Dokter Sebut Tak Semua Kasus Patah Tulang Harus Dioperasi, Kenapa?
Posted Date : 23-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 192 kali.
Suara.com - Dokter Sebut Tak Semua Kasus Patah Tulang Harus Dioperasi.
Ada alasan khusus mengapa masyarakat Indonesia masih takut memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kasus patah tulang . Hal ini terjadi karena mereka khawatir harus menjalani operasi yang menakutkan.
Disampaikan dr. Phedy, Sp.OT(K) anggota Sports, Shoulders & Spine Clinic di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, sebenarnya kasus patah tulang tak selalu harus berakhir di meja operasi. Menurut dia, tulang merupakan organ tubuh yang unik karena mampu meregenerasi dengan sendirinya.
"Jadi tulang yang patah itu bisa nyambung sendirinya tanpa operasi. Peran operasi hanya memposisikannya pada posisi yang bagus sehingga tumbuhnya sempurna dan bisa menjalankan fungsinya dengan baik," ujar dr Phedy dalam temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Senin (21/1/2019).
Itu sebabnya kata dia masyarakat banyak yang percaya khasiat dari dukun patah tulang yang dapat menyembuhkan kondisi ini. Padahal sebenarnya tulang memperbaiki diri dengan sendirinya bahkan tanpa bantuan dukun patah tulang.
"Ke dukun patah tulang bisa sembuh itu karena memang bisa dengan sendirinya tapi apakah posisinya benar? Kalau melengkung, pasien jalan jadi pincang. Tujuan operasi itu memperbaiki posisinya," imbuh dia.
Dr Phedy mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya tidak perlu takut untuk memeriksakan ke dokter tulang jika mengalami keluhan pada tulang. Menurut dia 80-90 persen kasus orthopedi tidak perlu diselesaikan dengan operasi.
"Sekitar 90 persen kasus saraf kejepit diselesaikan tanpa operasi. Bisa dengan obat-obatan selama 6-12 minggu atau bisa juga kita lakukan suntikan. Operasi kita lakukan di akhir yakni saat emergensi misalnya ketika keluhannya sudah disertai gangguan buang air kecil, buang air besar. Jadi jangan takut konsultasikan ke dokter orthopedi," tandas dia.
Sumber : https://www.suara.com/health/2019/01/21/174824/dokter-sebut-tak-semua-kasus-patah-tulang-harus-dioperasi-kenapa
Ada alasan khusus mengapa masyarakat Indonesia masih takut memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kasus patah tulang . Hal ini terjadi karena mereka khawatir harus menjalani operasi yang menakutkan.
Disampaikan dr. Phedy, Sp.OT(K) anggota Sports, Shoulders & Spine Clinic di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, sebenarnya kasus patah tulang tak selalu harus berakhir di meja operasi. Menurut dia, tulang merupakan organ tubuh yang unik karena mampu meregenerasi dengan sendirinya.
"Jadi tulang yang patah itu bisa nyambung sendirinya tanpa operasi. Peran operasi hanya memposisikannya pada posisi yang bagus sehingga tumbuhnya sempurna dan bisa menjalankan fungsinya dengan baik," ujar dr Phedy dalam temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Senin (21/1/2019).
Itu sebabnya kata dia masyarakat banyak yang percaya khasiat dari dukun patah tulang yang dapat menyembuhkan kondisi ini. Padahal sebenarnya tulang memperbaiki diri dengan sendirinya bahkan tanpa bantuan dukun patah tulang.
"Ke dukun patah tulang bisa sembuh itu karena memang bisa dengan sendirinya tapi apakah posisinya benar? Kalau melengkung, pasien jalan jadi pincang. Tujuan operasi itu memperbaiki posisinya," imbuh dia.
Dr Phedy mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya tidak perlu takut untuk memeriksakan ke dokter tulang jika mengalami keluhan pada tulang. Menurut dia 80-90 persen kasus orthopedi tidak perlu diselesaikan dengan operasi.
