PKS: Arahan Saling Apresiasi di Debat Perdana Capres Kayak Anak SMA
Posted Date : 19-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 185 kali.
Eramuslim – PKS menyindir arahan moderator debat perdana Pilpres 2019 yang meminta para calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) saling mengapresiasi. Arahan semacam itu dianggap PKS tidak sesuai.
“Menurut saya, itu jadi tidak benar dari moderator. Masa sih sekelas capres-cawapres diminta untuk pernyataannya yang damai, kemudian juga pun saling apresiasi. Ini kayak untuk anak-anak SMA. Jadi harusnya nggak perlu kayak begituan,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
“Ini para capres-cawapres itu kan para negarawan gitu ya, mereka ngertilah apa yang harus mereka lakukan. Tidak perlu dibegituin gitu lho,” imbuhnya.
Menurut Hidayat, hal yang penting adalah kedua paslon bisa berangkulan dan saling menyapa. Hidayat juga menyebut hal yang penting adalah rakyat mendapatkan pencerahan tentang kedua capres-cawapres.
“Setelah tahun 2014 yang lalu mereka berdebat, sekarang berdebat lagi, hasilnya bagaimana? Dulu yang disampaikan Pak Jokowi tahun 2014 ternyata dikonfirmasi oleh beliau sampai hari ini pun beliau belum melaksanakan dan beliau tidak menyadari bahwa beliau melaksanakan,” ujarnya.
Hidayat juga menyoroti Jokowi yang dilihatnya banyak menyerang Prabowo secara personal. Padahal, menurutnya, Prabowo tidak melayangkan serangan kepada lawannya itu secara personal.
“Ya terutama, kalau yang saya pahami sih Pak Prabowo tidak secara personal gitu ya menyerang Pak Jokowi. Tapi kadang-kadang Pak Jokowi yang malah menuntut, kan termasuk tentang caleg dari Gerindra yang kata beliau paling banyak mantan napi koruptornya dan itu ditandatangani oleh ketua umum dan ketua umumnya Pak Prabowo. Ini kan sebuah blunder ya,” tutur Hidayat.
Menurut Hidayat, caleg di tingkat nasional yang paling banyak mantan napi koruptor bukanlah dari Gerindra, melainkan dari partai lain. Namun Hidayat tak menyebut secara gamblang partai yang dimaksud.
“Jadi tohokan yang agak individual ini menurut saya agak melenceng, tidak kena sasarannya. Lebih daripada itu, orang juga kemudian menjadi diingatkan tentang sikap Pak Jokowi. Justru Pak Jokowi-lah yang tegas menyampaikan bahwa mantan napi koruptor itu juga punya hak untuk dicalegkan. Itu pernyataan Pak Jokowi sendiri. Nah, kalau sikap dasar beliau demikian kenapa beliau mengkritik orang lain?” tegasnya.
Sebelumnya, pada sesi closing statement, masing-masing paslon tidak ada yang memberikan pernyataan apresiasi kepada lawan debat. Padahal kedua paslon diminta menutup debat perdana dengan pernyataan menyejukkan sekaligus mengapresiasi antarpaslon.
Capres Jokowi saat menyampaikan closing statement menegaskan bersama cawapres Ma’ruf Amin sudah memahami persoalan bangsa. Jokowi menegaskan tidak ada beban masa lalu dalam memimpin pemerintah.
Hal yang sama dilakukan capres Prabowo. Prabowo dalam closing statement-nya menegaskan dirinya bersama cawapres Sandiaga Uno bertekad mencari jalan keluar atas kebocoran-kebocoran di negara.
Setelah itu, kedua pasangan bersalaman. Sandiaga bahkan mencium tangan Ma’ruf Amin. (dtk)
Sumber : https://www.eramuslim.com/berita/nasional/pks-arahan-saling-apresiasi-di-debat-perdana-capres-kayak-anak-sma.htm#.XEJKqv5hnIU
“Menurut saya, itu jadi tidak benar dari moderator. Masa sih sekelas capres-cawapres diminta untuk pernyataannya yang damai, kemudian juga pun saling apresiasi. Ini kayak untuk anak-anak SMA. Jadi harusnya nggak perlu kayak begituan,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
“Ini para capres-cawapres itu kan para negarawan gitu ya, mereka ngertilah apa yang harus mereka lakukan. Tidak perlu dibegituin gitu lho,” imbuhnya.
Menurut Hidayat, hal yang penting adalah kedua paslon bisa berangkulan dan saling menyapa. Hidayat juga menyebut hal yang penting adalah rakyat mendapatkan pencerahan tentang kedua capres-cawapres.
“Setelah tahun 2014 yang lalu mereka berdebat, sekarang berdebat lagi, hasilnya bagaimana? Dulu yang disampaikan Pak Jokowi tahun 2014 ternyata dikonfirmasi oleh beliau sampai hari ini pun beliau belum melaksanakan dan beliau tidak menyadari bahwa beliau melaksanakan,” ujarnya.
Hidayat juga menyoroti Jokowi yang dilihatnya banyak menyerang Prabowo secara personal. Padahal, menurutnya, Prabowo tidak melayangkan serangan kepada lawannya itu secara personal.
“Ya terutama, kalau yang saya pahami sih Pak Prabowo tidak secara personal gitu ya menyerang Pak Jokowi. Tapi kadang-kadang Pak Jokowi yang malah menuntut, kan termasuk tentang caleg dari Gerindra yang kata beliau paling banyak mantan napi koruptornya dan itu ditandatangani oleh ketua umum dan ketua umumnya Pak Prabowo. Ini kan sebuah blunder ya,” tutur Hidayat.
