Kepemimpinan yang Dikhawatirkan Rasulullah Saw
Posted Date : 04-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 303 kali.
Suasana perpolitikan di Indonesia beberapa bulan terakhir terasa dinamis dan akan semakin dinamis bahkan panas beberapa bulan kedepan. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya pilpres pada bulan April 2019 mendatang.
Saat ini pemilu menjadi satu-satunya ajang rakyat memilih pemimpin terbaik. Tapi faktanya dari beberapa kali pemilu pemimpin yang terpilih tidak selalu yang terbaik. Bahkan seringkali lebih buruk dari yang sebelumnya.
Mengapa demikian? Sebab kapasitas dan kualitas calon pemimpin tidak diukur berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, tetapi oleh konstitusi dan perundang-undangan yang sama sekali tidak merujuk kepada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Misal, tidak ada satupun pasal atau ayat dalam konstitusi, misal, yang menyatakan bahwa Pemimpin (Capres dan Cawapres) wajib bisa membaca Al-Qur’an. Dalam Islam Imam/Pemimpin di bai’at tidak lain untuk menerapkan dan menjalankan syariat Islam.
Rasulullah mengkhawatirkan enam perkara yang terjadi atas umat ini salah satunya adalah Imarah as-Sufaha (Kepemimpina orang-orang dungu/bodoh). Sebagaimana sabdanya: “Aku mengkhwatirkan atas diri kalian enam perkara (Salah satunya, red.): kepemimpinan orang-orang bodoh/dungu…” (HR Ahmad dan ath-Thabarani)
Imarah as-Sufaha disebutkan di urutan paling pertama, boleh jadi hal inilah yang paling Rasulullah khawatirkan terjadi kepada umat saat ini.
Dalam hadits lain Rasulullah menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksud dengan Imarah Sufaha. Beliau bersabda: “Semoga Allah melindungi kamu dari Imarah as-sufaha.” Kaab bertanya, “Apa itu Imarah as-sufaha ya Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah para pemimpin sesudahku yang didak mengikuti petunjukku dan tidak meneladani sunnahku…” (HR Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi).
Lalu bagaimana cara menyikapi Imarah as-Sufaha itu? Rasulullah saw. melanjutkan sabdanya dalam hadits di atas: “Siapa saja yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kezaliman mereka maka dia bukan golonganku, aku bukan pun bagian dari golongannya dan dia tidak masuk ke dalam telagaku (di surga). Sebaliknya siapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu kezaliman mereka maka dia termasuk golonganku aku pun termasuk golongannya dan dia akan masuk ke telagaku (di surga)…” (HR Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi).
Rasulullah juga menjelaskan dalam hadits lain tentang kekhawatirannya atas umat ini.
“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah para pemimpin yang sesat/menyesatkan.” (HR Ahmad dan ad-Darimi)
Pemimpin yang menyesatkan ini adalah tentu pemimpin yang melenceng dari kebenaran. Tentu saja kebenaran ini adalah apa saja yang datang dari Allah atau yang tertuang dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Dalam konteks ini Ziad bin Hudair menuturkan: Umar bin al Khaththab ra. pernah berkata kepadaku, “Apakah engkau tahu yang menghancurkan Islam? Aku jawab, “Tidak” Umar ra. berkata:
“Yang menghancurkan Islam adalah ulama yang tergelincir (dalam kesalahan), kaum munafik yang biasa berdebat dan para pemimpin sesat yang memerintah.”
Semoga kita dijauhkan dari para pemimpin yang dikhawatirkan Rasulullah Saw memimpin umat beliau. Agar hal demikian tidak terjadi maka marilah kita pilih pemimpin yang terbaik menurut kriteria Allah SWT dan Rasulullah yang mampu dan berani menerapkan syariat Islam. [Sri N]
Sumber : https://suara-islam.com/kepemimpinan-yang-dikhawatirkan-rasulullah-saw/
Saat ini pemilu menjadi satu-satunya ajang rakyat memilih pemimpin terbaik. Tapi faktanya dari beberapa kali pemilu pemimpin yang terpilih tidak selalu yang terbaik. Bahkan seringkali lebih buruk dari yang sebelumnya.
Mengapa demikian? Sebab kapasitas dan kualitas calon pemimpin tidak diukur berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, tetapi oleh konstitusi dan perundang-undangan yang sama sekali tidak merujuk kepada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Misal, tidak ada satupun pasal atau ayat dalam konstitusi, misal, yang menyatakan bahwa Pemimpin (Capres dan Cawapres) wajib bisa membaca Al-Qur’an. Dalam Islam Imam/Pemimpin di bai’at tidak lain untuk menerapkan dan menjalankan syariat Islam.
Rasulullah mengkhawatirkan enam perkara yang terjadi atas umat ini salah satunya adalah Imarah as-Sufaha (Kepemimpina orang-orang dungu/bodoh). Sebagaimana sabdanya: “Aku mengkhwatirkan atas diri kalian enam perkara (Salah satunya, red.): kepemimpinan orang-orang bodoh/dungu…” (HR Ahmad dan ath-Thabarani)
Imarah as-Sufaha disebutkan di urutan paling pertama, boleh jadi hal inilah yang paling Rasulullah khawatirkan terjadi kepada umat saat ini.
