Jokowi: Alat Deteksi Dini Bencana Telah Dipasang di Serang
Posted Date : 19-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 189 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah akan terus memasang sistem peringatan dini di berbagai daerah. Berdasarkan informasi dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Jokowi menyebut radar untuk memantau tsunami saat ini telah terpasang di Serang.
Selanjutnya, pemerintah akan memasang sejumlah radar pemantau tsunami di daerah lainnya. Hal ini disampaikannya usai meninjau simulasi program Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah di SD Negeri Panimbang Jaya 1, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
"Nanti akan dilanjutkan dengan dua lagi di tempat yang lain, tapi masih bulan Maret nunggu. Satu-satu ini kita selesaikan," ucap Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Senin (18/2).
Sebelumnya, Presiden pernah menginstruksikan BMKG untuk menyediakan dan membeli alat deteksi dini. Alat deteksi dini ini diperlukan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat terhadap bencana yang akan terjadi.
“Ke depan saya perintahkan BMKG untuk membeli alat-alat deteksi dini early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan secara dini kepada kita semua, pada masyarakat, sehingga masyarakat bisa secepatnya menghindar,” ujar Jokowi saat meninjau lokasi terdampak bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, Senin (24/12) lalu.
Lebih lanjut, terkait rumah warga terdampak tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 lalu, Presiden menyampaikan terdapat sekitar 800 rumah yang perlu diperbaiki. Ia pun telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk menyelesaikan masalah rumah warga ini terlebih dahulu.
Untuk mempercepat penyelesaian perbaikan dan pembangunan rumah warga yang terdampak, Presiden pun sepakat agar bantuan diberikan dalam bentuk uang.
"Di sini ada 800-an rumah yang tadi sudah diputuskan dengan Bu Bupati, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Kepala BNPB untuk diberikan dalam bentuk uang saja. Sehingga mereka bisa cepat dikerjakan di lapangan dan saya sudah setuju tadi," katanya.
Dalam peninjauan ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasastima, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/19/02/18/pn45t6335-jokowi-alat-deteksi-dini-bencana-telah-dipasang-di-serang
Selanjutnya, pemerintah akan memasang sejumlah radar pemantau tsunami di daerah lainnya. Hal ini disampaikannya usai meninjau simulasi program Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah di SD Negeri Panimbang Jaya 1, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
"Nanti akan dilanjutkan dengan dua lagi di tempat yang lain, tapi masih bulan Maret nunggu. Satu-satu ini kita selesaikan," ucap Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Senin (18/2).
Sebelumnya, Presiden pernah menginstruksikan BMKG untuk menyediakan dan membeli alat deteksi dini. Alat deteksi dini ini diperlukan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat terhadap bencana yang akan terjadi.
“Ke depan saya perintahkan BMKG untuk membeli alat-alat deteksi dini early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan secara dini kepada kita semua, pada masyarakat, sehingga masyarakat bisa secepatnya menghindar,” ujar Jokowi saat meninjau lokasi terdampak bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, Senin (24/12) lalu.
Lebih lanjut, terkait rumah warga terdampak tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 lalu, Presiden menyampaikan terdapat sekitar 800 rumah yang perlu diperbaiki. Ia pun telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk menyelesaikan masalah rumah warga ini terlebih dahulu.
Untuk mempercepat penyelesaian perbaikan dan pembangunan rumah warga yang terdampak, Presiden pun sepakat agar bantuan diberikan dalam bentuk uang.
"Di sini ada 800-an rumah yang tadi sudah diputuskan dengan Bu Bupati, dengan Pak Gubernur, dengan Pak Kepala BNPB untuk diberikan dalam bentuk uang saja. Sehingga mereka bisa cepat dikerjakan di lapangan dan saya sudah setuju tadi," katanya.
Dalam peninjauan ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasastima, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/19/02/18/pn45t6335-jokowi-alat-deteksi-dini-bencana-telah-dipasang-di-serang
Hubungan Memanas, PM Polandia Batalkan Kunjungan ke Israel
Menonton Sinetron Hingga Lupa Waktu
Lesunya Pariwisata Hantam Sektor UMKM NTB
Derita Anak-Anak Suriah di Kamp Pengungsian Lebanon
MBS Teken MoU Investasi Triliunan Rupiah dengan Pakistan
Cakra Khan Dukung Kabar Rencana Pernikahan Syahrini Reino Barack
Populasi Anggrek Hitam di Tahura Sedang Mekar
Komputer Apple Berusia 30 Tahun Ditemukan dan Masih Berfungsi
Bola Api Melesat di Atas Langit Florida Ternyata Meteor Besar
Koalisi Desak Izin Pembibitan Ayam di Karst Gunung Kidul Dicabut
Menonton Sinetron Hingga Lupa Waktu
Lesunya Pariwisata Hantam Sektor UMKM NTB
Derita Anak-Anak Suriah di Kamp Pengungsian Lebanon
MBS Teken MoU Investasi Triliunan Rupiah dengan Pakistan
Cakra Khan Dukung Kabar Rencana Pernikahan Syahrini Reino Barack
Populasi Anggrek Hitam di Tahura Sedang Mekar
Komputer Apple Berusia 30 Tahun Ditemukan dan Masih Berfungsi
Bola Api Melesat di Atas Langit Florida Ternyata Meteor Besar
Koalisi Desak Izin Pembibitan Ayam di Karst Gunung Kidul Dicabut
Gubernur NTB Resmikan Desa Wisata Bahari
Kebijakan Kelahiran Anak di Cina Masih Jadi Kontroversi
India Bunuh Dua Pelaku Otak Serangan Bom Kashmir
Pakistan Panggil Duta Besarnya di India
Pos Keamanan Pakistan Diserang Saat Kunjungan MBS
Amido Balde Ngamuk, Persebaya Hancurkan Persidago
Nauru Jegal Australia Implementasikan UU Evakuasi Medis Pencari Suaka
Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, 17 Orang Pelaku Diamankan
Gandeng Bizhare, Baba Rafi Hadirkan Format Investasi Gotong Royong
Tawuran di Kota Bekasi Kembali Renggut Korban Jiwa
Kebijakan Kelahiran Anak di Cina Masih Jadi Kontroversi
India Bunuh Dua Pelaku Otak Serangan Bom Kashmir
Pakistan Panggil Duta Besarnya di India
Pos Keamanan Pakistan Diserang Saat Kunjungan MBS
Amido Balde Ngamuk, Persebaya Hancurkan Persidago
Nauru Jegal Australia Implementasikan UU Evakuasi Medis Pencari Suaka
Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, 17 Orang Pelaku Diamankan
Gandeng Bizhare, Baba Rafi Hadirkan Format Investasi Gotong Royong
Tawuran di Kota Bekasi Kembali Renggut Korban Jiwa