WSU Ciptakan Kamera Pencegah Satelit Bertabrakan di Luar Angkasa
Posted Date : 25-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 198 kali.
Sydney -
Universitas Western Sydney di New South Wales, Australia berhasil menciptakan kamera dengan teknologi pertama di dunia yang dapat melacak objek di luar angkasa dalam waktu seketika yang mampu mencegah satelit bertabrakan di ruang angkasa.
Kamera yang diberi nama Astrosite ini dikembangkan di Western Sydney University (WSU) bekerjasama dengan angkatan udara Australia (RAAF) dan diklaim sebagai terobosan penting yang mengubah pemantauan kesadaran situasi di ruang angkasa.
Rancangan dari kamera baru ini terinspirasi oleh anatomi manusia, kata pencipta Astrosite, Associate Professor Greg Cohen.
"Satelit ini dimodelkan dari mata manusia, reseptor foto aktual di retina dan cara mereka mengirim informasi, karena mereka tidak memotret bingkai, mereka tidak mengambil gambar, mereka hanya mengirimkan perubahan."
Kamera canggih ini sekarang sedang dalam proses pengiriman melalui kontainer dan akan dipamerkan di ajang Australian International Airshow di Victoria minggu depan.
"Sangat sulit untuk melacak objek di luar angkasa," kata Profesor Greg Cohen.
"Ada banyak sampah antariksa di sana, sudah ada banyak satelit di sana, dan manusia meluncurkan lebih banyak satelit setiap harinya.
"Jadi situasi ini akan menjadi masalah terkait kepentingan nasional dan internasional ... untuk memastikan bahwa semua satelit itu tidak bertabrakan."
Kamera astrosite juga tidak perlu dalam kondisi diam untuk bisa dioperasikan, artinya kamera ini bisa dipasang di pesawat, kereta api atau kapal.
'Terobosan baru yang penting', kataRAAF
Mobilitas kamera membuat sektor pertahanan Australia bersemangat tentang kemungkinan pengaplikasian kamera ini.
Astrosite dikembangkan bersama Royal Australian Air Force sebagai bagian dari Plan Jericho - sebuah inisiatif yang bertujuan untuk Angkatan Udara Australia (RAAF) yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
"Ini akan memungkinkan kami untuk melihat ke ruang angkasa pada siang hari, dan selama periode yang dapat diamati," kata Kapten Jerome Reid, Direktur Plan Jericho, kepada AFP.
"Dan ini adalah kamera terobosan baru yang sangat menentukan untuk bagaimana kita akan melakukan kesadaran terhadap situasi di ruang angkasa di masa depan.
"Kamera ini bisa ditempatkan di pesawat terbang, kendaraan, teleskop di observatorium tradisional, tidak masalah, kamera itu akan tetap berfungsi."
Menurutnya teknologi itu dapat memberi Australia keunggulan di masa depan.
"Kesadaran situasional ruang angkasa bukan sesuatu yang dikendalikan oleh individu, tetapi ini adalah Sesuatu yang dikendalikan oleh tim, itu harus dilakukan dengan banyak negara," kata Kapten Reid.
"Jadi jika kami dapat menghadirkan kamera ini ke tim [dunia] dan peran kamera itu sangat penting, maka demikian keuntungan yang dihadirkan kamera ini."
(ita/ita)
Sumber : https://news.detik.com/abc-australia/d-4442368/wsu-ciptakan-kamera-pencegah-satelit-bertabrakan-di-luar-angkasa
Universitas Western Sydney di New South Wales, Australia berhasil menciptakan kamera dengan teknologi pertama di dunia yang dapat melacak objek di luar angkasa dalam waktu seketika yang mampu mencegah satelit bertabrakan di ruang angkasa.
Kamera yang diberi nama Astrosite ini dikembangkan di Western Sydney University (WSU) bekerjasama dengan angkatan udara Australia (RAAF) dan diklaim sebagai terobosan penting yang mengubah pemantauan kesadaran situasi di ruang angkasa.
Rancangan dari kamera baru ini terinspirasi oleh anatomi manusia, kata pencipta Astrosite, Associate Professor Greg Cohen.
"Satelit ini dimodelkan dari mata manusia, reseptor foto aktual di retina dan cara mereka mengirim informasi, karena mereka tidak memotret bingkai, mereka tidak mengambil gambar, mereka hanya mengirimkan perubahan."
Kamera canggih ini sekarang sedang dalam proses pengiriman melalui kontainer dan akan dipamerkan di ajang Australian International Airshow di Victoria minggu depan.
"Sangat sulit untuk melacak objek di luar angkasa," kata Profesor Greg Cohen.
"Ada banyak sampah antariksa di sana, sudah ada banyak satelit di sana, dan manusia meluncurkan lebih banyak satelit setiap harinya.
"Jadi situasi ini akan menjadi masalah terkait kepentingan nasional dan internasional ... untuk memastikan bahwa semua satelit itu tidak bertabrakan."
Kamera astrosite juga tidak perlu dalam kondisi diam untuk bisa dioperasikan, artinya kamera ini bisa dipasang di pesawat, kereta api atau kapal.
