Erdogan Sebut Aksi Teror Shalat Jumat di New Zealand ‘Islamofobia’

Posted Date : 15-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 276 kali.


Hidayatullah.com— Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut serangan masjid kembar ‘tindakan tercela’, ‘contoh terbaru meningkatnya rasisme dan Islamofobia’.

“Saya mengutuk keras serangan teror terhadap Masjid Al Noor di #NewZealand dan jamaah Muslim,” kata Erdogan di Twitter, Jumat (15/03/2019).

Erdogan berdoa kepada semua korban penembakan dan pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

“Atas nama negara saya, saya menyampaikan belasungkawa kepada dunia Islam dan masyarakat di Selandia Baru, yang menjadi sasaran tindakan tercela ini – contoh terbaru meningkatnya rasisme dan Islamofobia,” katanya.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin hari Jumat (15/03/2019) mengecam keras aksi teror terhadap masjid kembar di Selandia Baru yang telah menelan banyak korban.

Turki mendesak dunia untuk menghentikan “terorisme fasis Islamofobia” setelah serangan bersenjata yang disiarkan secara live oleh pelakunya ini.

“Serangan atas kedua masiid itu menunjukkan adanya Islamofobia, permusuhan terhadap Muslim,” Ibrahim Kalin, juru bicara kepresidenan Turki, mengatakan di Twitter dikutip Anadolu Agency.

Pernyataannya itu disampaikan setelah serangan dua masjid di Christchurch yang menewaskan sedikitnya 40 orang, menurut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Kalin dengan keras mengutuk “serangan teroris fasis” dan berharap belas kasihan Tuhan terhadap mereka yang terbunuh.

“Tindakan pengecut ini menunjukkan bagaimana retorika dan kebencian anti-Muslim mengarah pada tindakan pembunuhan. Dunia harus memecah kebisuannya atas kebencian Islamofobia.

“Kami telah melihat berkali-kali bahwa retorika Islamofobik melawan Islam dan Muslim telah berubah menjadi ideologi yang sesat dan mematikan,” kata Kalin.

Serangan teror di masjid kembar terjadi saat shalat sedang berlangsung. Sejauh ini, empat orang telah ditahan sehubungan dengan insiden itu, menurut polisi Selandia Baru.

Sementara itu, Fahrettin Altun, Direktur Komunikasi Presiden Turki, juga mengutuk serangan bersenjata di Twitter.

“Saya mengutuk dengan cara sekuat mungkin serangan teror hari ini di #Christchurch,” kata Altun.

Dia juga mengatakan ikut berdoa untuk para korban dan orang-orang yang mereka cintai.

“Ini adalah pengingat bahwa membagi rumah tidak bisa berdiri: sudah saatnya untuk bersatu melawan segala bentuk terorisme,“ desak Altun.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut “serangan teroris” ini merupakan salah satu hari terkelam di Selandia Baru.

“Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung dari penembakan ini, mungkin adalah imigran. Mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini. Mereka telah memilih menjadikan Selandia Baru rumah mereka, dan ini adalah rumah mereka,” kata Ardern, dikutip dari The Guardian.

Pengamat intelijen Paul Buchanan mengatakan, pelaku melakukan aksi dengan perencanaan yang matang.

“Mereka tahu targetnya, mereka tahu rute pelarian, mereka jelas tahu tentang shalat Jumat … ada beberapa tingkat kemahiran dalam hal ini,” ujarnya kepada Radio New Zealand.*

Rep: Panji Islam

Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/15/161439/erdogan-sebut-aksi-teror-shalat-jumat-di-new-zealand-islamofobia.html