AS dan Rusia Bahas Situasi di Venezuela
Posted Date : 12-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 168 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo melalui sambungan telepon pada Selasa (12/2) waktu setempat. Menurut Lavrov, isi pembicaraan akan membahas situasi di Venezuela.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sedangkan Presiden AS Donald Trump mengakui pihak oposisi yang dipimpin Juan Guaido dalam kekacauan politik di Venezuela.
Sejak Maduro dilantik kembali sebagai presiden, Venezuela diguncang protes besar. Ketua Majelis Nasional, Guaido mengajak rakyat turun ke jalan memprotes kepeimpinan Maduro atas keterpilihannya Mei tahun lalu yang dianggap curang.
Ketegangan pun semakin meningkat saat Guaido mengukuhkan diri sebagai presiden sementara pada 23 Januari. Langkah tersebut membuat negara-negara dunia terpecah.
Langkah Guaido didukung oleh AS, Kanada, Amerika Latin dan beberapa negara Eropa. Sementara, Rusia, Turki, Cina, Bolivia dan Meksiko cenderung mengakui Maduro.
Maduro sejauh ini menolak untuk mengizinkan truk berisi bantuan asing yang ia nilai sebagai konspirasi yang dirancang guna membuat negara tidak stabil.
"Paket bantuan memang sangat bagus di luar, tetapi di dalam, itu membawa racun penghinaan," kata Maduro. "Paket itu berusaha menutupi kejahatan mencuri sumber daya melalui blokade dan sanksi pemerinthan AS terhadap Venezuela," kata dia.
Di tengah pergulatan politik Venezuela, Hakim Mahkamah Agung Venezuela Juan Mendoza menuduh Guaido mencoba merebut kekuasaan presidensial. Mendoza mencatat bahwa konstitusi negara tidak memasukkan ketentuan apa pun untuk membentuk pemerintahan 'transisi'.
Mendoza menegaskan kembali bahwa Maduro telah terpilih kembali dengan suara 67,8 persen dalam pemilihan tahun lalu.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/amerika/19/02/12/pmt8k8377-as-dan-rusia-bahas-situasi-di-venezuela
Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sedangkan Presiden AS Donald Trump mengakui pihak oposisi yang dipimpin Juan Guaido dalam kekacauan politik di Venezuela.
Sejak Maduro dilantik kembali sebagai presiden, Venezuela diguncang protes besar. Ketua Majelis Nasional, Guaido mengajak rakyat turun ke jalan memprotes kepeimpinan Maduro atas keterpilihannya Mei tahun lalu yang dianggap curang.
Ketegangan pun semakin meningkat saat Guaido mengukuhkan diri sebagai presiden sementara pada 23 Januari. Langkah tersebut membuat negara-negara dunia terpecah.
Langkah Guaido didukung oleh AS, Kanada, Amerika Latin dan beberapa negara Eropa. Sementara, Rusia, Turki, Cina, Bolivia dan Meksiko cenderung mengakui Maduro.
Maduro sejauh ini menolak untuk mengizinkan truk berisi bantuan asing yang ia nilai sebagai konspirasi yang dirancang guna membuat negara tidak stabil.
"Paket bantuan memang sangat bagus di luar, tetapi di dalam, itu membawa racun penghinaan," kata Maduro. "Paket itu berusaha menutupi kejahatan mencuri sumber daya melalui blokade dan sanksi pemerinthan AS terhadap Venezuela," kata dia.
Di tengah pergulatan politik Venezuela, Hakim Mahkamah Agung Venezuela Juan Mendoza menuduh Guaido mencoba merebut kekuasaan presidensial. Mendoza mencatat bahwa konstitusi negara tidak memasukkan ketentuan apa pun untuk membentuk pemerintahan 'transisi'.
Mendoza menegaskan kembali bahwa Maduro telah terpilih kembali dengan suara 67,8 persen dalam pemilihan tahun lalu.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/amerika/19/02/12/pmt8k8377-as-dan-rusia-bahas-situasi-di-venezuela
Tentara Israel Tangkap 16 Warga Palestina
Iran Siap Selesaikan Perselisihan dengan Saudi
Pertamina Wajib Laporkan Struktur Harga Avtur ke Pemerintah
In Picture: Mulai Kamis, Tarif Tol Bandara Soekarno-Hatta Naik
3 Kampus Ini Kembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Al-Azhar
Kenaikan Ongkos Kirim Akibat Mahalnya Tiket Pesawat
Kiper Legendaris Inggris Gordon Banks Tutup Usia
Turki Perintahkan Penangkapan 1.112 Orang terkait Fethullah Gulen
Gadaikan Motor Rental untuk Judi, Pria di Denpasar Ditangkap
Tahun Ini, LEGOLAND Malaysia Siap Buka Akuarium SEA LIFE
Iran Siap Selesaikan Perselisihan dengan Saudi
Pertamina Wajib Laporkan Struktur Harga Avtur ke Pemerintah
In Picture: Mulai Kamis, Tarif Tol Bandara Soekarno-Hatta Naik
3 Kampus Ini Kembangkan Prodi Bahasa Indonesia di Al-Azhar
Kenaikan Ongkos Kirim Akibat Mahalnya Tiket Pesawat
Kiper Legendaris Inggris Gordon Banks Tutup Usia
Turki Perintahkan Penangkapan 1.112 Orang terkait Fethullah Gulen
Gadaikan Motor Rental untuk Judi, Pria di Denpasar Ditangkap
Tahun Ini, LEGOLAND Malaysia Siap Buka Akuarium SEA LIFE
152 Pastor di Meksiko Diberhentikan
Dituduh Memberontak, 12 Pemimpin Katalan Jalani Persidangan
Promosi Wisata, Turki Rilis Film Dokumenter Bawah Laut
Hidup Sehat Hingga Tua, Kenali Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini
Deretan Fakta Terbaru di Balik Penganiayaan 2 Petugas KPK
Pesta Miras dan Awal Transformasi Kalijodo 3 Tahun Silam
13 Taruna Akpol Aniaya Junior hingga Tewas Resmi Dikeluarkan
Serangan Berdarah di Gereja St Lidwina Sleman Setahun Lalu
KPK Geledah Rumah Dirut Jasa Marga terkait Dugaan Korupsi Proyek Waskita Karya
Keanehan Sebelum Fitri Yu Dibuinuh
Dituduh Memberontak, 12 Pemimpin Katalan Jalani Persidangan
Promosi Wisata, Turki Rilis Film Dokumenter Bawah Laut
Hidup Sehat Hingga Tua, Kenali Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini
Deretan Fakta Terbaru di Balik Penganiayaan 2 Petugas KPK
Pesta Miras dan Awal Transformasi Kalijodo 3 Tahun Silam
13 Taruna Akpol Aniaya Junior hingga Tewas Resmi Dikeluarkan
Serangan Berdarah di Gereja St Lidwina Sleman Setahun Lalu
KPK Geledah Rumah Dirut Jasa Marga terkait Dugaan Korupsi Proyek Waskita Karya
Keanehan Sebelum Fitri Yu Dibuinuh