'Terobosan baru yang penting', kataRAAF
Mobilitas kamera membuat sektor pertahanan Australia bersemangat tentang kemungkinan pengaplikasian kamera ini.
Astrosite dikembangkan bersama Royal Australian Air Force sebagai bagian dari Plan Jericho - sebuah inisiatif yang bertujuan untuk Angkatan Udara Australia (RAAF) yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
"Ini akan memungkinkan kami untuk melihat ke ruang angkasa pada siang hari, dan selama periode yang dapat diamati," kata Kapten Jerome Reid, Direktur Plan Jericho, kepada AFP.
"Dan ini adalah kamera terobosan baru yang sangat menentukan untuk bagaimana kita akan melakukan kesadaran terhadap situasi di ruang angkasa di masa depan.
"Kamera ini bisa ditempatkan di pesawat terbang, kendaraan, teleskop di observatorium tradisional, tidak masalah, kamera itu akan tetap berfungsi."
Menurutnya teknologi itu dapat memberi Australia keunggulan di masa depan.
"Kesadaran situasional ruang angkasa bukan sesuatu yang dikendalikan oleh individu, tetapi ini adalah Sesuatu yang dikendalikan oleh tim, itu harus dilakukan dengan banyak negara," kata Kapten Reid.
"Jadi jika kami dapat menghadirkan kamera ini ke tim [dunia] dan peran kamera itu sangat penting, maka demikian keuntungan yang dihadirkan kamera ini."
(ita/ita)
Sumber : https://news.detik.com/abc-australia/d-4442368/wsu-ciptakan-kamera-pencegah-satelit-bertabrakan-di-luar-angkasa
Raih Oscar Pertama, Lady Gaga Berlinang Air Mata
Ribuan Demonstran di Gaza Serukan Presiden Palestina Mundur
Kebakaran Kapal di Muara Baru, Api Tiba-tiba Berkobar Lagi
Lion Air Bantah Pesawat Tujuan Manado Mencari Landasan di Air
Polisi Periksa 7 Orang Terkait Kebakaran Kapal di Muara Baru
Gempa M 5,3 Terjadi di Boalemo, Terasa hingga Gorontalo
3 Polisi dan 1 Perempuan Ditangkap Saat Pesta Sabu di Makassar
Leicester Jeblok, Claude Puel Dipecat
Keluarga Shamima Beghum Akan Lawan Upaya Inggris Cabut Kewarganegaraan Anaknya
Polisi Israel Tangkap 60 'Orang Arab' di Al-Quds Yerusalem
Ribuan Demonstran di Gaza Serukan Presiden Palestina Mundur
Kebakaran Kapal di Muara Baru, Api Tiba-tiba Berkobar Lagi
Lion Air Bantah Pesawat Tujuan Manado Mencari Landasan di Air
Polisi Periksa 7 Orang Terkait Kebakaran Kapal di Muara Baru
Gempa M 5,3 Terjadi di Boalemo, Terasa hingga Gorontalo
3 Polisi dan 1 Perempuan Ditangkap Saat Pesta Sabu di Makassar
Leicester Jeblok, Claude Puel Dipecat
Keluarga Shamima Beghum Akan Lawan Upaya Inggris Cabut Kewarganegaraan Anaknya
Polisi Israel Tangkap 60 'Orang Arab' di Al-Quds Yerusalem
Jaga Kondisi, Ibnu Jamil Pilih Tinju Dibanding Suntik Vitamin
Suami yang Aniaya wanita Hamil 7 Bulan adalah WN Malaysia
Penumpang Pesawat Bawa Ratusan Peluru di Bandara Juanda
Polres Garut Bantu Cari Hilda yang Kabur Gegara Dijodohkan
Pengantin ISIS Dicabut Kewarganegaraan Inggris dan Ditolak Bangladesh
Mengulik Isi Kereta Antipeluru Kim Jong-un yang Melaju 60 Jam ke Vietnam
Rami Malek Dinobatkan Jadi Aktor Terbaik di Oscar 2019
Polri Terjunkan Puslabfor Cari Penyebab Kebakaran Kapal di Muara Baru
Perjalanan Panjang MRT Jakarta
Pemkab Rombak Ulang Patung Kanjeng Ratu Kencana Sari, Berbau Mistis?
Suami yang Aniaya wanita Hamil 7 Bulan adalah WN Malaysia
Penumpang Pesawat Bawa Ratusan Peluru di Bandara Juanda
Polres Garut Bantu Cari Hilda yang Kabur Gegara Dijodohkan
Pengantin ISIS Dicabut Kewarganegaraan Inggris dan Ditolak Bangladesh
Mengulik Isi Kereta Antipeluru Kim Jong-un yang Melaju 60 Jam ke Vietnam
Rami Malek Dinobatkan Jadi Aktor Terbaik di Oscar 2019
Polri Terjunkan Puslabfor Cari Penyebab Kebakaran Kapal di Muara Baru
Perjalanan Panjang MRT Jakarta
Pemkab Rombak Ulang Patung Kanjeng Ratu Kencana Sari, Berbau Mistis?