Pendiri Quadriga Wafat, Jutaan Mata Uang Digital Terkunci di Komputernya
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 179 kali.
Hidayatullah.com—Mata uang digital bernilai sekitar C$180 juta ($137,21 juta) dibekukan dari akun-akun pengguna platform Quadriga setelah pendirinya wafat bulan Desember lalu. Dia satu-satunya orang yang mengetahui kata sandi untuk mengakses platform itu.
Gerald Cotten meninggal dunia secara tiba-tiba dalam usia 30 tahun akibat penyakit yang dikenal sebagai Crohn’s disease saat menjadi sukarelawan di sebuah panti asuhan di India. Demikian menurut keterangan lama Facebook Quadriga CX, yang mengumumkan kematiannya pada 14 Januari.
Quadriga, platform perdagangan beragam mata uang digital seperti Bitcoin, Litecoin dan Ethereum, mengajukan perlindungan kreditor di Mahkamah Agung Nova Scotia, Kanada, pekan lalu.
Quadriga memiliki 363.000 pengguna terdaftar dan berutang C$250 juta ke 115.000 pengguna yang terdampak, menurut afidavit (keterangan tertulis yang dibuat di bawah sumpah) yang diajukan janda Cotten, Jennifer Robertson, atas nama perusahaan.
Robertson mengatakan dalam afidavit itu bahwa komputer utama milik Cotten berisi sebuah “cold wallet” cryptocurrencies, yang hanya dapat diakses secara fisik dan bukan online, dan kematian suaminya itu meninggalkan sekitar “C$180 juta koin digital di dalam cold storage.”
Robertson mengatakan bahwa dia tidak terlibat dalam bisnis Cotten ketika suaminya itu masih hidup, dan dia tidak mengetahui password atau kata kunci pemulihan dari komputernya.
“Meskipun sudah dilakukan pencarian berkali-kali dengan penuh ketelitian, saya tidak menemukannya tertulis di mana pun,” kata wanita itu seperti dikutip Reuters Senin (4/2/2019).
Robertson mengatakan bahwa dia sudah berkonsultasi dengan seorang pakar yang berhasil sedikit mendapatkan sejumlah koin dan informasi dari dalam komputer Cotten yang lain dan dari telepon selulernya, tetapi mayoritas koin yang berada di dalam komputer utamanya masih belum tersentuh.
Masalah yang dihadapi Quadriga itu memicu sorotan terhadap kerentanan dan perlunya regulasi pemerintah terhadap mata uang digital.
“Kasus ini benar-benar menyoroti perlunya pemerintah mengambil tindakan dan meregulasi pertukaran mata uang digital,” kata Dean Skurka, wakil presiden Bitbuy.ca –perusahaan sejenis dan pesaing Quadriga– dalam wawancara dengan Canadian Croadcasting Corp.
Robertson dalam afidavitnya mengatakan bahwa dia menerima ancaman lewat online dan “komentar-komentar fitnah” termasuk pertanyaan perihal kematian Cotten dan apakah dia benar-benar sudah meninggal dunia.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/05/159479/pendiri-quadriga-wafat-jutaan-mata-uang-digital-terkunci-di-komputernya.html
Gerald Cotten meninggal dunia secara tiba-tiba dalam usia 30 tahun akibat penyakit yang dikenal sebagai Crohn’s disease saat menjadi sukarelawan di sebuah panti asuhan di India. Demikian menurut keterangan lama Facebook Quadriga CX, yang mengumumkan kematiannya pada 14 Januari.
Quadriga, platform perdagangan beragam mata uang digital seperti Bitcoin, Litecoin dan Ethereum, mengajukan perlindungan kreditor di Mahkamah Agung Nova Scotia, Kanada, pekan lalu.
Quadriga memiliki 363.000 pengguna terdaftar dan berutang C$250 juta ke 115.000 pengguna yang terdampak, menurut afidavit (keterangan tertulis yang dibuat di bawah sumpah) yang diajukan janda Cotten, Jennifer Robertson, atas nama perusahaan.
Robertson mengatakan dalam afidavit itu bahwa komputer utama milik Cotten berisi sebuah “cold wallet” cryptocurrencies, yang hanya dapat diakses secara fisik dan bukan online, dan kematian suaminya itu meninggalkan sekitar “C$180 juta koin digital di dalam cold storage.”
Robertson mengatakan bahwa dia tidak terlibat dalam bisnis Cotten ketika suaminya itu masih hidup, dan dia tidak mengetahui password atau kata kunci pemulihan dari komputernya.
“Meskipun sudah dilakukan pencarian berkali-kali dengan penuh ketelitian, saya tidak menemukannya tertulis di mana pun,” kata wanita itu seperti dikutip Reuters Senin (4/2/2019).
Robertson mengatakan bahwa dia sudah berkonsultasi dengan seorang pakar yang berhasil sedikit mendapatkan sejumlah koin dan informasi dari dalam komputer Cotten yang lain dan dari telepon selulernya, tetapi mayoritas koin yang berada di dalam komputer utamanya masih belum tersentuh.
Masalah yang dihadapi Quadriga itu memicu sorotan terhadap kerentanan dan perlunya regulasi pemerintah terhadap mata uang digital.
“Kasus ini benar-benar menyoroti perlunya pemerintah mengambil tindakan dan meregulasi pertukaran mata uang digital,” kata Dean Skurka, wakil presiden Bitbuy.ca –perusahaan sejenis dan pesaing Quadriga– dalam wawancara dengan Canadian Croadcasting Corp.
Robertson dalam afidavitnya mengatakan bahwa dia menerima ancaman lewat online dan “komentar-komentar fitnah” termasuk pertanyaan perihal kematian Cotten dan apakah dia benar-benar sudah meninggal dunia.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/05/159479/pendiri-quadriga-wafat-jutaan-mata-uang-digital-terkunci-di-komputernya.html
Uni Eropa Puji Upaya Pemberantasan Ujaran Kebencian Online
Matahari yang mendekat ke Kepala Manusia Di Padang Masyar Sebabkan Banjir Keringat
'Rambut Nenek' Sumari, Jajanan Tempo Dulu di Kota Lama
Shincan Merasa Puas Setelah Bunuh Mama Vina
Berita Duka, Putra Terbaik Sekaligus Pelaku Pertempuran Laut Aru Wafat
Bulog Ingin Ekspor Beras, Ombudsman Ingatkan Hati-Hati
Umumkan Episode ke-1000 Anak Langit, Stefan William Didoakan
Visual Stories: Si Cantik Cheongsam untuk Imlek
Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi
Dibimbing Ustaz Arifin Ilham, Seorang Dokter Masuk Islam
Matahari yang mendekat ke Kepala Manusia Di Padang Masyar Sebabkan Banjir Keringat
'Rambut Nenek' Sumari, Jajanan Tempo Dulu di Kota Lama
Shincan Merasa Puas Setelah Bunuh Mama Vina
Berita Duka, Putra Terbaik Sekaligus Pelaku Pertempuran Laut Aru Wafat
Bulog Ingin Ekspor Beras, Ombudsman Ingatkan Hati-Hati
Umumkan Episode ke-1000 Anak Langit, Stefan William Didoakan
Visual Stories: Si Cantik Cheongsam untuk Imlek
Gunung Karangetang Erupsi, Ratusan Warga Sitaro Mengungsi
Dibimbing Ustaz Arifin Ilham, Seorang Dokter Masuk Islam
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina