Satu Lagi WN Kanada Dijatuhi Hukuman Mati di China
Posted Date : 01-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 323 kali.
Hidayatullah.com—Pengadilan di China menghukum mati seorang warga negara Kanada karena memproduksi dan menyelundupkan methamphetamine.
Fan Wei merupakan warga negara kedua Kanada yang dihukum mati tahun ini. Sepuluh orang lainnya, termasuk lima orang asing, juga dijatuhi hukuman hari Selasa (30/4/2019), lansir BBC.
Hubungan antara Kanada dan China menegang sejak Desember 2018 menyusul penangkapan kepala keuangan Huawei di Vancouver.
Kanada menuding Beijing secara sewenang-wenanga menerapkan hukuman mati, dan telah mengajukan permintaan agar hukuman Fan diperingan.
Pada bulan Januari, Robert Lloyd Schellenberg yang telah mendekam di dalam penjara selama 15 tahun diperberat hukumannya menjadi hukuman mati, sehingga mengundang kecaman dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Hari Selasa, Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland mengatakan kepada awak media bahwa Kanada “sangat prihatin” dengan hukuman mati yang terakhir ini.
“Kana bersikap tegas menentang hukuman mati di mana pun di seluruh dunia,” ujar wanita itu.
Pengadilan Rakyat Tingkat Menengah di Provinsi Guangdong mengatakan bahwa Fan Wei merupakan seorang pemimpin jaringan narkoba. Seorang tersangka lain Wu Ziping, yang status kewarganegaraannya belum diketahui jelas, juga dijatuhi hukuman mati.
Sembilan orang lain, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat dan empat orang Meksiko, diganjar hukuman penjara.
Mereka semua ditahan sejak 2012 dan mulai diadili pada 2013.
Kejahatan narkoba di China dapat dikenai hukuman mati. Sedikitnya belasan orang asing sudah dieksekusi karena kasus narkoba. Kebanyakan dari terpidana narkoba saat ini sedang menanti giliran eksekusi di China.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/01/164056/satu-lagi-wn-kanada-dijatuhi-hukuman-mati-di-china.html
Fan Wei merupakan warga negara kedua Kanada yang dihukum mati tahun ini. Sepuluh orang lainnya, termasuk lima orang asing, juga dijatuhi hukuman hari Selasa (30/4/2019), lansir BBC.
Hubungan antara Kanada dan China menegang sejak Desember 2018 menyusul penangkapan kepala keuangan Huawei di Vancouver.
Kanada menuding Beijing secara sewenang-wenanga menerapkan hukuman mati, dan telah mengajukan permintaan agar hukuman Fan diperingan.
Pada bulan Januari, Robert Lloyd Schellenberg yang telah mendekam di dalam penjara selama 15 tahun diperberat hukumannya menjadi hukuman mati, sehingga mengundang kecaman dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Hari Selasa, Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland mengatakan kepada awak media bahwa Kanada “sangat prihatin” dengan hukuman mati yang terakhir ini.
“Kana bersikap tegas menentang hukuman mati di mana pun di seluruh dunia,” ujar wanita itu.
Pengadilan Rakyat Tingkat Menengah di Provinsi Guangdong mengatakan bahwa Fan Wei merupakan seorang pemimpin jaringan narkoba. Seorang tersangka lain Wu Ziping, yang status kewarganegaraannya belum diketahui jelas, juga dijatuhi hukuman mati.
Sembilan orang lain, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat dan empat orang Meksiko, diganjar hukuman penjara.
Mereka semua ditahan sejak 2012 dan mulai diadili pada 2013.
Kejahatan narkoba di China dapat dikenai hukuman mati. Sedikitnya belasan orang asing sudah dieksekusi karena kasus narkoba. Kebanyakan dari terpidana narkoba saat ini sedang menanti giliran eksekusi di China.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/01/164056/satu-lagi-wn-kanada-dijatuhi-hukuman-mati-di-china.html
Jerman Melatih Anggota Militer Arab Saudi
Tak Sabar Ingin Jadi Orang Tua, Syahrini dan Reino Belajar Ngasuh Keponakan
Unggah Foto Cium Bibir Suami, Andien Aisyah Tulis Kalimat Romantis Ini
Ramon Y. Tungka Ekspedisi ke 7 Puncak Tertinggi Dunia, Uangnya dari Mana?
Delon Punya Pacar Baru, Yeslin Wang Posting Foto Digandeng Cowok
Trump-Erdogan Diskusi Soal Pembelian Rudal Rusia
Baghdadi Muncul dalam Video Setelah Lima Tahun Menghilang
Dua Keluarga Korban Ethiophian Airlines Tuntut Boeing
Veteran Perang AS Ditangkap karena Rencanakan Serangan Bom
Negara-Negara yang Larang Penggunaan Cadar
Tak Sabar Ingin Jadi Orang Tua, Syahrini dan Reino Belajar Ngasuh Keponakan
Unggah Foto Cium Bibir Suami, Andien Aisyah Tulis Kalimat Romantis Ini
Ramon Y. Tungka Ekspedisi ke 7 Puncak Tertinggi Dunia, Uangnya dari Mana?
Delon Punya Pacar Baru, Yeslin Wang Posting Foto Digandeng Cowok
Trump-Erdogan Diskusi Soal Pembelian Rudal Rusia
Baghdadi Muncul dalam Video Setelah Lima Tahun Menghilang
Dua Keluarga Korban Ethiophian Airlines Tuntut Boeing
Veteran Perang AS Ditangkap karena Rencanakan Serangan Bom
Negara-Negara yang Larang Penggunaan Cadar
4 Bulan 1.586 Bencana, 438 Jiwa Meninggal & Hilang
Tiga Menteri Rapat di Saudi, Bahas & Pantau Persiapan Haji
Partai Sosialis PM Spanyol Pedro Sanchez Menang Pemilu
Black Water Berencana Kirim Pasukan ke Venezuela untuk Gulingkan Maduro
AS Berupaya Tunjuk Ikhwanul Muslimin Sebagai Kelompok Teroris
Polisi Turki Tangkap 22 Orang yang Disuga Terkait Islamic State di Ibukota Ankara
Tabrak Dump Truk di Tol Pasuruan, Isuzu Panther Ringsek
Bersama Avengers, Polisi Gelar Operasi Keselamatan Semeru di Mojokerto
Petugas Pemilu di Jombang ini Gugur Tinggalkan Istrinya yang Hamil
Pelanggar Lalu Lintas di Blitar Dengarkan Kesaksian Korban Kecelakaan
Tiga Menteri Rapat di Saudi, Bahas & Pantau Persiapan Haji
Partai Sosialis PM Spanyol Pedro Sanchez Menang Pemilu
Black Water Berencana Kirim Pasukan ke Venezuela untuk Gulingkan Maduro
AS Berupaya Tunjuk Ikhwanul Muslimin Sebagai Kelompok Teroris
Polisi Turki Tangkap 22 Orang yang Disuga Terkait Islamic State di Ibukota Ankara
Tabrak Dump Truk di Tol Pasuruan, Isuzu Panther Ringsek
Bersama Avengers, Polisi Gelar Operasi Keselamatan Semeru di Mojokerto
Petugas Pemilu di Jombang ini Gugur Tinggalkan Istrinya yang Hamil
Pelanggar Lalu Lintas di Blitar Dengarkan Kesaksian Korban Kecelakaan