Shincan Merasa Puas Setelah Bunuh Mama Vina
Posted Date : 04-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 184 kali.
Suara.com - Polisi telah membekuk lelaki bernama Rizky Supiani alias Shincan seusai melakukan aksi pembunuhan terhadap seorang ibu rumah tangga bernama Vina (27) dengan menggunakan sebilah samurai.
Korban dibunuh setelah disantroni Shincan di kediamannya di Jalan KS Tubun, Rantau Timur, Kelurahan Kelayan Barat 1, RT 15, tepatnya di belakang gereja Santa Maria, Rabu (30/1/2019) malam.
Kepala Rukun Tetangga setempat bernama Ramli menjelaskan warga awalnya mendengar suara keributan yang berasal dari rumah korban. Tak diduga, keributan itu berujung kepada terbunuhnya ibu muda tersebut.
"Tadi kita juga tidak tahu, tiba-tiba saja ada yang dengar keributan," kata Ramli seperti diberitakan Kanalkalimantan.com--jaringan Suara.com, Kamis (31/1/2019), pekan lalu.
Menurutnya, adanya keributan di rumah Vina itu sempat memicu Ramli untuk menegok ke rumah Vina. Ketika itu, Ramli mengaku melihat Shincan keluar dari rumah korban dengan menenteng samurai.
"Setelah melakukan pembunuhan, pelaku mondar-mandir bawa senjata tajam. Banyak warga tidak berani keluar, lalu saya coba tahan," terangnya.
Ramli mengaku sempat berbicara kepada Shincan terkait alasannya membawa senjata tajam rumah korban.
Ternyata, Shincan ketika itu telah menghabisi nyawa Vina. Bahkan, suami korban bernama Rahmani (30) ikut menjadi sasaran dari aksi nekat lelaki tersebut. Rahmani mengalami luka serius di bagian tangan setelah menangkis sabetan samurai yang dilakukan Shincan.
"Saat saya tanya, dia jawab saya suduh bunuh Rahman, Pak RT. Puas saya. Begitu kata dia (Shincan)," kata Ramli menirukan jawaban pelaku.
Polisi telah menangkap Shincan tak lama setelah aksi pembunuhan terhadap Vina. Diduga, motif pembunuhan itu karena Shincan memiliki dendam dengan pasangan suami-istri tersebut.
Sumber: Kanalkalimantan.com
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/02/04/161918/shincan-merasa-puas-setelah-bunuh-mama-vina
Korban dibunuh setelah disantroni Shincan di kediamannya di Jalan KS Tubun, Rantau Timur, Kelurahan Kelayan Barat 1, RT 15, tepatnya di belakang gereja Santa Maria, Rabu (30/1/2019) malam.
Kepala Rukun Tetangga setempat bernama Ramli menjelaskan warga awalnya mendengar suara keributan yang berasal dari rumah korban. Tak diduga, keributan itu berujung kepada terbunuhnya ibu muda tersebut.
"Tadi kita juga tidak tahu, tiba-tiba saja ada yang dengar keributan," kata Ramli seperti diberitakan Kanalkalimantan.com--jaringan Suara.com, Kamis (31/1/2019), pekan lalu.
Menurutnya, adanya keributan di rumah Vina itu sempat memicu Ramli untuk menegok ke rumah Vina. Ketika itu, Ramli mengaku melihat Shincan keluar dari rumah korban dengan menenteng samurai.
"Setelah melakukan pembunuhan, pelaku mondar-mandir bawa senjata tajam. Banyak warga tidak berani keluar, lalu saya coba tahan," terangnya.
Ramli mengaku sempat berbicara kepada Shincan terkait alasannya membawa senjata tajam rumah korban.
Ternyata, Shincan ketika itu telah menghabisi nyawa Vina. Bahkan, suami korban bernama Rahmani (30) ikut menjadi sasaran dari aksi nekat lelaki tersebut. Rahmani mengalami luka serius di bagian tangan setelah menangkis sabetan samurai yang dilakukan Shincan.
"Saat saya tanya, dia jawab saya suduh bunuh Rahman, Pak RT. Puas saya. Begitu kata dia (Shincan)," kata Ramli menirukan jawaban pelaku.
Polisi telah menangkap Shincan tak lama setelah aksi pembunuhan terhadap Vina. Diduga, motif pembunuhan itu karena Shincan memiliki dendam dengan pasangan suami-istri tersebut.
Sumber: Kanalkalimantan.com
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/02/04/161918/shincan-merasa-puas-setelah-bunuh-mama-vina
Berita Duka, Putra Terbaik Sekaligus Pelaku Pertempuran Laut Aru Wafat
Bulog Ingin Ekspor Beras, Ombudsman Ingatkan Hati-Hati
Umumkan Episode ke-1000 Anak Langit, Stefan William Didoakan
Visual Stories: Si Cantik Cheongsam untuk Imlek
Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi
Dibimbing Ustaz Arifin Ilham, Seorang Dokter Masuk Islam
Granat Bekas Perang Dunia I Ditemukan dalam Tumpukan Kentang
Pemerintah Diingatkan Lonjakan Impor Gula
Rumah Zakat dan Penny Appeal Inggris Jalin Kerja Sama
Penjualan Pernak-Pernik Imlek di Glodok Menurun Tahun Ini
Bulog Ingin Ekspor Beras, Ombudsman Ingatkan Hati-Hati
Umumkan Episode ke-1000 Anak Langit, Stefan William Didoakan
Visual Stories: Si Cantik Cheongsam untuk Imlek
Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi
Dibimbing Ustaz Arifin Ilham, Seorang Dokter Masuk Islam
Granat Bekas Perang Dunia I Ditemukan dalam Tumpukan Kentang
Pemerintah Diingatkan Lonjakan Impor Gula
Rumah Zakat dan Penny Appeal Inggris Jalin Kerja Sama
Penjualan Pernak-Pernik Imlek di Glodok Menurun Tahun Ini
'Rambut Nenek' Sumari, Jajanan Tempo Dulu di Kota Lama
Matahari yang mendekat ke Kepala Manusia Di Padang Masyar Sebabkan Banjir Keringat
Uni Eropa Puji Upaya Pemberantasan Ujaran Kebencian Online
Pendiri Quadriga Wafat, Jutaan Mata Uang Digital Terkunci di Komputernya
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
Matahari yang mendekat ke Kepala Manusia Di Padang Masyar Sebabkan Banjir Keringat
Uni Eropa Puji Upaya Pemberantasan Ujaran Kebencian Online
Pendiri Quadriga Wafat, Jutaan Mata Uang Digital Terkunci di Komputernya
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman