Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya tak Tersalurkan
Posted Date : 21-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 474 kali.
Merdeka.com - Pelaku mutilasi Pasar Besar Kota Malang, Sugeng Santoso (59) terbukti membunuh korbannya terlebih dahulu sebelum memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian. Bukti dan fakta terbaru menyatakan, pelaku terlebih dahulu dibunuh dengan cara digorok, sebelum dimutilasi.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, fakta dan bukti tersebut berbeda dengan pengakuan sebelumnya, yang menyatakan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia sebelum dimutilasi menjadi 6 bagian.
"Setelah pemeriksaan mendalam ditemukan bukti dan fakta yang mengarah bahwa kasus ini diawali dengan pembunuhan, baru dilakukan mutilasi," tegas Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Kata Asfuri, awalnya pelaku dan korban bertemu pada 7 Mei di sekitar Klenteng En Ang Kion, Jalan RE Martadinata. Saat bertemu pelaku dimintai uang oleh calon korban.
"Namun karena pelaku tidak mempunyai uang diberilah makanan," jelas Asfuri.
Saat itu pelaku pun memiliki hasrat melakukan hubungan badan dengan korban. Sehingga korban diajak ke Pasar Besar Lantai II, tempat pelaku biasanya tinggal.
Namun sampai di lokasi, saat pelaku mengajak berhubungan intim, korban mengaku dalam kondisi sakit. Pelaku tidak percaya.
Korban pun sempat ditinggalkan di lokasi sendirian dalam kondisi pingsan. Namun saat pelaku kembali pada malam hari, korban masih dalam kondisi hidup.
Saat itulah pelaku membunuh korban dengan cara mengorok lehernya. Baju korban sempat terkena darah yang memuncrat dari tubuh borban.
"Pelaku kecewa, karena mengajak hubungan badan, namun pelaku sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," tegas Asfuri.
Darah segar juga ditemukan di depan tangga, sehingga memberi kesimpulan bahwa korban memang dibunuh. Jika sudah menjadi mayat, tentu tidak banyak darah ditemukan di lokasi. [ded]
Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/sugeng-santoso-mutilasi-korban-karena-kecewa-hasrat-seksualnya-tak-tersalurkan.html
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, fakta dan bukti tersebut berbeda dengan pengakuan sebelumnya, yang menyatakan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia sebelum dimutilasi menjadi 6 bagian.
"Setelah pemeriksaan mendalam ditemukan bukti dan fakta yang mengarah bahwa kasus ini diawali dengan pembunuhan, baru dilakukan mutilasi," tegas Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Kata Asfuri, awalnya pelaku dan korban bertemu pada 7 Mei di sekitar Klenteng En Ang Kion, Jalan RE Martadinata. Saat bertemu pelaku dimintai uang oleh calon korban.
"Namun karena pelaku tidak mempunyai uang diberilah makanan," jelas Asfuri.
Saat itu pelaku pun memiliki hasrat melakukan hubungan badan dengan korban. Sehingga korban diajak ke Pasar Besar Lantai II, tempat pelaku biasanya tinggal.
Namun sampai di lokasi, saat pelaku mengajak berhubungan intim, korban mengaku dalam kondisi sakit. Pelaku tidak percaya.
Korban pun sempat ditinggalkan di lokasi sendirian dalam kondisi pingsan. Namun saat pelaku kembali pada malam hari, korban masih dalam kondisi hidup.
Saat itulah pelaku membunuh korban dengan cara mengorok lehernya. Baju korban sempat terkena darah yang memuncrat dari tubuh borban.
"Pelaku kecewa, karena mengajak hubungan badan, namun pelaku sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," tegas Asfuri.
Darah segar juga ditemukan di depan tangga, sehingga memberi kesimpulan bahwa korban memang dibunuh. Jika sudah menjadi mayat, tentu tidak banyak darah ditemukan di lokasi. [ded]
Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/sugeng-santoso-mutilasi-korban-karena-kecewa-hasrat-seksualnya-tak-tersalurkan.html
Toyota Fortuner Bekas Dijual Rp 150 Jutaan, Ongkos Servisnya Berapa?
Sepiring Lengkap Gudeg Pejompongan, Kuliner Legenda di Benhil
The Karnival Hadirkan Pestilence dan Powerslaves untuk Para Metalhead
Kisah Pilu SMP di NTT, Ujian di Tenda dan Tanpa Meja
Hamil 7 Bulan, Berat Badan Aura Kasih Naik Jadi 71 Kilogram
Bukber Pakai Pelaminan, Luna Maya Sebut Suaminya Sedang di New York
Kakak Meninggal Akibat Serangan Jantung, Ini Alasan Haruka Nakagawa Tak Pulang ke Jepang
Ulfi Damayanti Terjun ke Dunia Hiburan, Ely Sugigi Wariskan Nama Belakangnya
Bangunin Amora dan Kellen Saat Sahur, Krisdayanti Sampai Tepok Jidat
Jadi Pasangan di Film, Maxime Bouttier dan Susan Sameh Diwanti-wanti Pacar Masing-Masing?
Sepiring Lengkap Gudeg Pejompongan, Kuliner Legenda di Benhil
The Karnival Hadirkan Pestilence dan Powerslaves untuk Para Metalhead
Kisah Pilu SMP di NTT, Ujian di Tenda dan Tanpa Meja
Hamil 7 Bulan, Berat Badan Aura Kasih Naik Jadi 71 Kilogram
Bukber Pakai Pelaminan, Luna Maya Sebut Suaminya Sedang di New York
Kakak Meninggal Akibat Serangan Jantung, Ini Alasan Haruka Nakagawa Tak Pulang ke Jepang
Ulfi Damayanti Terjun ke Dunia Hiburan, Ely Sugigi Wariskan Nama Belakangnya
Bangunin Amora dan Kellen Saat Sahur, Krisdayanti Sampai Tepok Jidat
Jadi Pasangan di Film, Maxime Bouttier dan Susan Sameh Diwanti-wanti Pacar Masing-Masing?
Drama Baim Wong Beri Mobil Baru Kepada Paula, Tegang dan Penuh Haru
Menhub Budi Berharap Tarif Baru Tiket Pesawat Sudah Terjangkau Pemudik Lebaran 2019
Bikin Pangling, Nabilah Ayu Cantik Berhijab
Pemudik Kecele Beli Tiket Pesawat Sebelum TBA Turun, Menhub Minta Maaf
Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI, Arema FC Siap Ajukan Banding
Mencari Cuan di Papan Akselerasi
Jadi Satu-satunya Pembalap Honda yang Kompetitif di Le Mans, Begini Reaksi Marquez
Maia Estianty Bocorkan Rencana Lamaran Julie Estelle
Olga Lydia Doyan Berburu Takjil Saat Ramadan
Siap Tinggalkan Barca, Dortmund Dekati Malcom
Menhub Budi Berharap Tarif Baru Tiket Pesawat Sudah Terjangkau Pemudik Lebaran 2019
Bikin Pangling, Nabilah Ayu Cantik Berhijab
Pemudik Kecele Beli Tiket Pesawat Sebelum TBA Turun, Menhub Minta Maaf
Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI, Arema FC Siap Ajukan Banding
Mencari Cuan di Papan Akselerasi
Jadi Satu-satunya Pembalap Honda yang Kompetitif di Le Mans, Begini Reaksi Marquez
Maia Estianty Bocorkan Rencana Lamaran Julie Estelle
Olga Lydia Doyan Berburu Takjil Saat Ramadan
Siap Tinggalkan Barca, Dortmund Dekati Malcom