Menko Darmin ke Pegawainya: Kerja yang Benar, Jangan Pamer Kesombongan
Posted Date : 22-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 159 kali.
JAKARTA - Awal tahun 2019, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melakukan penandatanganan kontrak kerja. Penandatangan sendiri dilakukan oleh sejumlah pejabat eselon I dan II yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Ada tiga dokumen yang ditandatangani pada kesempatan kali ini. Dokumen pertama adalah tentang indikator kerja masing-masing bidang.
Lalu yang kedua adalah sasaran kinerja dari masing-masing individu. Dan yang terakhir adalah dokumen manajemen risiko yang harus di mitigasi dan diantisipasi.
Dalam sambutannya, Darmin menyampaikan pesannya kepada para pegawainya untuk mengerjakan tugas dengan benar. Bahkan dirinya menyiapkan sanksi kepada para pegawainya yang tidak mencapai target.
"Perjanjian kinerja dan sasaran kerja pegawai. Itu PK, SKP, adalah dokumen perencanaan kinerja yang wajib ditetapkan sejak awal tahun. Ini adalah bagian dari perencanaan tentu saja untuk dicapai nantinya," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Menurut Darmin untuk mendapatkan kinerja yang baik, diperlukan kerjasama antara pegawai. Kesombongan dan sikap merasa berada di posisi teratas harus mulai dihilangkan untuk meningkatkan kerjasama tim.
"Di masyarakat ada pamer kesombongan sektoral. Ada kesombongan pada wilayah kerjanya. Kalau kuda nil memang menjaga wilayah, itu kerjanya, apa saja yang lewat (di wilayah) itu dikejar-kejar. Tapi kan kita bukan kuda nil, perlu kerjasama," katanya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menyebut, untuk menjalankan tugas Kementerian, tidak perlu IQ yang tinggi dari masing-masing pegawai. Namun hal terpenting adalah kerjasama yang benar antara atasan dan bawahannya
"Misalnya temanya logistik, kita tahu itu titik lemah kita, di logistik. Di mana persoalan infrastruktur fisik, infrastruktur digital. Perlu kerjasama bukan hanya dua, paling tidak tiga atau empat (bidang). Paling tidak yang mengurusi infrastruktur perdagangan, dan sebagainya," katanya.
Di sisi lain lanjut Darmin, perlu juga adanya mitigasi risiko untuk mencapai target, sehingga jika ditemukan risiko-risiko kerja bisa dilakukan mitigasi sejak dini.
"Sehingga dapat dilakukan mitigasi sejak dini. Tentu saja, kinerja itu capaiannya pasti diperlukan kerja yang sungguh-sungguh sebetulnya tidak perlu juga kerja keras berlebihan tapi, konsisten, telaten," ucapnya.
(dni)
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2019/01/22/20/2007759/menko-darmin-ke-pegawainya-kerja-yang-benar-jangan-pamer-kesombongan
Ada tiga dokumen yang ditandatangani pada kesempatan kali ini. Dokumen pertama adalah tentang indikator kerja masing-masing bidang.
Lalu yang kedua adalah sasaran kinerja dari masing-masing individu. Dan yang terakhir adalah dokumen manajemen risiko yang harus di mitigasi dan diantisipasi.
Dalam sambutannya, Darmin menyampaikan pesannya kepada para pegawainya untuk mengerjakan tugas dengan benar. Bahkan dirinya menyiapkan sanksi kepada para pegawainya yang tidak mencapai target.
"Perjanjian kinerja dan sasaran kerja pegawai. Itu PK, SKP, adalah dokumen perencanaan kinerja yang wajib ditetapkan sejak awal tahun. Ini adalah bagian dari perencanaan tentu saja untuk dicapai nantinya," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Menurut Darmin untuk mendapatkan kinerja yang baik, diperlukan kerjasama antara pegawai. Kesombongan dan sikap merasa berada di posisi teratas harus mulai dihilangkan untuk meningkatkan kerjasama tim.
"Di masyarakat ada pamer kesombongan sektoral. Ada kesombongan pada wilayah kerjanya. Kalau kuda nil memang menjaga wilayah, itu kerjanya, apa saja yang lewat (di wilayah) itu dikejar-kejar. Tapi kan kita bukan kuda nil, perlu kerjasama," katanya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menyebut, untuk menjalankan tugas Kementerian, tidak perlu IQ yang tinggi dari masing-masing pegawai. Namun hal terpenting adalah kerjasama yang benar antara atasan dan bawahannya
"Misalnya temanya logistik, kita tahu itu titik lemah kita, di logistik. Di mana persoalan infrastruktur fisik, infrastruktur digital. Perlu kerjasama bukan hanya dua, paling tidak tiga atau empat (bidang). Paling tidak yang mengurusi infrastruktur perdagangan, dan sebagainya," katanya.
