Menteri Airlangga Sebut Insentif Mobil Listrik Bea Masuk 0 Persen

Posted Date : 19-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 160 kali.


TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berupaya mempercepat penyelesaian penyusunan peraturan presiden mengenai kendaraan listrik atau mobil listrik. Untuk mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik, pemerintah akan menyiapkan fasilitas insentif fiskal dan infrastruktur.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan penyusunan perpres sebagai payung hukum sedang diformulasikan terutama mengenai persyaratan yang akan menggunakan fasilitas insentif. Dalam implementasinya nanti, pada tahap awal diberlakukan dengan bea masuk nol persen dan penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor listrik.

“Mengenai fasilitas fiskal, kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. Setelah disepakati dan sesuai arahan ratas, selanjutnya dikoordinasikan dengan Menko Perekonomian dan Kemaritiman untuk persiapan Perpresnya. Kemudian, Menteri Keuangan akan berkonsultasi dengan Komisi XI DPR,” ujarnya.

Airlangga mengemukakan hal itu seusai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik di Kantor Presiden, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com pada Selasa 15 Januari 2019.

Menperin menuturkan pengembangan kendaraan listrik akan dapat mengurangi ketergantungan pada pemakaian BBM serta mengurangi ketergantungan pada impor BBM. Hal ini berpotensi menghemat devisa sekitar Rp789 triliun.

Kementerian Perindustrian, kata Airlangga, telah menyusun peta jalan untuk pengembangan industri otomotif nasional. Salah satu fokusnya adalah memacu produksi kendaraan emisi karbon rendah atau low carbon emission vehicle (LCEV) termasuk di dalamnya kendaraan listrik. “Targetnya, pada 2025 populasi mobil listrik diperkirakan tembus 20 persen atau sekitar 400.000 unit dari 2 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri,” katanya.

Di samping itu, pada 2025, juga dibidik sebanyak 2 juta unit untuk populasi motor listrik. “Jadi, langkah strategis sudah disiapkan secara bertahap, sehingga kita bisa melompat untuk menuju produksi mobil atau sepeda motor listrik yang berdaya saing di pasar domestik maupun ekspor,” tuturnya.

Airlangga menilai salah satu kunci pengembangan kendaraan listrik berada pada teknologi baterai. Indonesia mempunyai sumber bahan baku untuk pembuatan komponen baterai, seperti dari nikel laterit yang merupakan material energi baru.



Sumber : https://otomotif.tempo.co/read/1165138/menteri-airlangga-sebut-insentif-mobil-listrik-bea-masuk-0-persen/full&view=ok