Pembentukan Grup Kerjasama Parlemen Indonesia-Mesir

Posted Date : 09-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 245 kali.


Hidayatullah.com– Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, memimpin delegasi parlemen Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua I Parlemen Mesir Mahmoud El-Sharif didampingi oleh Abdel Hadi Al Kasabi (Head of the Egypt Support Coalition the Egyptian Parliament’s Majority Bloc), Prof Dr Mohga Ghaleb Hashemdan, dan Syeikh Dr Usama Al-Sayed Al-Azhari di Kairo, Kamis (07/03/2019).

Wakil Ketua DPR RI didampingi oleh Ria Dwi Latifa (Komisi II), Betty Shadiq Pasadigoe (Komisi IX), Pius Lustrilanang (Komisi IX), Taslim Azis (Komisi VII), Jazuli Juwaini (Komisi I), dan DCM Duta Besar RI di Mesir, Helmy Fauzi.

Mahmoud El-Sharif menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Parlemen Indonesia. Ini sebuah bukti, sejak menjalin hubungan diplomatik, kedua negara senantiasa menjaga hubungan baik dan erat.

Hubungan Indonesia-Mesir ditandai dengan intensitas kunjungan pejabat antar kedua negara, kesamaan pandangan dalam berbagai isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, dan koordinasi serta saling dukung dalam pencalonan masing-masing di berbagai organisasi dan forum internasional.

Wakil Ketua DPR RI, membuka pembicaraan terkait kondisi politik terkini di Indonesia. Fadli Zon juga menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan hangat dari Parlemen Mesir.

“Forum bilateral antar parlemen menjadi penting untuk terus mengoptimalkan kerjasama yang sudah ada. Juga membentuk dan memperkuat peluang-peluang kerjasama yang belum terjalin,” ungkap Fadli Zon dalam rilisnya diterima hidayatullah.com, Jumat (08/03/2019).

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Pimpinan Delegasi DPR RI, Fadli Zon menyerahkan Memorandum of Understanding (MoU) pembentukan grup kerjasama bilateral Indonesia-Mesir.

“Dengan adanya MoU GKSB antara Parlemen Indonesia dan Mesir, harapannya ke depan ada optimalisasi kerjasama antara Indonesia-Mesir khususnya di bidang perdagangan, investasi, dan ekonomi,” ungkap Fadli Zon.

Peluang kerjasama ekonomi Indonesia dengan Mesir, khususnya di bidang investasi dan perdagangan masih terbuka lebar karena didukung oleh beberapa faktor.

Antara lain: Posisi geo-strategis Mesir dengan keberadaan terusan Suez yang menjembatani Asia, Afrika dan Eropa; Jumlah penduduk hampir 83 juta (terbesar di Timur tengah dan kedua di Afrika) dengan pendapatan per kapita sekitar USD 5.800 (berdasarkan purchasing power parity – PPP); Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 7,1 % (2006-2007), 7,5 % (2007-2008) dan bahkan pada masa krisis (2008-2009) Mesir berhasil mencapai pertumbuhan 4,5%, sehingga dari tahun ke tahun daya beli masyarakat Mesir terus meningkat dan jumlah kalangan menengah semakin tumbuh; Sebagai gerbang untuk mengakses berbagai pasar di kawasan Eropa, Afrika, Timur Tengah dan bahkan Amerika Serikat, Mesir memiliki berbagai kesepakatan perdagangan bebas dengan berbagai pihak.

“Mesir menjadi pintu masuk Indonesia ke Afrika. Ini menjadi peluang untuk kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan ekonomi. Kita harus memperkuat kerjasama ini,” ungkap Fadli Zon.

Produk utama Indonesia yang masuk ke pasar Mesir adalah minyak kelapa sawit, serat dan benang, produk kertas, plywood, kopi, sabun, pecah belah, pakaian jadi, mebel, bahan kimia, kapas, tetes tebu, dan produk karet seperti ban. Adapun produk utama Mesir yang diimpor Indonesia antara lain adalah fosfat, kapas, tetes tebu, pupuk kimia, kurma dan buah-buahan, karpet, produk tekstil, dan benang katun.

“Saya sampaikan kepada Wakil Ketua Parlemen Mesir, untuk mendukung people to people contact dengan cara memberikan bebas visa bagi masyarakat Indonesia ke Mesir.

Dengan dibukanya people to people contact, secara otomatis akan membuka peluang-peluang dalam membangun kerjasama di bidang pariwisata, sosial, budaya, dan perekonomian,” ungkap Fadli Zon.

Menurut Fadli perhatian pada hubungan Indonesia-Mesir harus terus ditingkatkan. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Mesir juga bersama Indonesia merajut persahabatan di kalangan bangsa-bangsa Asia-Afrika melalui Konferensi Asia Afrika (KAA).*

Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/03/08/161033/pembentukan-grup-kerjasama-parlemen-indonesia-mesir.html