Menurut Hidayat, caleg di tingkat nasional yang paling banyak mantan napi koruptor bukanlah dari Gerindra, melainkan dari partai lain. Namun Hidayat tak menyebut secara gamblang partai yang dimaksud.
“Jadi tohokan yang agak individual ini menurut saya agak melenceng, tidak kena sasarannya. Lebih daripada itu, orang juga kemudian menjadi diingatkan tentang sikap Pak Jokowi. Justru Pak Jokowi-lah yang tegas menyampaikan bahwa mantan napi koruptor itu juga punya hak untuk dicalegkan. Itu pernyataan Pak Jokowi sendiri. Nah, kalau sikap dasar beliau demikian kenapa beliau mengkritik orang lain?” tegasnya.
Sebelumnya, pada sesi closing statement, masing-masing paslon tidak ada yang memberikan pernyataan apresiasi kepada lawan debat. Padahal kedua paslon diminta menutup debat perdana dengan pernyataan menyejukkan sekaligus mengapresiasi antarpaslon.
Capres Jokowi saat menyampaikan closing statement menegaskan bersama cawapres Ma’ruf Amin sudah memahami persoalan bangsa. Jokowi menegaskan tidak ada beban masa lalu dalam memimpin pemerintah.
Hal yang sama dilakukan capres Prabowo. Prabowo dalam closing statement-nya menegaskan dirinya bersama cawapres Sandiaga Uno bertekad mencari jalan keluar atas kebocoran-kebocoran di negara.
Setelah itu, kedua pasangan bersalaman. Sandiaga bahkan mencium tangan Ma’ruf Amin. (dtk)
Sumber : https://www.eramuslim.com/berita/nasional/pks-arahan-saling-apresiasi-di-debat-perdana-capres-kayak-anak-sma.htm#.XEJKqv5hnIU
Tiga Ekor Sapi Mati Mendadak, Dokter Hewan: Keracunan Makanan
Kutub Magnet Bumi Bergeser, Perlukah Indonesia Revisi Arah Mata Angin?
Juventus Raja Super Italia
Ninja Jepang Harus Mengalahkan Empat Kebodohan Jika Tak Mau Jadi Ghost Master
Jadi Provokator Bentrokan di Tanah Abang, Dua PKL Jadi Tersangka
Masalah Gigi dan Mulut yang Mungkin Muncul Akibat Stres
Foto Masa Lalu Krisdayanti dan Raul Lemos Dianggap Umbar Aib
Sepekan Dirawat di Malaysia, Ustaz Arifin Ilham Sudah Mulai Membaik
TKN Heran Banyak Pihak Tak Percaya Jokowi sebagai Pemimpin Pembawa Perubahan
Tren "Fast Fashion" dan Larisnya Baju Bekas di Indonesia
Kutub Magnet Bumi Bergeser, Perlukah Indonesia Revisi Arah Mata Angin?
Juventus Raja Super Italia
Ninja Jepang Harus Mengalahkan Empat Kebodohan Jika Tak Mau Jadi Ghost Master
Jadi Provokator Bentrokan di Tanah Abang, Dua PKL Jadi Tersangka
Masalah Gigi dan Mulut yang Mungkin Muncul Akibat Stres
Foto Masa Lalu Krisdayanti dan Raul Lemos Dianggap Umbar Aib
Sepekan Dirawat di Malaysia, Ustaz Arifin Ilham Sudah Mulai Membaik
TKN Heran Banyak Pihak Tak Percaya Jokowi sebagai Pemimpin Pembawa Perubahan
Tren "Fast Fashion" dan Larisnya Baju Bekas di Indonesia
Kalahkan Artis Rp80 Juta, Kritik Pedas Rocky Gerung ke KPU Jadi Trending di Youtube
Rocky Gerung: Debat Capres ‘Hapalan’ Tidak Layak Ditonton
Bandara Louisville Akan Berganti Nama Menjadi Muhammad Ali
Laba Minim Tesla akan PHK 3.000 Pekerja
Kehidupan Baru Gadis Murtad Asal Saudi: Tenggak Anggur dan Isap Rokok
Sempat Nonton Debat Capres, Begini Komentar Habib Rizieq Shihab
Alami Kebocoran Jantung dan Katarak, Bayi Mungil Ini Butuh Bantuan Pengobatan
Alami Kebocoran Jantung dan Katarak, Bayi Mungil Ini Butuh Bantuan Pengobatan
Rizqi Sama Gaji Mah Beda
Israel Bunuh 50 Anak Gaza pada 2018
Rocky Gerung: Debat Capres ‘Hapalan’ Tidak Layak Ditonton
Bandara Louisville Akan Berganti Nama Menjadi Muhammad Ali
Laba Minim Tesla akan PHK 3.000 Pekerja
Kehidupan Baru Gadis Murtad Asal Saudi: Tenggak Anggur dan Isap Rokok
Sempat Nonton Debat Capres, Begini Komentar Habib Rizieq Shihab
Alami Kebocoran Jantung dan Katarak, Bayi Mungil Ini Butuh Bantuan Pengobatan
Alami Kebocoran Jantung dan Katarak, Bayi Mungil Ini Butuh Bantuan Pengobatan
Rizqi Sama Gaji Mah Beda
Israel Bunuh 50 Anak Gaza pada 2018