Kisah Pilu SMP di NTT, Ujian di Tenda dan Tanpa Meja
Posted Date : 20-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 452 kali.
Sebanyak 32 orang siswa yang terbagi dalam kelas 7A dan kelas 7B di SMP Negeri 3 Waigete, di Dusun Klahit, Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, terpaksa mengikuti ujian kenaikan kelas di sebuah tenda darurat yang berada di halaman sekolah pada Senin pagi (20/5).
Ujian kenaikan kelas itu dilakukan di tenda darurat bantuan Kodim 1603 Sikka, lantaran dua ruang kelas ambruk akibat dihantam angin kencang pada bulan Maret lalu.
Pantuan florespedia di lokasi, terlihat para siswa kelas 7 SMP, melaksanakan ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama di dalam tenda yang disekat dengan tiang bambu dan ditutupi selembar tripleks.
Karena ketiadaan meja belajar, sebanyak 32 siswa terpaksa mengisi lembaran jawaban ujian dengan menaruhnya di paha. Ada pula siswa yang duduk selonjoran di atas tanah sambil mengerjakan soal ujian yang diberikan.
Meja hanya terdiri dari dua buah yang dipergunakan sebagai meja guru pengawas ujian. Ada pula papan tulis di kedua sisi terpisah tenda darurat tersebut.
Salah seorang siswa kelas 7A, Theresia Dua Hope, mengungkapkan ia dan 31 temannya terpaksa belajar di bawah tenda darurat karena ruang kelas rusak diterjang angin kencang beberapa waktu lalu. Sebelum ujian, mereka belajar berdesak-desakan di dua ruang kelas yang masih layak bersama dengan siswa kelas 8.
Menurut Theresia Dua Hope, tidak hanya mereka di kelas 7 yang tidak mempunyai meja belajar, siswa di kelas 8 juga tidak mempunyai meja belajar. Hanya saja, ruang kelas mereka masih bisa dipergunakan sehingga tidak perlu belajar di tenda darurat.
Siswa lainya, Agustinus menjelaskan walaupun bejalar di bawah tenda darurat, mereka senang karena bisa menyelesaikan ujian dengan baik daripada duduk berdesakan di dua ruang kelas dengan siswa kelas 8. Ia mengaku hanya merasa kesulitan saat mengisi lembar jawaban dikarenakan harus menunduk lama.
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Waigete, Aleksius Susar, menuturkan siswa yang mengikuti ujian kenaikan kelas yaitu siswa kelas 7 dan kelas 8. Untuk siswa kelas 8 mempergunakan dua ruangan kelas yang masih layak dipergunakan, sedangkan siswa kelas 7 mempergunakan tenda darurat bantuan dari Kodim 1603 Sikka.
“Kami berterima kasih kepada Kodim 1603 Sikka atas bantuan tenda darurat untuk mengatasi masalah anak sementara mau ujian lalu ruangan kelas tidak ada,” ungkap Aleksius saat berbincang dengan florespedia.
Ia mengatakan sebelum ada tenda darurat tersebut, kelas 7 yang terdiri dari dua kelas digabung menjadi satu kelas, dan kelas 8 yang terdiri dari dua kelas juga digabung menjadi satu kelas.
Aleksius berharap Pemkab Sikka segera merealisasikan bantuan ruang kelas bagi SMP Negeri 3 Waigete, sehingga bisa dimanfaatkan oleh para siswa agar bisa belajar lebih nyaman dan teratur.
“Baru-baru tanggal 4 Mei ada kunjungan Plh. Kadis PPO untuk memastikan apakah lokasi untuk dibangun 3 ruang kelas sudah ada. Beliau sudah melihat dan memastikan akan dibangun 3 ruang kelas. Ini sungguh kabar gembira bagi kami," ungkapnya. (FP -01)
Sumber : https://kumparan.com/florespedia2019/kisah-pilu-smp-di-ntt-ujian-di-tenda-dan-tanpa-meja-1r7Ge29VVAw
Ujian kenaikan kelas itu dilakukan di tenda darurat bantuan Kodim 1603 Sikka, lantaran dua ruang kelas ambruk akibat dihantam angin kencang pada bulan Maret lalu.
Pantuan florespedia di lokasi, terlihat para siswa kelas 7 SMP, melaksanakan ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama di dalam tenda yang disekat dengan tiang bambu dan ditutupi selembar tripleks.
Karena ketiadaan meja belajar, sebanyak 32 siswa terpaksa mengisi lembaran jawaban ujian dengan menaruhnya di paha. Ada pula siswa yang duduk selonjoran di atas tanah sambil mengerjakan soal ujian yang diberikan.
Meja hanya terdiri dari dua buah yang dipergunakan sebagai meja guru pengawas ujian. Ada pula papan tulis di kedua sisi terpisah tenda darurat tersebut.
Salah seorang siswa kelas 7A, Theresia Dua Hope, mengungkapkan ia dan 31 temannya terpaksa belajar di bawah tenda darurat karena ruang kelas rusak diterjang angin kencang beberapa waktu lalu. Sebelum ujian, mereka belajar berdesak-desakan di dua ruang kelas yang masih layak bersama dengan siswa kelas 8.
Menurut Theresia Dua Hope, tidak hanya mereka di kelas 7 yang tidak mempunyai meja belajar, siswa di kelas 8 juga tidak mempunyai meja belajar. Hanya saja, ruang kelas mereka masih bisa dipergunakan sehingga tidak perlu belajar di tenda darurat.