Dalam hadits lain Rasulullah menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksud dengan Imarah Sufaha. Beliau bersabda: “Semoga Allah melindungi kamu dari Imarah as-sufaha.” Kaab bertanya, “Apa itu Imarah as-sufaha ya Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah para pemimpin sesudahku yang didak mengikuti petunjukku dan tidak meneladani sunnahku…” (HR Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi).
Lalu bagaimana cara menyikapi Imarah as-Sufaha itu? Rasulullah saw. melanjutkan sabdanya dalam hadits di atas: “Siapa saja yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kezaliman mereka maka dia bukan golonganku, aku bukan pun bagian dari golongannya dan dia tidak masuk ke dalam telagaku (di surga). Sebaliknya siapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu kezaliman mereka maka dia termasuk golonganku aku pun termasuk golongannya dan dia akan masuk ke telagaku (di surga)…” (HR Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi).
Rasulullah juga menjelaskan dalam hadits lain tentang kekhawatirannya atas umat ini.
“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah para pemimpin yang sesat/menyesatkan.” (HR Ahmad dan ad-Darimi)
Pemimpin yang menyesatkan ini adalah tentu pemimpin yang melenceng dari kebenaran. Tentu saja kebenaran ini adalah apa saja yang datang dari Allah atau yang tertuang dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Dalam konteks ini Ziad bin Hudair menuturkan: Umar bin al Khaththab ra. pernah berkata kepadaku, “Apakah engkau tahu yang menghancurkan Islam? Aku jawab, “Tidak” Umar ra. berkata:
“Yang menghancurkan Islam adalah ulama yang tergelincir (dalam kesalahan), kaum munafik yang biasa berdebat dan para pemimpin sesat yang memerintah.”
Semoga kita dijauhkan dari para pemimpin yang dikhawatirkan Rasulullah Saw memimpin umat beliau. Agar hal demikian tidak terjadi maka marilah kita pilih pemimpin yang terbaik menurut kriteria Allah SWT dan Rasulullah yang mampu dan berani menerapkan syariat Islam. [Sri N]
Sumber : https://suara-islam.com/kepemimpinan-yang-dikhawatirkan-rasulullah-saw/
Baru Dua Hari, Surat Kemenpora untuk Nyanyi Indonesia Raya di Bioskop Dicabut
Jauhilah Pintu Penguasa
Gaya Bicaranya Mirip Nabi, Perilakunya Mirip Sahabat
Perbedaan antara Hukum dan Fatwa
Macam-macam Kematian
Seorang Muslim Antarkan Makanan Pada Tunawisma Chicago yang Kedinginan
Hadiah Sepeda bagi Anak yang Shalat Subuh Berjamaah 40 Kali
MA Prancis Bolehkan Polisi Pakai Senapan Flashball Hadapi Demonstran
Kerabat dan Teman Narapidana Memprotes Kondisi Penjara Brooklyn
Kenaikan Tingkat, 674 Pesilat Tapak Suci Tahajud, Bersihkan Pantai
Jauhilah Pintu Penguasa
Gaya Bicaranya Mirip Nabi, Perilakunya Mirip Sahabat
Perbedaan antara Hukum dan Fatwa
Macam-macam Kematian
Seorang Muslim Antarkan Makanan Pada Tunawisma Chicago yang Kedinginan
Hadiah Sepeda bagi Anak yang Shalat Subuh Berjamaah 40 Kali
MA Prancis Bolehkan Polisi Pakai Senapan Flashball Hadapi Demonstran
Kerabat dan Teman Narapidana Memprotes Kondisi Penjara Brooklyn
Kenaikan Tingkat, 674 Pesilat Tapak Suci Tahajud, Bersihkan Pantai
Ingin Menikah Tahun ini, Cupi Cupita Sudah Punya Dua Calon Suami
Mumpung Viral, Drama Taksi Online di Singapura Jadi Bahan Iklan
Drama Taksi Online Singapura, Penumpang Kalap Mengaku Diculik
Kesaksian Warga Soal Suasana Mencekam Saat Pesawat Tabrak Rumah
Gerbang Tol Cikarang Utama Dipindah Sebelum Mudik Lebaran
Della Dipanggil Polisi soal Prostitusi, Ibunda: Ya Allah, Jajan Aja Masih Minta
Tetap Buka saat Libur Imlek, Perusahaan Harus Siapkan Hal Ini
Atraksi Barongsai Imlek Ramaikan Sejumlah Tempat di Bandung
BNN Gagalkan Penyelundupan 18 Kg Sabu dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap
Besaran Ongkos Haji Ditetapkan Sama dengan Tahun Lalu
Mumpung Viral, Drama Taksi Online di Singapura Jadi Bahan Iklan
Drama Taksi Online Singapura, Penumpang Kalap Mengaku Diculik
Kesaksian Warga Soal Suasana Mencekam Saat Pesawat Tabrak Rumah
Gerbang Tol Cikarang Utama Dipindah Sebelum Mudik Lebaran
Della Dipanggil Polisi soal Prostitusi, Ibunda: Ya Allah, Jajan Aja Masih Minta
Tetap Buka saat Libur Imlek, Perusahaan Harus Siapkan Hal Ini
Atraksi Barongsai Imlek Ramaikan Sejumlah Tempat di Bandung
BNN Gagalkan Penyelundupan 18 Kg Sabu dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap
Besaran Ongkos Haji Ditetapkan Sama dengan Tahun Lalu