Dikejar Polisi, Ahmad Tewas Terjatuh di Lubang Ventilasi

Posted Date : 27-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 219 kali.


JawaPos.com - Pemandangan anak-anak jalanan yang menjual bunga dan permen karet telah menjadi bagian dari lansekap Kota Beirut, Lebanon selain rumah-rumah mewah dan bar-bar berkelas. Sebagian besar anak-anak jalanan itu adalah anak pengungsi Syria yang melarikan diri ke Lebanon untuk menghindari perang di Syria.

Bagi Ahmad Al Zoubi, 14 tahun, memoles sepatu merupakan pekerjaan penting untuk menambah penghasilan keluarganya. Namun ternyata pekerjaan itu pun tidak aman. Kematian Ahmad memicu kontroversi dan mengejutkan warga kota.

Ahmad ditemukan tewas di dasar lubang ventilasi lantai 6 di Verdun, pinggiran barat Beirut, Selasa lalu. Itu tiga hari setelah ia dikejar oleh polisi kota di daerah perumahan.

Keluarganya mengatakan, Ahmad hilang. Mereka sudah bertanya soal Ahmad baik di kantor polisi dan rumah sakit setempat namun tak adainformasi. Baru setelah orangtua Ahmad mengunjungi Masjid Salaam di mana Ahmad sering menyemir sepatu. Mereka melihat rekaman CCTV yang menunjukkan waktu putra mereka terakhir kali terlihat.

Rekaman itu menunjukkan Ahmad melarikan diri dari polisi dan berbelok ke sebuah gang di daerah perumahan. Dua polisi mengejarnya tetapi kembali tanpa Ahmad. Tidak ada rekaman menit-menit terakhir kehidupan Ahmad, tetapi implikasinya jelas, Ahmad tewas usai lari dari polisi.

Sepupunya, yang juga bernama Ahmad mengatakan, keluarganya tidak menuduh polisi membunuh Ahmad. Namun menyalahkan polisi karena membuat anak itu ketakutan hingga dia lari dan jatuh ke dalam lubang ventilasi.

"Polisi kota yang membuatnya jatuh. Dia takut pada polisi,” ucap Ahmad.

Remaja itu telah ditahan beberapa kali sebelumnya, dari beberapa jam hingga sehari penuh. Bahkan ia juga pernah dipukuli. Seorang aktivis setempat, Majdoline Lahham bekerja dengan keluarga setelah mereka mendekatinya untuk meminta bantuan.

Dia membagikan video CCTV melalui media sosial untuk menunjukkan bahaya yang dihadapi anak-anak pengungsi Syria. Video itu memicu gelombang kemarahan penduduk. Ratusan orang berencana melakukan pawai di kota dalam beberapa hari ke depan.

Direktur Penelitian di institut Issam Fares di American University of Beirut, dan Ketua Bersama Inisiatif AUB4Refugees, Nasser Yassin menuduh pihak berwenang bersikap terlalu kejam terhadap anak-anak jalanan.

Dia mengatakan, polisi perlu memeriksa ulang prosedur operasi standar mereka ketika mereka menangkap anak-anak yang bekerja di jalanan. "Mereka itu anak-anak, bukan penjahat," katanya.

Ahmad adalah satu dari lebih dari satu juta pengungsi Syria di Lebanon, 70 persen di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan. Ayahnya menghasilkan beberapa dolar sehari sebagai portir. Biaya hidup di Beirut itu tinggi, artinya Ahmad harus pergi keluar dan mendapatkan apapun yang dia bisa untuk menghidupi keluarga.

Sepupunya mengatakan, Ahmad adalah anak tertua dari delapan bersaudara dan ingin membantu. Dia tidak pernah menceritakan kepada keluarganya tentang masalah yang dia alami dengan pihak berwenang. "Dia ingin terus bekerja dan melindungi saudara-saudaranya," kata sepupunya.

Editor : Dyah Ratna Meta Novia
Reporter : Dinda Lisna

Sumber : https://www.jawapos.com/internasional/27/01/2019/dikejar-polisi-ahmad-tewas-terjatuh-di-lubang-ventilasi