Intip Pesawat Luar Angkasa Tiongkok yang Mendarat di Sisi Tergelap Bulan
Posted Date : 16-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 284 kali.
Liputan6.com, Jakarta - Probe alias pesawat luar angkasa milik Badan Antariksa Tiongkok (CNSA) yang bernama Chang'e-4, berhasil mendarat di Bulan.
Dalam laporan sebelumnya, disebutkan kalau Chang'e-4 mendarat di kawah Von Karman dan selanjutnya, rover atau robot dari probe tersebut akan bergerak ke wilayah kutup selatan Bulan.
Nah, wilayah kutup selatan Bulan ini bernama Aitken Basin, yang juga merupakan wilayah tergelap di sana.
Terbaru, CNSA mulai merilis foto-foto yang memperlihatkan Chang'e-4 dan rover yang tengah dalam perjalanan ke sisi tergelap Bulan. Berikut fotonya seperti dikutip Phys.
Aitken Basin sendiri memiliki rentang jarak 1.550 mil. Wilayah ini terbentuk akibat hantaman yang berlangsung sejak 3,9 miliar tahun yang lalu.
Karenanya, Aitken Basin cukup dalam sehingga memerlukan bantuan para ahli, di mana dalam hal ini CNSA turut berperan besar.
“Aitken Basin tentu sangat dalam dan mengandung material lapisan Bulan yang belum pernah kita pelajari,” ujar ahli astrofisika National Space Center Inggris Tamela Maciel.
“Dengan mendarat di wilayah tersebut, Chang’e-4 dan rovernya akan membantu para peneliti memahami lebih dalam soal sejarah formasi bebatuan Bulan,” tambahnya.
Chang'e-4 bertugas melakukan pengukuran radiasi dan level air satelit, pengujian mineral, penelitian gelombang radio untuk membangun sistem komunikasi jarak jauh, hingga eksperimen penanaman sayuran pada permukaan Bulan pun akan dilakukan dengan pantauan kamera panorama dan alat ukur. Ini akan sangat mendukung studi Astronomi.
Sebelum peluncuran Chang'e-4, masalah besar ditemukan saat berkomunikasi dengan robot ekspedisi, karena tidak ada sinyal langsung yang dapat terhubung ke sisi lain Bulan.
Sebagai solusi, Mei 2018 lalu Tiongkok meluncurkan Satelit Queqiau ke orbit Bulan untuk pendataan dan pemberian komando dari jarak jauh.
Oueqiau atau jembatan burung Magpie, adalah nama yang diadaptasi dari kisah tradisional penduduk Cina.
Tantangan ekstrem lain ekspedisi ini adalah waktu gelap dan terang di Bulan.
Waktu malam hari Bulan bisa mencapai 14 hari, begitu pula dengan waktu terang. Ini sangat berpengaruh pada temperatur udara.
Temperatur bisa turun secara drastis hingga minus 173 derajat Celsius, dan di siang hari temperatur bisa mencapai 127 derajat Celcius.
Pesawat ekspedisi harus menghadapi fluktuasi suhu dengan energi yang sepadan. Struktur yang terjal dan rumit kawah serta lembah di selatan Bulan ini kian menambah tantangan pendaratan Chang'e-4.
Pada 1959, Uni Soviet berhasil memotret sisi gelap Bulan yang misterius dan dipenuhi kawah.
Namun, belum ada yang berhasil mendarat di sana. Ini percobaan kedua Tiongkok mendarat di Bulan, setelah misi pertama pendaratan di Bulan dilakukan oleh Yutu atau "Kelinci Giok" pada 2013.
Yutu telah berhasil menghadapi tantangan temperatur hingga geografis Bulan dan bertahan selama 31 bulan.
Penelitian Yutu ini sangat mendukung persiapan peluncuran Chang'e-4. Akhir tahun ini Chang'e-5 akan dikirimkan untuk mengoleksi sampel penelitian dan kembali ke Bumi.
(Tin/Jek)
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/3871160/intip-pesawat-luar-angkasa-tiongkok-yang-mendarat-di-sisi-tergelap-bulan
Dalam laporan sebelumnya, disebutkan kalau Chang'e-4 mendarat di kawah Von Karman dan selanjutnya, rover atau robot dari probe tersebut akan bergerak ke wilayah kutup selatan Bulan.
Nah, wilayah kutup selatan Bulan ini bernama Aitken Basin, yang juga merupakan wilayah tergelap di sana.
Terbaru, CNSA mulai merilis foto-foto yang memperlihatkan Chang'e-4 dan rover yang tengah dalam perjalanan ke sisi tergelap Bulan. Berikut fotonya seperti dikutip Phys.
Aitken Basin sendiri memiliki rentang jarak 1.550 mil. Wilayah ini terbentuk akibat hantaman yang berlangsung sejak 3,9 miliar tahun yang lalu.
Karenanya, Aitken Basin cukup dalam sehingga memerlukan bantuan para ahli, di mana dalam hal ini CNSA turut berperan besar.
“Aitken Basin tentu sangat dalam dan mengandung material lapisan Bulan yang belum pernah kita pelajari,” ujar ahli astrofisika National Space Center Inggris Tamela Maciel.
“Dengan mendarat di wilayah tersebut, Chang’e-4 dan rovernya akan membantu para peneliti memahami lebih dalam soal sejarah formasi bebatuan Bulan,” tambahnya.
Chang'e-4 bertugas melakukan pengukuran radiasi dan level air satelit, pengujian mineral, penelitian gelombang radio untuk membangun sistem komunikasi jarak jauh, hingga eksperimen penanaman sayuran pada permukaan Bulan pun akan dilakukan dengan pantauan kamera panorama dan alat ukur. Ini akan sangat mendukung studi Astronomi.