Di sisi lain lanjut Darmin, perlu juga adanya mitigasi risiko untuk mencapai target, sehingga jika ditemukan risiko-risiko kerja bisa dilakukan mitigasi sejak dini.
"Sehingga dapat dilakukan mitigasi sejak dini. Tentu saja, kinerja itu capaiannya pasti diperlukan kerja yang sungguh-sungguh sebetulnya tidak perlu juga kerja keras berlebihan tapi, konsisten, telaten," ucapnya.
(dni)
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2019/01/22/20/2007759/menko-darmin-ke-pegawainya-kerja-yang-benar-jangan-pamer-kesombongan
Restoran di Jalan Pemuda Pulogadung Terbakar, Diduga Disebabkan Gas Elpiji Bocor
Kepanikan Warga Sumba Diguncang 13 Kali Gempa, Siswa Berhamburan Keluar Sekolah
Merindukan Soeratin
Selamatkan Anak dalam Menjelajahi Dunia dengan Ujung Jarinya
Kekompakan Babinsa Botoputih Berbaur dengan Petani Bantu Tanam Padi
5 Hal Penyebab Jakarta Tidak Ramah untuk Pejalan Kaki
Cerita Rumiati, Mempertaruhkan Nyawa Demi ke Sekolah
Berlibur di Indonesia, Ayah Kendall Jenner Foto Bareng Tunangan di Sawah
Cara Sederhana Cek Mobil Bekas yang Pernah Terkena Banjir
Boy William Bakal Alih Profesi Jadi Karyawan Laundry
Kepanikan Warga Sumba Diguncang 13 Kali Gempa, Siswa Berhamburan Keluar Sekolah
Merindukan Soeratin
Selamatkan Anak dalam Menjelajahi Dunia dengan Ujung Jarinya
Kekompakan Babinsa Botoputih Berbaur dengan Petani Bantu Tanam Padi
5 Hal Penyebab Jakarta Tidak Ramah untuk Pejalan Kaki
Cerita Rumiati, Mempertaruhkan Nyawa Demi ke Sekolah
Berlibur di Indonesia, Ayah Kendall Jenner Foto Bareng Tunangan di Sawah
Cara Sederhana Cek Mobil Bekas yang Pernah Terkena Banjir
Boy William Bakal Alih Profesi Jadi Karyawan Laundry
Sempat Viral Buang Buah Naga ke Sungai, Pedagang Ini Buat Klarifikasi ke Netizen
Ekspor ke Filipina dan Nigeria, Sido Muncul Incar Pendapatan Tumbuh 10%
Mengerikan, Saat Ular King Kobra Besar Telan Piton Secara Utuh
Perahu Eretan 27 Penumpang Tenggelam dan Hanyut di Serang
3 Petarung yang Ingin Dilawan Khabib, McGregor Tak Termasuk
Usai Kebakaran Lapas Biaro, 5 Napi Perempuan Dipindahkan
Dokter Sebut Tak Semua Kasus Patah Tulang Harus Dioperasi, Kenapa?
Hapus Semua Akun Media Sosial, Ada Apa dengan Mo Salah?
Kisah Menyedihkan, Gorengan Malang Harus Berpisah dengan Pemiliknya
Pakai Gaun Pengantin, Pasangan Ini Mau Bulan Madu Setiap Hari
Ekspor ke Filipina dan Nigeria, Sido Muncul Incar Pendapatan Tumbuh 10%
Mengerikan, Saat Ular King Kobra Besar Telan Piton Secara Utuh
Perahu Eretan 27 Penumpang Tenggelam dan Hanyut di Serang
3 Petarung yang Ingin Dilawan Khabib, McGregor Tak Termasuk
Usai Kebakaran Lapas Biaro, 5 Napi Perempuan Dipindahkan
Dokter Sebut Tak Semua Kasus Patah Tulang Harus Dioperasi, Kenapa?
Hapus Semua Akun Media Sosial, Ada Apa dengan Mo Salah?
Kisah Menyedihkan, Gorengan Malang Harus Berpisah dengan Pemiliknya
Pakai Gaun Pengantin, Pasangan Ini Mau Bulan Madu Setiap Hari