"Sekitar 90 persen kasus saraf kejepit diselesaikan tanpa operasi. Bisa dengan obat-obatan selama 6-12 minggu atau bisa juga kita lakukan suntikan. Operasi kita lakukan di akhir yakni saat emergensi misalnya ketika keluhannya sudah disertai gangguan buang air kecil, buang air besar. Jadi jangan takut konsultasikan ke dokter orthopedi," tandas dia.
Sumber : https://www.suara.com/health/2019/01/21/174824/dokter-sebut-tak-semua-kasus-patah-tulang-harus-dioperasi-kenapa
Usai Kebakaran Lapas Biaro, 5 Napi Perempuan Dipindahkan
3 Petarung yang Ingin Dilawan Khabib, McGregor Tak Termasuk
Perahu Eretan 27 Penumpang Tenggelam dan Hanyut di Serang
Mengerikan, Saat Ular King Kobra Besar Telan Piton Secara Utuh
Ekspor ke Filipina dan Nigeria, Sido Muncul Incar Pendapatan Tumbuh 10%
Sempat Viral Buang Buah Naga ke Sungai, Pedagang Ini Buat Klarifikasi ke Netizen
Menko Darmin ke Pegawainya: Kerja yang Benar, Jangan Pamer Kesombongan
Restoran di Jalan Pemuda Pulogadung Terbakar, Diduga Disebabkan Gas Elpiji Bocor
Kepanikan Warga Sumba Diguncang 13 Kali Gempa, Siswa Berhamburan Keluar Sekolah
Merindukan Soeratin
3 Petarung yang Ingin Dilawan Khabib, McGregor Tak Termasuk
Perahu Eretan 27 Penumpang Tenggelam dan Hanyut di Serang
Mengerikan, Saat Ular King Kobra Besar Telan Piton Secara Utuh
Ekspor ke Filipina dan Nigeria, Sido Muncul Incar Pendapatan Tumbuh 10%
Sempat Viral Buang Buah Naga ke Sungai, Pedagang Ini Buat Klarifikasi ke Netizen
Menko Darmin ke Pegawainya: Kerja yang Benar, Jangan Pamer Kesombongan
Restoran di Jalan Pemuda Pulogadung Terbakar, Diduga Disebabkan Gas Elpiji Bocor
Kepanikan Warga Sumba Diguncang 13 Kali Gempa, Siswa Berhamburan Keluar Sekolah
Merindukan Soeratin
Hapus Semua Akun Media Sosial, Ada Apa dengan Mo Salah?
Kisah Menyedihkan, Gorengan Malang Harus Berpisah dengan Pemiliknya
Pakai Gaun Pengantin, Pasangan Ini Mau Bulan Madu Setiap Hari
Awas, Longsor Ancam Bangunan Rusunawa Putri Cempo Solo
Buruh Pabrik di Banten Berangkat Kerja dengan Bertaruh Nyawa, Ini Ceritanya
KPK Temukan Modus dan Kode-kode Rumit dalam Kasus Meikarta
Pantai Kuta Dipenuhi Sampah Kayu dan Plastik, Wisatawan Dilarang Berenang
Sejumlah Khasiat Tak Terduga yang Dikandung Oleh Sesiung Bawang
Sepanjang Tahun 2018, 1,3 Juta WN China Kunjungi Bali
BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Gelombang 7 Meter di Perairan NTT
Kisah Menyedihkan, Gorengan Malang Harus Berpisah dengan Pemiliknya
Pakai Gaun Pengantin, Pasangan Ini Mau Bulan Madu Setiap Hari
Awas, Longsor Ancam Bangunan Rusunawa Putri Cempo Solo
Buruh Pabrik di Banten Berangkat Kerja dengan Bertaruh Nyawa, Ini Ceritanya
KPK Temukan Modus dan Kode-kode Rumit dalam Kasus Meikarta
Pantai Kuta Dipenuhi Sampah Kayu dan Plastik, Wisatawan Dilarang Berenang
Sejumlah Khasiat Tak Terduga yang Dikandung Oleh Sesiung Bawang
Sepanjang Tahun 2018, 1,3 Juta WN China Kunjungi Bali
BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Gelombang 7 Meter di Perairan NTT