Sebelum peluncuran Chang'e-4, masalah besar ditemukan saat berkomunikasi dengan robot ekspedisi, karena tidak ada sinyal langsung yang dapat terhubung ke sisi lain Bulan.
Sebagai solusi, Mei 2018 lalu Tiongkok meluncurkan Satelit Queqiau ke orbit Bulan untuk pendataan dan pemberian komando dari jarak jauh.
Oueqiau atau jembatan burung Magpie, adalah nama yang diadaptasi dari kisah tradisional penduduk Cina.
Tantangan ekstrem lain ekspedisi ini adalah waktu gelap dan terang di Bulan.
Waktu malam hari Bulan bisa mencapai 14 hari, begitu pula dengan waktu terang. Ini sangat berpengaruh pada temperatur udara.
Temperatur bisa turun secara drastis hingga minus 173 derajat Celsius, dan di siang hari temperatur bisa mencapai 127 derajat Celcius.
Pesawat ekspedisi harus menghadapi fluktuasi suhu dengan energi yang sepadan. Struktur yang terjal dan rumit kawah serta lembah di selatan Bulan ini kian menambah tantangan pendaratan Chang'e-4.
Pada 1959, Uni Soviet berhasil memotret sisi gelap Bulan yang misterius dan dipenuhi kawah.
Namun, belum ada yang berhasil mendarat di sana. Ini percobaan kedua Tiongkok mendarat di Bulan, setelah misi pertama pendaratan di Bulan dilakukan oleh Yutu atau "Kelinci Giok" pada 2013.
Yutu telah berhasil menghadapi tantangan temperatur hingga geografis Bulan dan bertahan selama 31 bulan.
Penelitian Yutu ini sangat mendukung persiapan peluncuran Chang'e-4. Akhir tahun ini Chang'e-5 akan dikirimkan untuk mengoleksi sampel penelitian dan kembali ke Bumi.
(Tin/Jek)
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/3871160/intip-pesawat-luar-angkasa-tiongkok-yang-mendarat-di-sisi-tergelap-bulan
Persis Solo Pindah ke Bekasi, Pasoepati di Jabodetabek Campur Aduk
Trump Dinilai Sering Tutupi Pembicaraannya dengan Putin
3 Pengedar Narkoba Diamankan Polsek Kembangan Jakarta Barat
Gempa Hari Ini: M 5 dan M 3,8 Berpusat di Tapanuli Utara
Jokowi: Visi Presiden yang Disampaikan dengan Akal-Akalan
Generasi Milenial harus Dapat Perhatian Serius
Surat Al-Fatihah sebagai Bacaan Ruqyah
Tiga Sikap JK Bertentangan Dengan Jokowi-Ma’ruf
Yatim Piatu dan Berhenti Sekolah, Gadis 14 Tahun Asal Riau Pilih Urus 2 Adik Balita Sendirian
Viral Bocah 11 Tahun Bersyahadat Kembali ke Islam
Trump Dinilai Sering Tutupi Pembicaraannya dengan Putin
3 Pengedar Narkoba Diamankan Polsek Kembangan Jakarta Barat
Gempa Hari Ini: M 5 dan M 3,8 Berpusat di Tapanuli Utara
Jokowi: Visi Presiden yang Disampaikan dengan Akal-Akalan
Generasi Milenial harus Dapat Perhatian Serius
Surat Al-Fatihah sebagai Bacaan Ruqyah
Tiga Sikap JK Bertentangan Dengan Jokowi-Ma’ruf
Yatim Piatu dan Berhenti Sekolah, Gadis 14 Tahun Asal Riau Pilih Urus 2 Adik Balita Sendirian
Viral Bocah 11 Tahun Bersyahadat Kembali ke Islam
Otoritas Pemerintah dan Politisi sebenarnya di bawah Para Ulama
Mobil Made in Bandung Ini Punya 8 Roda, Bagaimana Cara Jalannya?
Brutalnya Tentara Jepang, Perkosa Wanita Pribumi hingga Belanda
Deklarasi Pemilu Jujur, Andi Arief Sarankan Alumni 212 Kumpul Lagi Jelang Pilpres
Momen Pertemuan Sandiaga Uno dan Nissa Sabyan
Longsor di Desa Ngampungan Bareng, Satu Rumah Jadi Korban
Penggembala Kerbau Temukan Mayat Tergeletak di Hutan Ngawi
Kisah Pilu Anak Beruang yang "Ditolak" Kampungnya
KPK Sindir Pejabat Ombudsman Ini Terkait Pengusutan Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Sindir Pejabat Ombudsman Ini Terkait Pengusutan Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan, http://w
Perpanjang Kontrak di Persib, Tanggung Jawab Ghozali Lebih Besar
Mobil Made in Bandung Ini Punya 8 Roda, Bagaimana Cara Jalannya?
Brutalnya Tentara Jepang, Perkosa Wanita Pribumi hingga Belanda
Deklarasi Pemilu Jujur, Andi Arief Sarankan Alumni 212 Kumpul Lagi Jelang Pilpres
Momen Pertemuan Sandiaga Uno dan Nissa Sabyan
Longsor di Desa Ngampungan Bareng, Satu Rumah Jadi Korban
Penggembala Kerbau Temukan Mayat Tergeletak di Hutan Ngawi
Kisah Pilu Anak Beruang yang "Ditolak" Kampungnya
KPK Sindir Pejabat Ombudsman Ini Terkait Pengusutan Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Sindir Pejabat Ombudsman Ini Terkait Pengusutan Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan, http://w
Perpanjang Kontrak di Persib, Tanggung Jawab Ghozali Lebih Besar