Satu Abad Lagi, Ilmuwan Prediksi Bumi Akan Kehilangan Awan
Posted Date : 27-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 185 kali.
Suara.com - Para ilmuwan menemukan sebuah teori yang memprediksi bahwa suatu hari nanti, awan di Bumi bisa menghilang. Prediksi tersebut menyebutkan dalam satu abad yang akan datang, jika pemanasan global terus memburuk maka awan akan menghilang. Dampak dari hilangnya awan juga cukup mematikan, kemungkinan kepunahan massal di Bumi akan terjadi.
Penelitian tersebut telah diterbitkan pada Senin (25/2/2019) di jurnal Nature Geoscience. Tapio Schneider, seorang peneliti utama proyek yang tergabung di California Institute of Technology dan NASA Jet Propulsion Laboratory mengemukakan skenario terburuk tersebut.
Secara khusus, perhitungan superkomputer yang baru menemukan bahwa jika konsentrasi karbon dioksida atmosfer mencapai 1.200 PPM (Part Per Million) maka awan di Bumi akan menghilang dan membuat Bumi memanas. Peristiwa kepunahan massal yang terjadi sekitar 56 juta tahun yang lalu dapat terulang kembali.
Untuk saat ini, karbon dioksida atmosfer Bumi rata-rata berada pada 410 PPM. Namun, berdasarkan ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil, atmosfer Bumi dapat mencapai ambang batas 1.200 PPM dalam satu abad mendatang.
Saat karbon terakumulasi di atmosfer, senyawa tersebut akan memecah awan stratocumulus yang diketahui berfungsi mendinginkan planet. Awan-awan seperti stratus, cirrus tipis, dan nimbus juga dapat terurai ketika karbon dioksida meningkat.
Dilansir dari Quanta Magazine, dengan hilangnya awan-awan di Bumi maka suhu global akan dengan cepat meningkat hingga 8 derajat Celcius. Peningkatan suhu sebesar itu akan membuat daerah di dekat garis khatulistiwa tidak layak dihuni.
Sumber : https://www.suara.com/tekno/2019/02/27/130500/satu-abad-lagi-ilmuwan-prediksi-bumi-akan-kehilangan-awan
Penelitian tersebut telah diterbitkan pada Senin (25/2/2019) di jurnal Nature Geoscience. Tapio Schneider, seorang peneliti utama proyek yang tergabung di California Institute of Technology dan NASA Jet Propulsion Laboratory mengemukakan skenario terburuk tersebut.
Secara khusus, perhitungan superkomputer yang baru menemukan bahwa jika konsentrasi karbon dioksida atmosfer mencapai 1.200 PPM (Part Per Million) maka awan di Bumi akan menghilang dan membuat Bumi memanas. Peristiwa kepunahan massal yang terjadi sekitar 56 juta tahun yang lalu dapat terulang kembali.
Untuk saat ini, karbon dioksida atmosfer Bumi rata-rata berada pada 410 PPM. Namun, berdasarkan ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil, atmosfer Bumi dapat mencapai ambang batas 1.200 PPM dalam satu abad mendatang.
Saat karbon terakumulasi di atmosfer, senyawa tersebut akan memecah awan stratocumulus yang diketahui berfungsi mendinginkan planet. Awan-awan seperti stratus, cirrus tipis, dan nimbus juga dapat terurai ketika karbon dioksida meningkat.
Dilansir dari Quanta Magazine, dengan hilangnya awan-awan di Bumi maka suhu global akan dengan cepat meningkat hingga 8 derajat Celcius. Peningkatan suhu sebesar itu akan membuat daerah di dekat garis khatulistiwa tidak layak dihuni.
Sumber : https://www.suara.com/tekno/2019/02/27/130500/satu-abad-lagi-ilmuwan-prediksi-bumi-akan-kehilangan-awan
Pasukan SAS Inggris Temukan Kepala 50 Perempuan Yazidi Korban ISIS di Tong Sampah
2 Tahun Ditahan, Pendeta AS Andrew Brunson Dibebaskan Turki
Dramatis, Seorang Bayi Baru Lahir Diselamatkan dari Saluran Air
Ngaku Bisa Hidupkan Orang Mati, Pendeta Afrika Jadi Bahan Olok-olok
Sempat Ada Tawuran di Pasar Rumput, Polsek Setiabudi Siaga Halau Massa
Pochettino Terima Dakwaan FA
Punya Rumah Tidak Harus Mimpi
Sengaja Dapatkan Kartu Kuning, Sergio Ramos Didakwa UEFA
2 Wanita Ditangkap karena Buang Mayat di Hutan Pegunungan
Pria Melbourne Dipenjara karena Rencana Gabung dengan Militan Islam di Filipina
2 Tahun Ditahan, Pendeta AS Andrew Brunson Dibebaskan Turki
Dramatis, Seorang Bayi Baru Lahir Diselamatkan dari Saluran Air
Ngaku Bisa Hidupkan Orang Mati, Pendeta Afrika Jadi Bahan Olok-olok
Sempat Ada Tawuran di Pasar Rumput, Polsek Setiabudi Siaga Halau Massa
Pochettino Terima Dakwaan FA
Punya Rumah Tidak Harus Mimpi
Sengaja Dapatkan Kartu Kuning, Sergio Ramos Didakwa UEFA
2 Wanita Ditangkap karena Buang Mayat di Hutan Pegunungan
Pria Melbourne Dipenjara karena Rencana Gabung dengan Militan Islam di Filipina
Pasca Lakukan Protes Keras pada Wasit, Mauricio Pochettino Didakwa FA
Kenalin Nih! Sani Rizki, Pembobol Gawang Thailand yang Juga Seorang Polisi
Diancam Mau Dibunuh, Ros Nekat Gorok Leher Suami Saat Tidur
Tawuran di Pasar Rumput, Satu Orang Kena Bacok
Mantan Kekasih Nikah, Luna Maya Pamer Foto Makanan Ini
Selundupkan Mitan Illegal Lewat Laut, 11 Warga Belu Diamankan Bea Cukai Timor Leste
10.000 Peserta Siap Tampil di Festival Sarung Tenun NTT
Tidak Kenakan Helm, Pengendara Motor Tewas Seketika Usai Menabrak Pot di Dalung
Panik Ada Kebakaran, Ratusan Pasien RSSA Malang Berhamburan ke Luar Gedung
Hercules Jalani Sidang Tuntutan Kasus Kekerasan dan Penyerobotan Lahan
Kenalin Nih! Sani Rizki, Pembobol Gawang Thailand yang Juga Seorang Polisi
Diancam Mau Dibunuh, Ros Nekat Gorok Leher Suami Saat Tidur
Tawuran di Pasar Rumput, Satu Orang Kena Bacok
Mantan Kekasih Nikah, Luna Maya Pamer Foto Makanan Ini
Selundupkan Mitan Illegal Lewat Laut, 11 Warga Belu Diamankan Bea Cukai Timor Leste
10.000 Peserta Siap Tampil di Festival Sarung Tenun NTT
Tidak Kenakan Helm, Pengendara Motor Tewas Seketika Usai Menabrak Pot di Dalung
Panik Ada Kebakaran, Ratusan Pasien RSSA Malang Berhamburan ke Luar Gedung
Hercules Jalani Sidang Tuntutan Kasus Kekerasan dan Penyerobotan Lahan