namun jauh, seperti datang dari arah Lampung. Penduduk lokal sempat mengira dentuman seperti itu sebagai guruh. Namun ternyata dentuman terus berulang dan mereka berpendapat suara itu lain dengan guruh, guntur, atau petir.
Pernyataan TNI dan bantahan LAPAN
Dentuman yang terdengar di Cianjur, Sukabumi, hingga Garut dinyatakan TNI merupakan suara ujicoba peluncuran roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Masyarakat diimbau untuk tak resah dengan dentuman itu.
"Sudah kami kroscek, bahwa ada peluncuran uji roket di Stasiun Lapan di Pameungpeuk, Garut tanggal 23 sampai 27 Desember 2018," ujar Kapendam 3 Siliwangi Kolonel Arh Hasto Respatyo saat dikonfirmasi detikcom via sambungan telepon.
"Tidak perlu resah karena sudah dicek. Lapan izinnya ke Kodim, nah sudah dicek memang benar ada latihan peluncuran ujicoba," imbau Hasto.
Namun LAPAN sendiri membantah bahwa roketnya lah yang menyebabkan dentuman itu. Suara roket LAPAN tak akan menimbulkan dentuman, namun desis. Jadi, tak ada kaitan antara dentuman dan roket LAPAN.
"Enggak ada kaitannya. Peluncuran roket kami pagi hari pukul 06.00 WIB hinggal pukul 08.00 WIB," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi via telepon genggam.
Dia menduga dentuman yang terdengar warga merupakan fenomena lokal. Hal itu bisa dilihat dari dentuman tiap daerah yang berbeda waktunya. Menurutnya suara itu bisa saja berasal dari suara petir atau benda yang meledak.
"Dugaan saya suara petir atau apapun itu yang terjadi di wilayah masing-masing, fenomena lokal. Ban meledak juga kan suaranya begitu (dentuman)," ungkap dia.
BMKG tak deteksi ada dentuman
Biasanya, setiap getaran bumi terekam oleh sensor Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun mereka sendiri tak mendeteksi getaran yang berkaitan dengan dentuman itu.
"Karena besarannya juga itu kan kecil ya, jadi tidak terdeteksi begitu kalau soal dentuman seperti itu," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly di Kantornya, Jl Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat.
BMKG masih akan mengecek perihal dentuman misterius itu.
"Kita mesti cek lagi," kata Sadly.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4358622/suara-dentuman-misterius-di-jabar-dan-sumsel
BMKG Hapus Cuitan Gelombang Tinggi, Kini Sebut Terjadi Tsunami di Anyer
Didukung Tokoh Betawi, Kiai Ma'ruf: Unggulnya Semakin Besar
Dua Hari Hilang Setelah Tsunami, Istri Ifan Seventeen Ditemukan Meninggal
Kakak-Adik Asal Bekasi Tewas Saat Mancing Ketika Tsunami Banten Terjadi
Sebelum Dikabarkan Hilang Diterjang Tsunami, Seventeen Sempat Unggah Cuplikan Lagu Jangan Dulu Pergi
Dana Recovery Jalan Gubeng Ditalangi Pemkot, Kemana RS Siloam?
Lagi Asyik Memancing, Seorang Pria Tenggelam di Kali Baru Pasar Rebo
Erick Thohir Komentari Perusakan Baliho SBY di Pekanbaru
Tangisan Ani Yudhoyono Saksikan Video Bendera Demokrat Dirusak Orang Tak Dikenal
Roger Danuarta Tanya Ustad Adi Hidayat: Apakah Saya Murtad?
Didukung Tokoh Betawi, Kiai Ma'ruf: Unggulnya Semakin Besar
Dua Hari Hilang Setelah Tsunami, Istri Ifan Seventeen Ditemukan Meninggal
Kakak-Adik Asal Bekasi Tewas Saat Mancing Ketika Tsunami Banten Terjadi
Sebelum Dikabarkan Hilang Diterjang Tsunami, Seventeen Sempat Unggah Cuplikan Lagu Jangan Dulu Pergi
Dana Recovery Jalan Gubeng Ditalangi Pemkot, Kemana RS Siloam?
Lagi Asyik Memancing, Seorang Pria Tenggelam di Kali Baru Pasar Rebo
Erick Thohir Komentari Perusakan Baliho SBY di Pekanbaru
Tangisan Ani Yudhoyono Saksikan Video Bendera Demokrat Dirusak Orang Tak Dikenal
Roger Danuarta Tanya Ustad Adi Hidayat: Apakah Saya Murtad?
Proyektil dan Motor Pelaku Ditemukan di Lokasi Penembakan Letkol Dono
Sepatu Mahal Diinjak, Penumpang Bikin Keributan di Pesawat Hingga Diturunkan Paksa
Wow! Mobil Ini Harganya Tembus Rp 100 Miliar
Pelanggan Bolt Dapat Internet Gratis Smartfren, Begini Caranya
KPK Upayakan Tuntutan Maksimal Kasus Suap di Daerah Bencana
Jaz Hayat Sudah Punya Teman Bahagia, Perempuan Indonesia
Bos TV Iran Dipecat Usai Adegan Seks Jackie Chan Tersiar
Gagal Bawa Kabur Hasil Curian, Maling Motor Kritis Dimassa
Mantan Komisioner KPU: Aneh, Pertanyaan Debat Pilpres Disampaikan Lebih Dulu
Harga Pertamax Cs Bisa Turun Lagi?
Sepatu Mahal Diinjak, Penumpang Bikin Keributan di Pesawat Hingga Diturunkan Paksa
Wow! Mobil Ini Harganya Tembus Rp 100 Miliar
Pelanggan Bolt Dapat Internet Gratis Smartfren, Begini Caranya
KPK Upayakan Tuntutan Maksimal Kasus Suap di Daerah Bencana
Jaz Hayat Sudah Punya Teman Bahagia, Perempuan Indonesia
Bos TV Iran Dipecat Usai Adegan Seks Jackie Chan Tersiar
Gagal Bawa Kabur Hasil Curian, Maling Motor Kritis Dimassa
Mantan Komisioner KPU: Aneh, Pertanyaan Debat Pilpres Disampaikan Lebih Dulu
Harga Pertamax Cs Bisa Turun Lagi?