India Tutup Aliran Air ke Pakistan Menyusul Ketegangan di Kashmir
Posted Date : 22-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 186 kali.
Hidayatullah.com—Menteri Infrastruktur India Nitin Gadkari hari Kamis (21/2/2019) mengumumkan lewat Twitter bahwa negaranya “memutuskan untuk menghentikan pembagian air kami yang biasanya mengalir ke Pakistan.”
Pengumuman itu dikeluarkan menyusul menegangnya hubungan antara India dan negara tetangganya Pakistan akibat serangan mematikan di wilayah Kashmir yang disengketakan hari Kamis lalu.
India menyalahkan Pakistan atas serangan yang menewaskan 40 personel paramiliternya, sedangkan Pakistan membantah terlibat dalam serangan itu.
Hak penggunaan air di kawasan itu dituangkan dalam perjanjian Indus Waters Treaty 1960, yang memberikan kekuasaan kepada India atas aliran sungai Sutlej, Beas dan Ravi di bagian timur, dan Pakistan mengontrol aliran sungai Indus, Jhelum dan Chanab di bagian barat.
Gadkari, yang jabatannya juga mencakup bidang transportasi dan sumber daya air, juga mengumumkan bahwa India sudah memulai pembangunan bendungan di Sungai Ravi, penyumbang terbesar debit air ke Sungai Indus.
Sebagian besar wilayah Kashmir, terletak di daerah Pegungungan Himalaya, dibagi antara Pakistan dan India, yang mana kedua pihak mengklaim bagian wilayah Kashmir yang dikuasai lawannya.Konflik di Kashmir semakin brutal setelah pada tahun 1989 muncul gerakan yang menuntut kemerdekaan Kashmir ata bergabung dengan Pakistan.
Isu air dan garis perbatasan kerap menjadi pemicu perang di antara kedua negara bertetangga itu setelah mereka merdeka dari jajahan Inggris.
Pakistan mengatakan ketegangan di Kashmir merupakan akibat dari “pendudukan militer” India di kawasan itu. Pemerintah Pakistan yang sekarang dipimpin PM Imran Khan telah menawarkan bantuan ke India dalam investigasi untuk menemukan dan menghukum pelaku serangan belum lama ini.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/22/160348/india-tutup-aliran-air-ke-pakistan-menyusul-ketegangan-di-kashmir.html
Pengumuman itu dikeluarkan menyusul menegangnya hubungan antara India dan negara tetangganya Pakistan akibat serangan mematikan di wilayah Kashmir yang disengketakan hari Kamis lalu.
India menyalahkan Pakistan atas serangan yang menewaskan 40 personel paramiliternya, sedangkan Pakistan membantah terlibat dalam serangan itu.
Hak penggunaan air di kawasan itu dituangkan dalam perjanjian Indus Waters Treaty 1960, yang memberikan kekuasaan kepada India atas aliran sungai Sutlej, Beas dan Ravi di bagian timur, dan Pakistan mengontrol aliran sungai Indus, Jhelum dan Chanab di bagian barat.
Gadkari, yang jabatannya juga mencakup bidang transportasi dan sumber daya air, juga mengumumkan bahwa India sudah memulai pembangunan bendungan di Sungai Ravi, penyumbang terbesar debit air ke Sungai Indus.
Sebagian besar wilayah Kashmir, terletak di daerah Pegungungan Himalaya, dibagi antara Pakistan dan India, yang mana kedua pihak mengklaim bagian wilayah Kashmir yang dikuasai lawannya.Konflik di Kashmir semakin brutal setelah pada tahun 1989 muncul gerakan yang menuntut kemerdekaan Kashmir ata bergabung dengan Pakistan.
Isu air dan garis perbatasan kerap menjadi pemicu perang di antara kedua negara bertetangga itu setelah mereka merdeka dari jajahan Inggris.
Pakistan mengatakan ketegangan di Kashmir merupakan akibat dari “pendudukan militer” India di kawasan itu. Pemerintah Pakistan yang sekarang dipimpin PM Imran Khan telah menawarkan bantuan ke India dalam investigasi untuk menemukan dan menghukum pelaku serangan belum lama ini.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/22/160348/india-tutup-aliran-air-ke-pakistan-menyusul-ketegangan-di-kashmir.html
Pemkab Bantaeng Tumbuhkan Minat Baca Tulis Qur’an lewat STQH
Kemenag akan Petakan Pesantren dan Boarding School
Disnaketrans Temukan Tenaga Kerja Asing Miliki e-KTP
Jalan Terjal Penataan Situ Bagendit Menuju Destinasi Wisata Dunia
SBY Jelaskan Sakitnya Ani Yudhoyono, Ibunda Sandi Tak Kuasa Tahan Tangis
Kasus Korupsi Dana Kemah, Polisi Panggil Ulang Petinggi PP Pemuda Muhammadiyah
Pernikahan Syahrini dan Reino Barack 27 Februari 2019 di Jepang Ditayangkan Eksklusif TV Swasta?
AC Milan Vs Empoli, Gattuso Peringatkan Tak Pandang Remeh
Pertamina Kembangkan Kilang Minyak Sawit
Wawancara Khusus AHY: Kondisi Terkini Kesehatan Ani Yudhoyono
Kemenag akan Petakan Pesantren dan Boarding School
Disnaketrans Temukan Tenaga Kerja Asing Miliki e-KTP
Jalan Terjal Penataan Situ Bagendit Menuju Destinasi Wisata Dunia
SBY Jelaskan Sakitnya Ani Yudhoyono, Ibunda Sandi Tak Kuasa Tahan Tangis
Kasus Korupsi Dana Kemah, Polisi Panggil Ulang Petinggi PP Pemuda Muhammadiyah
Pernikahan Syahrini dan Reino Barack 27 Februari 2019 di Jepang Ditayangkan Eksklusif TV Swasta?
AC Milan Vs Empoli, Gattuso Peringatkan Tak Pandang Remeh
Pertamina Kembangkan Kilang Minyak Sawit
Wawancara Khusus AHY: Kondisi Terkini Kesehatan Ani Yudhoyono
Amerika Serikat Sisakan 200 Tentaranya Setelah Tarik Pasukan dari Suriah
Kepala BNPB: 99 Persen Karhutla Akibat Ulah Manusia
Putra Presiden Brazil Diperiksa Terkait Pencucian Uang
Spanyol Tolak Pendaftaran Bayi dari Ibu Surogat Ukraina
Pemadaman Listrik Bergilir Terjadi Lagi di Lampung
In Picture: TNI Bantu Rehabilitasi Pascagempa Lombok
AC Milan Kembali Datangkan Sosok Penting dari Arsenal
SMA Ar-Rohmah Malang Borong Juara Olimpiade Sains
Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Awal Kemarau
Hati-Hati Jalan di Peron Stasiun Pasar Minggu
Kepala BNPB: 99 Persen Karhutla Akibat Ulah Manusia
Putra Presiden Brazil Diperiksa Terkait Pencucian Uang
Spanyol Tolak Pendaftaran Bayi dari Ibu Surogat Ukraina
Pemadaman Listrik Bergilir Terjadi Lagi di Lampung
In Picture: TNI Bantu Rehabilitasi Pascagempa Lombok
AC Milan Kembali Datangkan Sosok Penting dari Arsenal
SMA Ar-Rohmah Malang Borong Juara Olimpiade Sains
Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Awal Kemarau
Hati-Hati Jalan di Peron Stasiun Pasar Minggu