Siswa lainya, Agustinus menjelaskan walaupun bejalar di bawah tenda darurat, mereka senang karena bisa menyelesaikan ujian dengan baik daripada duduk berdesakan di dua ruang kelas dengan siswa kelas 8. Ia mengaku hanya merasa kesulitan saat mengisi lembar jawaban dikarenakan harus menunduk lama.
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Waigete, Aleksius Susar, menuturkan siswa yang mengikuti ujian kenaikan kelas yaitu siswa kelas 7 dan kelas 8. Untuk siswa kelas 8 mempergunakan dua ruangan kelas yang masih layak dipergunakan, sedangkan siswa kelas 7 mempergunakan tenda darurat bantuan dari Kodim 1603 Sikka.
“Kami berterima kasih kepada Kodim 1603 Sikka atas bantuan tenda darurat untuk mengatasi masalah anak sementara mau ujian lalu ruangan kelas tidak ada,” ungkap Aleksius saat berbincang dengan florespedia.
Ia mengatakan sebelum ada tenda darurat tersebut, kelas 7 yang terdiri dari dua kelas digabung menjadi satu kelas, dan kelas 8 yang terdiri dari dua kelas juga digabung menjadi satu kelas.
Aleksius berharap Pemkab Sikka segera merealisasikan bantuan ruang kelas bagi SMP Negeri 3 Waigete, sehingga bisa dimanfaatkan oleh para siswa agar bisa belajar lebih nyaman dan teratur.
“Baru-baru tanggal 4 Mei ada kunjungan Plh. Kadis PPO untuk memastikan apakah lokasi untuk dibangun 3 ruang kelas sudah ada. Beliau sudah melihat dan memastikan akan dibangun 3 ruang kelas. Ini sungguh kabar gembira bagi kami," ungkapnya. (FP -01)
Sumber : https://kumparan.com/florespedia2019/kisah-pilu-smp-di-ntt-ujian-di-tenda-dan-tanpa-meja-1r7Ge29VVAw
Hamil 7 Bulan, Berat Badan Aura Kasih Naik Jadi 71 Kilogram
Bukber Pakai Pelaminan, Luna Maya Sebut Suaminya Sedang di New York
Kakak Meninggal Akibat Serangan Jantung, Ini Alasan Haruka Nakagawa Tak Pulang ke Jepang
Ulfi Damayanti Terjun ke Dunia Hiburan, Ely Sugigi Wariskan Nama Belakangnya
Bangunin Amora dan Kellen Saat Sahur, Krisdayanti Sampai Tepok Jidat
Jadi Pasangan di Film, Maxime Bouttier dan Susan Sameh Diwanti-wanti Pacar Masing-Masing?
Dibanjiri Pujian Saat Ikut Bakti Sosial Memakai Hijab, Ini Tanggapan Celine Evangelista
Pengakuan Hilda Vitria, Kriss Hatta Main Tangan dan Ancam Mau Bunuh Diri
Rahasiakan Usia Kandungan, Celine Evangelista Belum Tahu Jenis Kelamin Calon Anak
Sempat Membantah, Seungri Akhirnya Akui Pernah Pakai Jasa PSK
Bukber Pakai Pelaminan, Luna Maya Sebut Suaminya Sedang di New York
Kakak Meninggal Akibat Serangan Jantung, Ini Alasan Haruka Nakagawa Tak Pulang ke Jepang
Ulfi Damayanti Terjun ke Dunia Hiburan, Ely Sugigi Wariskan Nama Belakangnya
Bangunin Amora dan Kellen Saat Sahur, Krisdayanti Sampai Tepok Jidat
Jadi Pasangan di Film, Maxime Bouttier dan Susan Sameh Diwanti-wanti Pacar Masing-Masing?
Dibanjiri Pujian Saat Ikut Bakti Sosial Memakai Hijab, Ini Tanggapan Celine Evangelista
Pengakuan Hilda Vitria, Kriss Hatta Main Tangan dan Ancam Mau Bunuh Diri
Rahasiakan Usia Kandungan, Celine Evangelista Belum Tahu Jenis Kelamin Calon Anak
Sempat Membantah, Seungri Akhirnya Akui Pernah Pakai Jasa PSK
The Karnival Hadirkan Pestilence dan Powerslaves untuk Para Metalhead
Sepiring Lengkap Gudeg Pejompongan, Kuliner Legenda di Benhil
Toyota Fortuner Bekas Dijual Rp 150 Jutaan, Ongkos Servisnya Berapa?
Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya tak Tersalurkan
Drama Baim Wong Beri Mobil Baru Kepada Paula, Tegang dan Penuh Haru
Menhub Budi Berharap Tarif Baru Tiket Pesawat Sudah Terjangkau Pemudik Lebaran 2019
Bikin Pangling, Nabilah Ayu Cantik Berhijab
Pemudik Kecele Beli Tiket Pesawat Sebelum TBA Turun, Menhub Minta Maaf
Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI, Arema FC Siap Ajukan Banding
Mencari Cuan di Papan Akselerasi
Sepiring Lengkap Gudeg Pejompongan, Kuliner Legenda di Benhil
Toyota Fortuner Bekas Dijual Rp 150 Jutaan, Ongkos Servisnya Berapa?
Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya tak Tersalurkan
Drama Baim Wong Beri Mobil Baru Kepada Paula, Tegang dan Penuh Haru
Menhub Budi Berharap Tarif Baru Tiket Pesawat Sudah Terjangkau Pemudik Lebaran 2019
Bikin Pangling, Nabilah Ayu Cantik Berhijab
Pemudik Kecele Beli Tiket Pesawat Sebelum TBA Turun, Menhub Minta Maaf
Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI, Arema FC Siap Ajukan Banding
Mencari Cuan di Papan Akselerasi