Maduro Pecat Puluhan Perwira Angkatan Bersenjata
Posted Date : 09-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 329 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menandatangani dekrit menurunkan pangkat atau memecat puluhan perwira angkatan bersenjata. Tindakan itu diambil karena keterlibatan mereka dalam upaya pemberontakan baru-baru ini.
Dilansir di Sputnik, Kamis (9/5), mengutip radio setempat, media lokal Gaceta Oficial melaporkan siapa saja yang terdampak dekrit ini. Para perwira itu antara lain mantan kepala badan intelijen SEBIN Jendral Manuel Figuera, lima letnan kolonel, empat mayor, empat kapten, enam letnan, dan 35 sersan.
Letnan Kolonel Ilich Sanchez dari Garda Nasional Venezuela yang selama beberapa bulan memimpin keamanan badan legislatif oposisi National Assembly juga menjadi salah satu yang dikeluarkan. Pemberontakan terhadap Maduro dimulai pada 21 Januari lalu.
Tidak lama setelah ia dilantik untuk masa jabatan keduanya, pemimpin oposisi Juan Guaido memdeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara. Sebagian besar negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat mendukung Guaido.
Pada gilirannya Maduro menunduh AS mencoba melakukan kudeta dengan menjadi Guaido sebagai boneka. Rusia, Cina, dan beberapa negara lainnya masih mendukung Maduro sebagai satu-satunya presiden berkuasa di Venezuela.
Pada 30 April lalu Guaido mengajak rakyat dan anggota angkatan bersenjata Venezuela untuk turun ke jalan membantunya menggulingkan Maduro yang ia anggap telah mencurangi pemilihan presiden tahun lalu. Sebagai tanggapannya, Maduro mengatakan semua komandan di seluruh wilayah dan zona pertahanan integral untuk menegaskan kembali loyalitas mereka kepada rakyat, konstitusi dan tanah air.
Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB melaporkan kudeta gagal yang berubah jadi kekerasan itu melukai 240 orang.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/amerika/pr7nc8366/maduro-pecat-puluhan-perwira-angkatan-bersenjata
Dilansir di Sputnik, Kamis (9/5), mengutip radio setempat, media lokal Gaceta Oficial melaporkan siapa saja yang terdampak dekrit ini. Para perwira itu antara lain mantan kepala badan intelijen SEBIN Jendral Manuel Figuera, lima letnan kolonel, empat mayor, empat kapten, enam letnan, dan 35 sersan.
Letnan Kolonel Ilich Sanchez dari Garda Nasional Venezuela yang selama beberapa bulan memimpin keamanan badan legislatif oposisi National Assembly juga menjadi salah satu yang dikeluarkan. Pemberontakan terhadap Maduro dimulai pada 21 Januari lalu.
Tidak lama setelah ia dilantik untuk masa jabatan keduanya, pemimpin oposisi Juan Guaido memdeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara. Sebagian besar negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat mendukung Guaido.
Pada gilirannya Maduro menunduh AS mencoba melakukan kudeta dengan menjadi Guaido sebagai boneka. Rusia, Cina, dan beberapa negara lainnya masih mendukung Maduro sebagai satu-satunya presiden berkuasa di Venezuela.
Pada 30 April lalu Guaido mengajak rakyat dan anggota angkatan bersenjata Venezuela untuk turun ke jalan membantunya menggulingkan Maduro yang ia anggap telah mencurangi pemilihan presiden tahun lalu. Sebagai tanggapannya, Maduro mengatakan semua komandan di seluruh wilayah dan zona pertahanan integral untuk menegaskan kembali loyalitas mereka kepada rakyat, konstitusi dan tanah air.
Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB melaporkan kudeta gagal yang berubah jadi kekerasan itu melukai 240 orang.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/amerika/pr7nc8366/maduro-pecat-puluhan-perwira-angkatan-bersenjata
Transkrip Komunikasi Pesawat Rusia yang Terbakar Bocor
Israel akan Izinkan 30 juta Dolar dari Qatar Masuki Gaza
Kurang Dana, 1.700 Warga Palestina Terancam Diamputasi
Laporan: Presiden AS Donald Trump Mengemplang Pajak selama 8 Tahun
Satu Siswa Tewas 8 Terluka Akibat Ditembak Sesama Murid di Sebuah Sekolah di Colorado AS
Tentara Sudan Tangkap 21 Pejabat Era Bashir di Darfur
New York Times Sebut Trump Hindari Bayar Pajak
Ledakan Dahsyat Disertai Tembakan Melanda Ibukota Afghanistan
Bom Meledak di Lahore Pakitstan Tewaskan 9 Orang
Inggris Ikut Pemilu Uni Eropa Meskipun Ada Brexit
Israel akan Izinkan 30 juta Dolar dari Qatar Masuki Gaza
Kurang Dana, 1.700 Warga Palestina Terancam Diamputasi
Laporan: Presiden AS Donald Trump Mengemplang Pajak selama 8 Tahun
Satu Siswa Tewas 8 Terluka Akibat Ditembak Sesama Murid di Sebuah Sekolah di Colorado AS
Tentara Sudan Tangkap 21 Pejabat Era Bashir di Darfur
New York Times Sebut Trump Hindari Bayar Pajak
Ledakan Dahsyat Disertai Tembakan Melanda Ibukota Afghanistan
Bom Meledak di Lahore Pakitstan Tewaskan 9 Orang
Inggris Ikut Pemilu Uni Eropa Meskipun Ada Brexit
Malaysia Tarik Diri dari Pengadilan Kejahatan Internasional
Serangan Bunuh Diri Taliban Targetkan Kantor Lembaga AS
Ancaman Perubahan Iklim Dianggap Lebih Serius Dari Terorisme
Kian Memanas, Kompleks Pertokoan Muslim Sri Lanka Dibakar
Puasa Jadi Penyebab Kekalahan Ajax dari Tottenham?
Penerimaan Cukai Kuartal I 2019 Disebut Sudah Penuhi Ekspektasi
Menkominfo Ingatkan Operator Telekomunikasi Siap-siap Hapus 2G
Seru, Buka Bersama Sambil Berenang Asyik
Mobil Ini Jadi Favorit Pengunjung IIMS 2019, Ayo Tebak!
realme 3 Pro dan C2 Bisa Dibeli di Lazada Hari Ini, Jangan Ketinggalan
Serangan Bunuh Diri Taliban Targetkan Kantor Lembaga AS
Ancaman Perubahan Iklim Dianggap Lebih Serius Dari Terorisme
Kian Memanas, Kompleks Pertokoan Muslim Sri Lanka Dibakar
Puasa Jadi Penyebab Kekalahan Ajax dari Tottenham?
Penerimaan Cukai Kuartal I 2019 Disebut Sudah Penuhi Ekspektasi
Menkominfo Ingatkan Operator Telekomunikasi Siap-siap Hapus 2G
Seru, Buka Bersama Sambil Berenang Asyik
Mobil Ini Jadi Favorit Pengunjung IIMS 2019, Ayo Tebak!
realme 3 Pro dan C2 Bisa Dibeli di Lazada Hari Ini, Jangan Ketinggalan