Kasus Korupsi Dana Kemah, Polisi Panggil Ulang Petinggi PP Pemuda Muhammadiyah
Posted Date : 22-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 183 kali.
Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan ulang terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Bendahara PP Pemuda Muhammadiyah.
Sebab, keduanya tidak hadir saat dipanggil polisi atas kasus dugaan korupsi dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.
"Jadinya, sementara mandek. Kita susun jadwal panggilan buat panitia pada enggak datang. Katanya lagi ke luar kota. Ini lagi dijadwal ulang," kata Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendrawan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/2/2019)
Bhakti mengaku pihaknya sudah mengantongi sejumlah bukti untuk menetapkan tersangka atas kasus dana kemah. Namun, kata Bhakti, pihaknya masih harus mengklarifikasi bukti tersebut dengan saksi-saksi lainnya.
"Bukti sudah cukup. Kita tetap harus mengklarifikasi sejumlah saksi-saksi lain dari PP Pemuda Muhammadiyah (untuk menetapkan tersangka)," ucap Bhakti.
Belum Ditemukan Kerugian Negara
Sementara terkait jumlah kerugian negara, Bhakti belum bisa membeberkannya. Ia mengaku masih berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengungkap kerugian negara pada kasus dana kemah.
"Masih rapat-rapat terus. Kayaknya mereka (BPK) juga ada tekanan dari pimpinan mereka. Kalau kami enggak akan mengeluarkan estimasi meskipun sudah kelihatan (jumlah kerugian negaranya)," pungkas Bhakti.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menduga ada perbuatan melawan hukum pada kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta pada Desember 2017. Polisi mencium aroma korupsi pada kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, Ketua Kegiatan dari GP Ansor Safaruddin, dan Abdul Latif dari Kemenpora.
Reporter: Ronal
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/3901692/kasus-korupsi-dana-kemah-polisi-panggil-ulang-petinggi-pp-pemuda-muhammadiyah
Sebab, keduanya tidak hadir saat dipanggil polisi atas kasus dugaan korupsi dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.
"Jadinya, sementara mandek. Kita susun jadwal panggilan buat panitia pada enggak datang. Katanya lagi ke luar kota. Ini lagi dijadwal ulang," kata Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendrawan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/2/2019)
Bhakti mengaku pihaknya sudah mengantongi sejumlah bukti untuk menetapkan tersangka atas kasus dana kemah. Namun, kata Bhakti, pihaknya masih harus mengklarifikasi bukti tersebut dengan saksi-saksi lainnya.
"Bukti sudah cukup. Kita tetap harus mengklarifikasi sejumlah saksi-saksi lain dari PP Pemuda Muhammadiyah (untuk menetapkan tersangka)," ucap Bhakti.
Belum Ditemukan Kerugian Negara
Sementara terkait jumlah kerugian negara, Bhakti belum bisa membeberkannya. Ia mengaku masih berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengungkap kerugian negara pada kasus dana kemah.
"Masih rapat-rapat terus. Kayaknya mereka (BPK) juga ada tekanan dari pimpinan mereka. Kalau kami enggak akan mengeluarkan estimasi meskipun sudah kelihatan (jumlah kerugian negaranya)," pungkas Bhakti.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menduga ada perbuatan melawan hukum pada kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta pada Desember 2017. Polisi mencium aroma korupsi pada kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, Ketua Kegiatan dari GP Ansor Safaruddin, dan Abdul Latif dari Kemenpora.
Reporter: Ronal
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/3901692/kasus-korupsi-dana-kemah-polisi-panggil-ulang-petinggi-pp-pemuda-muhammadiyah
Pernikahan Syahrini dan Reino Barack 27 Februari 2019 di Jepang Ditayangkan Eksklusif TV Swasta?
AC Milan Vs Empoli, Gattuso Peringatkan Tak Pandang Remeh
Pertamina Kembangkan Kilang Minyak Sawit
Wawancara Khusus AHY: Kondisi Terkini Kesehatan Ani Yudhoyono
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-22 Vs Kamboja
Hujan Es Gandeng Angin Kencang Terjang Sleman
Studi: Ribuan Anak Militan ISIS Terancam Tak Berkewarganegaraan
Sahabat Kylie Jenner Penyebab Bintang NBA Selingkuh dari Khloe Kardashian
Prakiraan BMKG: Kamis Siang Hujan dan Angin Kencang di Jakarta
Tim Jaguar Bekuk Geng Motor, Pelakunya Masih ABG
AC Milan Vs Empoli, Gattuso Peringatkan Tak Pandang Remeh
Pertamina Kembangkan Kilang Minyak Sawit
Wawancara Khusus AHY: Kondisi Terkini Kesehatan Ani Yudhoyono
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-22 Vs Kamboja
Hujan Es Gandeng Angin Kencang Terjang Sleman
Studi: Ribuan Anak Militan ISIS Terancam Tak Berkewarganegaraan
Sahabat Kylie Jenner Penyebab Bintang NBA Selingkuh dari Khloe Kardashian
Prakiraan BMKG: Kamis Siang Hujan dan Angin Kencang di Jakarta
Tim Jaguar Bekuk Geng Motor, Pelakunya Masih ABG
SBY Jelaskan Sakitnya Ani Yudhoyono, Ibunda Sandi Tak Kuasa Tahan Tangis
Jalan Terjal Penataan Situ Bagendit Menuju Destinasi Wisata Dunia
Disnaketrans Temukan Tenaga Kerja Asing Miliki e-KTP
Kemenag akan Petakan Pesantren dan Boarding School
Pemkab Bantaeng Tumbuhkan Minat Baca Tulis Qur’an lewat STQH
India Tutup Aliran Air ke Pakistan Menyusul Ketegangan di Kashmir
Amerika Serikat Sisakan 200 Tentaranya Setelah Tarik Pasukan dari Suriah
Kepala BNPB: 99 Persen Karhutla Akibat Ulah Manusia
Putra Presiden Brazil Diperiksa Terkait Pencucian Uang
Spanyol Tolak Pendaftaran Bayi dari Ibu Surogat Ukraina
Jalan Terjal Penataan Situ Bagendit Menuju Destinasi Wisata Dunia
Disnaketrans Temukan Tenaga Kerja Asing Miliki e-KTP
Kemenag akan Petakan Pesantren dan Boarding School
Pemkab Bantaeng Tumbuhkan Minat Baca Tulis Qur’an lewat STQH
India Tutup Aliran Air ke Pakistan Menyusul Ketegangan di Kashmir
Amerika Serikat Sisakan 200 Tentaranya Setelah Tarik Pasukan dari Suriah
Kepala BNPB: 99 Persen Karhutla Akibat Ulah Manusia
Putra Presiden Brazil Diperiksa Terkait Pencucian Uang
Spanyol Tolak Pendaftaran Bayi dari Ibu Surogat Ukraina