AS Kecewa Agenda Negosiasi Afghanistan dan Taliban Gagal
Posted Date : 19-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 304 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyayangkan gagalnya agenda pertemuan antara delegasi politisi Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar. Menurut Washington pertemuan itu penting untuk membahas penyelesaian konflik di negara tersebut.
"Saya kecewa inisiatif intra-Afghanistan Qatar telah ditunda. Saya mendesak semua pihak untuk memanfaatkan momen ini dan mengembalikan semuanya ke jalur dengan menyetujui daftar peserta yang berbicara untuk semua warga Afghanistan," ujar utusan khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad pada Kamis (18/4).
Delegasi yang terdiri atas 250 politisi Afghanistan dan tokoh-tokoh masyarakat sipil dijadwalkan bertemu perwakilan Taliban di Doha akhir pekan ini. Namun, agenda tersebut dibatalkan pada Kamis (18/4). Penyebabnya adalah jumlah dan status delegasi tersebut, yang di dalamnya mencakup beberapa pejabat pemerintah.
Taliban diketahui telah menyatakan enggan melalukan pembicaraan dengan Pemerintah Afghanistan. Di sisi lain, Taliban menganggap anggota delegasi itu terlalu banyak. Taliban bahkan mengejek mereka sebagai "pesta pernikahan".
Kantor Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan Qatar atas gagalnya agenda pertemuan itu. Ia mengatakan Doha telah mengesahkan daftar delegasi yang berbeda dari yang diusulkan oleh Kabul. "Tindakan ini tidak dapat diterima bagi rakyat Afghanistan," katanya.
Direktur Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Qatar Sultan Barakat, tokoh yang memfasilitasi pertemuan politisi Afghanistan dengan Taliban mengatakan, tidak ada perbedaan pendapat mengenai agenda tersebut. "Sebaliknya, tidak ada kesepakatan yang cukup tentang partisipasi dan perwakilan untuk memungkinkan konferensi menjadi sukses," ujarnya.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/pq7bfy382/as-kecewa-agenda-negosiasi-afghanistan-dan-taliban-gagal
"Saya kecewa inisiatif intra-Afghanistan Qatar telah ditunda. Saya mendesak semua pihak untuk memanfaatkan momen ini dan mengembalikan semuanya ke jalur dengan menyetujui daftar peserta yang berbicara untuk semua warga Afghanistan," ujar utusan khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad pada Kamis (18/4).
Delegasi yang terdiri atas 250 politisi Afghanistan dan tokoh-tokoh masyarakat sipil dijadwalkan bertemu perwakilan Taliban di Doha akhir pekan ini. Namun, agenda tersebut dibatalkan pada Kamis (18/4). Penyebabnya adalah jumlah dan status delegasi tersebut, yang di dalamnya mencakup beberapa pejabat pemerintah.
Taliban diketahui telah menyatakan enggan melalukan pembicaraan dengan Pemerintah Afghanistan. Di sisi lain, Taliban menganggap anggota delegasi itu terlalu banyak. Taliban bahkan mengejek mereka sebagai "pesta pernikahan".
Kantor Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan Qatar atas gagalnya agenda pertemuan itu. Ia mengatakan Doha telah mengesahkan daftar delegasi yang berbeda dari yang diusulkan oleh Kabul. "Tindakan ini tidak dapat diterima bagi rakyat Afghanistan," katanya.
Direktur Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Qatar Sultan Barakat, tokoh yang memfasilitasi pertemuan politisi Afghanistan dengan Taliban mengatakan, tidak ada perbedaan pendapat mengenai agenda tersebut. "Sebaliknya, tidak ada kesepakatan yang cukup tentang partisipasi dan perwakilan untuk memungkinkan konferensi menjadi sukses," ujarnya.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/pq7bfy382/as-kecewa-agenda-negosiasi-afghanistan-dan-taliban-gagal
Pasukan Israel Tembaki Kapal Nelayan Palestina di Gaza
Seorang Jurnalis Tewas Ditembak di Irlandia Utara
Salah Coblos Partai, Pemilih India Potong Jari Telunjuk
Gereja Roboh Saat Kebaktian, 13 Orang Meninggal Dunia
Demonstrasi Sudan Berlanjut Tuntut Transisi Pemerintah Sipil
Facebook Nyatakan Terlarang 12 Individu dan Organisasi Kanan-Jauh Inggris
Amazon akan Tutup Toko Online di China
Hoax Kabar Meninggal, KH Arifin Ilham Sedang Rehat di Penang
Kabinet Jerman Setuju Perkeras Aturan Deportasi Migran
Umroh Pertama Kali, Ibadah Jennifer Dunn dan Faisal Haris Penuh Cinta
Seorang Jurnalis Tewas Ditembak di Irlandia Utara
Salah Coblos Partai, Pemilih India Potong Jari Telunjuk
Gereja Roboh Saat Kebaktian, 13 Orang Meninggal Dunia
Demonstrasi Sudan Berlanjut Tuntut Transisi Pemerintah Sipil
Facebook Nyatakan Terlarang 12 Individu dan Organisasi Kanan-Jauh Inggris
Amazon akan Tutup Toko Online di China
Hoax Kabar Meninggal, KH Arifin Ilham Sedang Rehat di Penang
Kabinet Jerman Setuju Perkeras Aturan Deportasi Migran
Umroh Pertama Kali, Ibadah Jennifer Dunn dan Faisal Haris Penuh Cinta
Muslim Swedia Jadi Sasaran Kejahatan Kebencian di Internet
Giliran Kadishub Bojonegoro Adukan Perselingkuhan Istrinya ke Polisi
Kebakaran di Bandara Ngurah Rai Bali, Terminal Domestik Ditutup
Jembatan Pattimura Madiun Ambrol, Jalur Utama Ngawi-Surabaya Ditutup
Banyuwangi Hadirkan Destinasi Wisata Kebun Bunga yang Instagramable
Selidiki Terbakarnya Ratusan Stan Pasar Lawang, Ini Temuan Tim Labfor
Balita Tewas Tertabrak Pikap Setelah Lepas dari Boncengan Ayahnya
Bisa Bermain di Dua Posisi, Pavel Dipastikan Aman di Arema
Wallie Targetkan Menang 2 Ronde Demi Penuhi Tantangan Pelatih
Babak I, Gawang Tottenham Dibobol Pemain Berusia 18 Tahun
Giliran Kadishub Bojonegoro Adukan Perselingkuhan Istrinya ke Polisi
Kebakaran di Bandara Ngurah Rai Bali, Terminal Domestik Ditutup
Jembatan Pattimura Madiun Ambrol, Jalur Utama Ngawi-Surabaya Ditutup
Banyuwangi Hadirkan Destinasi Wisata Kebun Bunga yang Instagramable
Selidiki Terbakarnya Ratusan Stan Pasar Lawang, Ini Temuan Tim Labfor
Balita Tewas Tertabrak Pikap Setelah Lepas dari Boncengan Ayahnya
Bisa Bermain di Dua Posisi, Pavel Dipastikan Aman di Arema
Wallie Targetkan Menang 2 Ronde Demi Penuhi Tantangan Pelatih
Babak I, Gawang Tottenham Dibobol Pemain Berusia 18 Tahun