Pakistan Panggil Duta Besarnya di India
Posted Date : 19-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 187 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan telah memanggil duta besarnya untuk India, Senin (18/2). Dia diminta kembali ke Islamabad guna membahas hubungannya dengan New Delhi pascainsiden serangan di Kashmir pekan lalu.
"Kami telah memanggil kembali Komisaris Tinggi kami di India untuk berkonsultasi. Dia meninggalkan New Delhi pagi ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mohammad Faisal melalui akun Twitter pribadinya.
Pekan lalu, India juga telah memanggil duta besarnya untuk Pakistan. Tujuan pemanggilan serupa, yakni untuk membahas hubungan antara kedua negara tersebut.
Pekan lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di wilayah Jammu Kashmir. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 44 personel militer India.
Kelompok Jaish e-Mohammad mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah India pun menyerukan Pakistan agar menindak keras kelompok Jaish.
Pakistan turut mengecam insiden bom bunuh diri di Jammu Kashmir. Namun, ia membantah terlibat dalam serangan itu seperti yang sempat ditudingkan oleh India. Insiden terbaru di wilayah tersebut telah menyebabkan hubungan diplomatik India dengan Pakistan memanas.
Kashmir merupakan sebuah wilayah di Himalaya dengan penduduk mayoritas Muslim yang dipersengketakan India dan Pakistan. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang yakni pada 1948, 1965, dan 1971, karena memperebutkan Kashmir.
Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan India guna meraih kemerdekaan. Kalaupun tidak berhasil merdeka, mereka ingin berpisah dari India dan bergabung dengan Pakistan.
Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan telah tewas akibat konflik di Kashmir sejak 1989.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/18/pn4561382-pakistan-panggil-duta-besarnya-di-india
"Kami telah memanggil kembali Komisaris Tinggi kami di India untuk berkonsultasi. Dia meninggalkan New Delhi pagi ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mohammad Faisal melalui akun Twitter pribadinya.
Pekan lalu, India juga telah memanggil duta besarnya untuk Pakistan. Tujuan pemanggilan serupa, yakni untuk membahas hubungan antara kedua negara tersebut.
Pekan lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di wilayah Jammu Kashmir. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 44 personel militer India.
Kelompok Jaish e-Mohammad mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah India pun menyerukan Pakistan agar menindak keras kelompok Jaish.
Pakistan turut mengecam insiden bom bunuh diri di Jammu Kashmir. Namun, ia membantah terlibat dalam serangan itu seperti yang sempat ditudingkan oleh India. Insiden terbaru di wilayah tersebut telah menyebabkan hubungan diplomatik India dengan Pakistan memanas.
Kashmir merupakan sebuah wilayah di Himalaya dengan penduduk mayoritas Muslim yang dipersengketakan India dan Pakistan. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang yakni pada 1948, 1965, dan 1971, karena memperebutkan Kashmir.
Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan India guna meraih kemerdekaan. Kalaupun tidak berhasil merdeka, mereka ingin berpisah dari India dan bergabung dengan Pakistan.
Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan telah tewas akibat konflik di Kashmir sejak 1989.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/18/pn4561382-pakistan-panggil-duta-besarnya-di-india
India Bunuh Dua Pelaku Otak Serangan Bom Kashmir
Kebijakan Kelahiran Anak di Cina Masih Jadi Kontroversi
Gubernur NTB Resmikan Desa Wisata Bahari
Jokowi: Alat Deteksi Dini Bencana Telah Dipasang di Serang
Hubungan Memanas, PM Polandia Batalkan Kunjungan ke Israel
Menonton Sinetron Hingga Lupa Waktu
Lesunya Pariwisata Hantam Sektor UMKM NTB
Derita Anak-Anak Suriah di Kamp Pengungsian Lebanon
MBS Teken MoU Investasi Triliunan Rupiah dengan Pakistan
Cakra Khan Dukung Kabar Rencana Pernikahan Syahrini Reino Barack
Kebijakan Kelahiran Anak di Cina Masih Jadi Kontroversi
Gubernur NTB Resmikan Desa Wisata Bahari
Jokowi: Alat Deteksi Dini Bencana Telah Dipasang di Serang
Hubungan Memanas, PM Polandia Batalkan Kunjungan ke Israel
Menonton Sinetron Hingga Lupa Waktu
Lesunya Pariwisata Hantam Sektor UMKM NTB
Derita Anak-Anak Suriah di Kamp Pengungsian Lebanon
MBS Teken MoU Investasi Triliunan Rupiah dengan Pakistan
Cakra Khan Dukung Kabar Rencana Pernikahan Syahrini Reino Barack
Pos Keamanan Pakistan Diserang Saat Kunjungan MBS
Amido Balde Ngamuk, Persebaya Hancurkan Persidago
Nauru Jegal Australia Implementasikan UU Evakuasi Medis Pencari Suaka
Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, 17 Orang Pelaku Diamankan
Gandeng Bizhare, Baba Rafi Hadirkan Format Investasi Gotong Royong
Tawuran di Kota Bekasi Kembali Renggut Korban Jiwa
Parlemen dan Parpol Australia Diretas Agen Asing
Pelayanan Bea Cukai Pangkalan Bun Panen Pujian
Setelah Bertunangan, Rina Nose Akhirnya Pamer Wajah Kekasih
Pemerintah Siapkan Digitalisasi 500 Pasar Tradisional
Amido Balde Ngamuk, Persebaya Hancurkan Persidago
Nauru Jegal Australia Implementasikan UU Evakuasi Medis Pencari Suaka
Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, 17 Orang Pelaku Diamankan
Gandeng Bizhare, Baba Rafi Hadirkan Format Investasi Gotong Royong
Tawuran di Kota Bekasi Kembali Renggut Korban Jiwa
Parlemen dan Parpol Australia Diretas Agen Asing
Pelayanan Bea Cukai Pangkalan Bun Panen Pujian
Setelah Bertunangan, Rina Nose Akhirnya Pamer Wajah Kekasih
Pemerintah Siapkan Digitalisasi 500 Pasar Tradisional