BPN: Tabloid “Indonesia Barokah” berisi Fitnah Sudutkan Prabowo-Sandi
Posted Date : 24-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 171 kali.
Hidayatullah.com– Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, menyatakan pihaknya tidak risau atas peredaran ribuan eksemplar tabloid “Indonesia Barokah” di sejumlah masjid di Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tabloid Indonesia Barokah berisi tulisan yang dinilai menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Sudirman mengatakan, penyebaran tabloid berisi fitnah yang menyudutkan paslon tertentu merupakan cara primitif dan bertentangan dengan prinsip Prabowo-Sandiaga yang menganggap pesta demokrasi sebagai ajang memberikan pendidikan politik bagi rakyat.
“Biar masyarakat lihat deh, itu cara-cara primitif menurut saya dan sudah dari awal saya mengatakan, ayo kita adu gagasan, adu kebaikkan, adu pesan-pesan baik, jangan menyebarkan hal begitu. Biar masyarakat menilai. Enggak mungkin kan kita bikin sendiri, yang bikin kan pasti orang lain. Jadi biar saja,” kata Sudirman di Jakarta Selatan, Rabu kutip Antaranews.com, Kamis (24/01/2019).
Dia menjelaskan bahwa peredaran tabloid “Indonesia Barokah” tidak akan menggembosi elektabilitas Prabowo-Sandi di pilpres nanti.
Justru sebaliknya, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menyebut pihak yang menyerang Prabowo-Sandiaga dengan membabi buta adalah pihak yang takut kalah.
Ia mengatakan, masyarakat sudah cukup cerdas, karena tabloid bukan satu-satunya sumber bacaan. Mereka menonton TV, punya media sosial, punya akses kepada jejaring internet, jadi pihaknya tidak terlalu khawatir dengan hal itu.
“Kalau menyerang terlalu bombastis, katanya yang menyerang itu tanda-tanda tidak secure. Saya pernah dengar penuturan seorang ahli perilaku hewan. Hewan yang menyerang itu, tanda hewan itu sedang tidak nyaman, sedang tidak aman. Jadi melakukan tindakan begitu,” kata Sudirman.*
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/01/24/158866/bpn-tabloid-indonesia-barokah-berisi-fitnah-sudutkan-prabowo-sandi.html
Tabloid Indonesia Barokah berisi tulisan yang dinilai menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Sudirman mengatakan, penyebaran tabloid berisi fitnah yang menyudutkan paslon tertentu merupakan cara primitif dan bertentangan dengan prinsip Prabowo-Sandiaga yang menganggap pesta demokrasi sebagai ajang memberikan pendidikan politik bagi rakyat.
“Biar masyarakat lihat deh, itu cara-cara primitif menurut saya dan sudah dari awal saya mengatakan, ayo kita adu gagasan, adu kebaikkan, adu pesan-pesan baik, jangan menyebarkan hal begitu. Biar masyarakat menilai. Enggak mungkin kan kita bikin sendiri, yang bikin kan pasti orang lain. Jadi biar saja,” kata Sudirman di Jakarta Selatan, Rabu kutip Antaranews.com, Kamis (24/01/2019).
Dia menjelaskan bahwa peredaran tabloid “Indonesia Barokah” tidak akan menggembosi elektabilitas Prabowo-Sandi di pilpres nanti.
Justru sebaliknya, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menyebut pihak yang menyerang Prabowo-Sandiaga dengan membabi buta adalah pihak yang takut kalah.
Ia mengatakan, masyarakat sudah cukup cerdas, karena tabloid bukan satu-satunya sumber bacaan. Mereka menonton TV, punya media sosial, punya akses kepada jejaring internet, jadi pihaknya tidak terlalu khawatir dengan hal itu.
“Kalau menyerang terlalu bombastis, katanya yang menyerang itu tanda-tanda tidak secure. Saya pernah dengar penuturan seorang ahli perilaku hewan. Hewan yang menyerang itu, tanda hewan itu sedang tidak nyaman, sedang tidak aman. Jadi melakukan tindakan begitu,” kata Sudirman.*
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/01/24/158866/bpn-tabloid-indonesia-barokah-berisi-fitnah-sudutkan-prabowo-sandi.html
Thailand Janji Akhiri Penahanan Pengungsi Anak
Awas, Ambon Akan Terkena Tsunami Besar Seperti di Aceh Tahun 2004
Soal e-KTP Buat Orgil, Warganet: Mau Pilpres, Orang Gila Lebih Diprioritaskan…
Karni Ilyas Calon Moderator, Tim Prabowo Yakin Debat Jadi Berbobot
Simak! Rocky Gerung vs Effendi Gazali: Debat Rasa Bimbel
Ba’asyir Batal Bebas, Jokowi Dinilai Lemah dan Gak Mampu Kelola Pemerintah
Ketemu Sandiaga Uno, Emak-Emak Ini Merengek Minta Foto sampai Nangis
50 Keluarga Korban Lion Air `Diusir` dari Hotel
Banjir Setinggi Atap, Ribuan Warga Antang Makassar Memilih Bertahan di Rumah
Tak Punya Hidung, Rupanya Begini Cara Semut Bisa Menemukan Jalan yang Benar
Awas, Ambon Akan Terkena Tsunami Besar Seperti di Aceh Tahun 2004
Soal e-KTP Buat Orgil, Warganet: Mau Pilpres, Orang Gila Lebih Diprioritaskan…
Karni Ilyas Calon Moderator, Tim Prabowo Yakin Debat Jadi Berbobot
Simak! Rocky Gerung vs Effendi Gazali: Debat Rasa Bimbel
Ba’asyir Batal Bebas, Jokowi Dinilai Lemah dan Gak Mampu Kelola Pemerintah
Ketemu Sandiaga Uno, Emak-Emak Ini Merengek Minta Foto sampai Nangis
50 Keluarga Korban Lion Air `Diusir` dari Hotel
Banjir Setinggi Atap, Ribuan Warga Antang Makassar Memilih Bertahan di Rumah
Tak Punya Hidung, Rupanya Begini Cara Semut Bisa Menemukan Jalan yang Benar
Hong Kong Pidanakan Penista Lagu Kebangsaan China
Banjir Makassar, Panitia Reuni Santri Al-Bayan Jadi Relawan SAR
Banjir di Sulsel Landa 53 Kecamatan, 9 Kota-Kabupaten
Media Asing Sebut Ustadz Abu Batal Bebas karena Tekanan Australia
Kampung Qur’an Melempu Kedatangan Rian D’Masiv
Pembangunan Shelter Lokal Tahap Pertama Korban Tsunami Banten Selesai
Mengenal Sosok Prabowo dari Guru Ngajinya
Sandi: Hukum Jangan Digunakan untuk Kepentingan Kekuasaan
Kisah Dakwah Dai Muda di Kaki Bromo
Kisah Dakwah Dai Muda di Kaki Bromo
Banjir Makassar, Panitia Reuni Santri Al-Bayan Jadi Relawan SAR
Banjir di Sulsel Landa 53 Kecamatan, 9 Kota-Kabupaten
Media Asing Sebut Ustadz Abu Batal Bebas karena Tekanan Australia
Kampung Qur’an Melempu Kedatangan Rian D’Masiv
Pembangunan Shelter Lokal Tahap Pertama Korban Tsunami Banten Selesai
Mengenal Sosok Prabowo dari Guru Ngajinya
Sandi: Hukum Jangan Digunakan untuk Kepentingan Kekuasaan
Kisah Dakwah Dai Muda di Kaki Bromo
Kisah Dakwah Dai Muda di Kaki Bromo