Uni Eropa Puji Upaya Pemberantasan Ujaran Kebencian Online
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 203 kali.
Hidayatullah.com—Para pejabat Uni Eropa, hari Senin (4/2/2019) memuji kemajuan dalam pemberantasan ujaran kebencian online, dengan mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi telah meningkatkan secara signifikan kemampuan mereka dalam memerangi fenomena itu.
“Perusahaan-perusahaan itu sekarang memproses 89 persen konten yang ditandai dalam waktu 24 jam, dan segera bertindak ketika diperlukan,” kata Andreus Ansip, wakil presiden Komisi Eropa untuk urusan pasar tunggal digital, seperti dikutip DW. “Ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2016.”
Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Facebook, YouTube, Twitter dan Microsoft, mengenyahkan 72 persen konten yang ditandai sebagai ujuran kebencian dalam kurun masa itu, naik dari 28 persen di tahun 2016. Para pejabat Uni Eropa mengatakan Kode Etik untuk mengatasi ujaran kebencian online yang dibuat pada tahun itu terbukti sukses, tetapi masih perlu dilakukan upaya lebih banyak lagi.
“Perang melawan tindakan ilegal berupa ujaran kebencian online ini masih jauh dari tuntas,” kata Vera Jourova, anggota Komisi Eropa bidang kehakiman. “Kami tidak melihat konten-konten semacam itu berkurang di berbagai platform media sosial. Namun, kami melihat ada tanda bahwa Kode Etik merupakan alat yang berguna dalam memberikan tindakan tegas dalam menghadapi tantangan itu.”
Pada tahun 2016 Uni Eropa membuat Kode Etik sebagai cara untuk menekan pengelola platform media sosial membasmi ujaran kebencian yang merebak di masyarakat secara online. Tahun itu, penanggulangan ujaran kebencian serta kampanye menyesatkan yang ditujukan untuk mempengaruhi hasil pemilu menjadi kebijakan penting bagi pemerintah negara-negara Uni Eropa.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/05/159482/uni-eropa-puji-upaya-pemberantasan-ujaran-kebencian-online.html
“Perusahaan-perusahaan itu sekarang memproses 89 persen konten yang ditandai dalam waktu 24 jam, dan segera bertindak ketika diperlukan,” kata Andreus Ansip, wakil presiden Komisi Eropa untuk urusan pasar tunggal digital, seperti dikutip DW. “Ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2016.”
Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Facebook, YouTube, Twitter dan Microsoft, mengenyahkan 72 persen konten yang ditandai sebagai ujuran kebencian dalam kurun masa itu, naik dari 28 persen di tahun 2016. Para pejabat Uni Eropa mengatakan Kode Etik untuk mengatasi ujaran kebencian online yang dibuat pada tahun itu terbukti sukses, tetapi masih perlu dilakukan upaya lebih banyak lagi.
“Perang melawan tindakan ilegal berupa ujaran kebencian online ini masih jauh dari tuntas,” kata Vera Jourova, anggota Komisi Eropa bidang kehakiman. “Kami tidak melihat konten-konten semacam itu berkurang di berbagai platform media sosial. Namun, kami melihat ada tanda bahwa Kode Etik merupakan alat yang berguna dalam memberikan tindakan tegas dalam menghadapi tantangan itu.”
Pada tahun 2016 Uni Eropa membuat Kode Etik sebagai cara untuk menekan pengelola platform media sosial membasmi ujaran kebencian yang merebak di masyarakat secara online. Tahun itu, penanggulangan ujaran kebencian serta kampanye menyesatkan yang ditujukan untuk mempengaruhi hasil pemilu menjadi kebijakan penting bagi pemerintah negara-negara Uni Eropa.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/05/159482/uni-eropa-puji-upaya-pemberantasan-ujaran-kebencian-online.html
Matahari yang mendekat ke Kepala Manusia Di Padang Masyar Sebabkan Banjir Keringat
'Rambut Nenek' Sumari, Jajanan Tempo Dulu di Kota Lama
Shincan Merasa Puas Setelah Bunuh Mama Vina
Berita Duka, Putra Terbaik Sekaligus Pelaku Pertempuran Laut Aru Wafat
Bulog Ingin Ekspor Beras, Ombudsman Ingatkan Hati-Hati
Umumkan Episode ke-1000 Anak Langit, Stefan William Didoakan
Visual Stories: Si Cantik Cheongsam untuk Imlek
Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi
Dibimbing Ustaz Arifin Ilham, Seorang Dokter Masuk Islam
Granat Bekas Perang Dunia I Ditemukan dalam Tumpukan Kentang
'Rambut Nenek' Sumari, Jajanan Tempo Dulu di Kota Lama
Shincan Merasa Puas Setelah Bunuh Mama Vina
Berita Duka, Putra Terbaik Sekaligus Pelaku Pertempuran Laut Aru Wafat
Bulog Ingin Ekspor Beras, Ombudsman Ingatkan Hati-Hati
Umumkan Episode ke-1000 Anak Langit, Stefan William Didoakan
Visual Stories: Si Cantik Cheongsam untuk Imlek
Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi
Dibimbing Ustaz Arifin Ilham, Seorang Dokter Masuk Islam
Granat Bekas Perang Dunia I Ditemukan dalam Tumpukan Kentang
Pendiri Quadriga Wafat, Jutaan Mata Uang Digital Terkunci di Komputernya
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi