India Bunuh Dua Pelaku Otak Serangan Bom Kashmir
Posted Date : 19-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 174 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pasukan keamanan India mengatakan berhasil membunuh dua tersangka yang merupakan otak serangan bom bunuh diri di Kashmir pekan lalu. Mereka tewas dalam kontak senjata pada Senin (18/2).
Menurut pernyataan yang dirilis kepolisian India, salah satu tersangka merupakan warga negara Pakistan, sementara yang lainnya adalah anggota kelompok Jaish e-Mohammad.
Menurut seorang sumber di kepolisian, anggota Jaish e-Mohammad yang tewas teridentifikasi sebagai Abdul Rashid Gazi. Dia menyandang nama samaran Kamran Bhai.
Tak hanya tersangka, kontak senjata turut menewaskan empat tentara India dan seorang warga sipil. "Pertempuran masih berlangsung dan pasukan keamanan sedang bertugas," kata kepolisian India.
Pada Ahad lalu, kepolisian India mengatakan telah menahan 23 orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok Jaish e-Mohammad. Namun belum ada keterangan lebih lanjut apakah ke-23 orang itu terbukti terlibat dalam serangan bom bunuh diri di Kashmir.
Pada Kamis pekan lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di wilayah Jammu Kashmir. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 44 personel militer India.
Kelompok Jaish e-Mohammad mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah India menyerukan Pakistan agar menindak keras kelompok Jaish.
Pakistan turut mengecam insiden bom bunuh diri tersebut. Namun, Islamabad menyangkal tudingan India bahwa mereka terlibat dalam serangan itu.
Kashmir merupakan sebuah wilayah di Himalaya dengan penduduk mayoritas Muslim yang dipersengketakan India dan Pakistan. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang yakni pada tahun 1948, 1965, dan 1971, karena memperebutkan Kashmir.
Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan India guna meraih kemerdekaan. Kalaupun tidak berhasil merdeka, mereka ingin berpisah dari India dan bergabung dengan Pakistan.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/18/pn47jb382-india-bunuh-dua-pelaku-otak-serangan-bom-kashmir
Menurut pernyataan yang dirilis kepolisian India, salah satu tersangka merupakan warga negara Pakistan, sementara yang lainnya adalah anggota kelompok Jaish e-Mohammad.
Menurut seorang sumber di kepolisian, anggota Jaish e-Mohammad yang tewas teridentifikasi sebagai Abdul Rashid Gazi. Dia menyandang nama samaran Kamran Bhai.
Tak hanya tersangka, kontak senjata turut menewaskan empat tentara India dan seorang warga sipil. "Pertempuran masih berlangsung dan pasukan keamanan sedang bertugas," kata kepolisian India.
Pada Ahad lalu, kepolisian India mengatakan telah menahan 23 orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok Jaish e-Mohammad. Namun belum ada keterangan lebih lanjut apakah ke-23 orang itu terbukti terlibat dalam serangan bom bunuh diri di Kashmir.
Pada Kamis pekan lalu, serangan bom bunuh diri terjadi di wilayah Jammu Kashmir. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 44 personel militer India.
Kelompok Jaish e-Mohammad mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah India menyerukan Pakistan agar menindak keras kelompok Jaish.
Pakistan turut mengecam insiden bom bunuh diri tersebut. Namun, Islamabad menyangkal tudingan India bahwa mereka terlibat dalam serangan itu.
Kashmir merupakan sebuah wilayah di Himalaya dengan penduduk mayoritas Muslim yang dipersengketakan India dan Pakistan. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang yakni pada tahun 1948, 1965, dan 1971, karena memperebutkan Kashmir.
Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan India guna meraih kemerdekaan. Kalaupun tidak berhasil merdeka, mereka ingin berpisah dari India dan bergabung dengan Pakistan.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/18/pn47jb382-india-bunuh-dua-pelaku-otak-serangan-bom-kashmir
Kebijakan Kelahiran Anak di Cina Masih Jadi Kontroversi
Gubernur NTB Resmikan Desa Wisata Bahari
Jokowi: Alat Deteksi Dini Bencana Telah Dipasang di Serang
Hubungan Memanas, PM Polandia Batalkan Kunjungan ke Israel
Menonton Sinetron Hingga Lupa Waktu
Lesunya Pariwisata Hantam Sektor UMKM NTB
Derita Anak-Anak Suriah di Kamp Pengungsian Lebanon
MBS Teken MoU Investasi Triliunan Rupiah dengan Pakistan
Cakra Khan Dukung Kabar Rencana Pernikahan Syahrini Reino Barack
Populasi Anggrek Hitam di Tahura Sedang Mekar
Gubernur NTB Resmikan Desa Wisata Bahari
Jokowi: Alat Deteksi Dini Bencana Telah Dipasang di Serang
Hubungan Memanas, PM Polandia Batalkan Kunjungan ke Israel
Menonton Sinetron Hingga Lupa Waktu
Lesunya Pariwisata Hantam Sektor UMKM NTB
Derita Anak-Anak Suriah di Kamp Pengungsian Lebanon
MBS Teken MoU Investasi Triliunan Rupiah dengan Pakistan
Cakra Khan Dukung Kabar Rencana Pernikahan Syahrini Reino Barack
Populasi Anggrek Hitam di Tahura Sedang Mekar
Pakistan Panggil Duta Besarnya di India
Pos Keamanan Pakistan Diserang Saat Kunjungan MBS
Amido Balde Ngamuk, Persebaya Hancurkan Persidago
Nauru Jegal Australia Implementasikan UU Evakuasi Medis Pencari Suaka
Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, 17 Orang Pelaku Diamankan
Gandeng Bizhare, Baba Rafi Hadirkan Format Investasi Gotong Royong
Tawuran di Kota Bekasi Kembali Renggut Korban Jiwa
Parlemen dan Parpol Australia Diretas Agen Asing
Pelayanan Bea Cukai Pangkalan Bun Panen Pujian
Setelah Bertunangan, Rina Nose Akhirnya Pamer Wajah Kekasih
Pos Keamanan Pakistan Diserang Saat Kunjungan MBS
Amido Balde Ngamuk, Persebaya Hancurkan Persidago
Nauru Jegal Australia Implementasikan UU Evakuasi Medis Pencari Suaka
Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, 17 Orang Pelaku Diamankan
Gandeng Bizhare, Baba Rafi Hadirkan Format Investasi Gotong Royong
Tawuran di Kota Bekasi Kembali Renggut Korban Jiwa
Parlemen dan Parpol Australia Diretas Agen Asing
Pelayanan Bea Cukai Pangkalan Bun Panen Pujian
Setelah Bertunangan, Rina Nose Akhirnya Pamer Wajah Kekasih