Seismograf di Gunung Papandayan Hanya Tersisa Satu
Posted Date : 18-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 246 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Alat pengukur dan pencatat gempa bumi atau seismograf yang berada di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, tinggal tersisa satu buah. Petugas pemantau Gunung Papandayan Momon mengatakan, tiga alat yang sebelumnya dipasang di sekitar gunung, hilang dicuri orang.
Menurut dia, terakhir kali laporan hilangnya seismograf itu terjadi pada sekitar Januari 2019. Alhasil, gunung yang sebelumnya dilengkapi empat seismograf itu kini hanya tersisa satu buah. "Masih satu unit yang beroperasi. Terakhir itu hilang pada Januari kalau enggak salah," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/3).
Ia menduga, pencurian itu dilakukan oleh warga yang tinggal di sekitar Gunung Papandayan. Menurut dia, seismograf itu dicuri dan diambil bagian-bagian penting untuk dijadikan kebutuhan sehari-hari.
Momon menyontohkan, bagian-bagian yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah aki dan solar panel. Sementara itu, lanjutnya, bagian utama seismograf akan dibuang atau dijual per kilogram. "Kemungkinan mereka itu memanfaatkan solar panel dan aki untuk penerangan di tempat-tempat terpencil," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan kepada masyarakat yang di sekitar untuk menjaga seismograf. Pasalnya, alat itu digunakan untuk kepentingan bersama. "Jadi kalau alatnya diganggu, kita enggak bisa menyimpulkan kalau ada aktivitas. Jadi saling menjaga sajalah," tegas dia.
Momon mengaku sudah meminta pergantian alat ke pusat. Namun, hingga saat ini alat pengganti belum juga disediakan.
Menurut dia, kemungkinan pemerintah pusat mempertimbangkan masalah dana juga. Pasalnya, harga seismograf bisa mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi, kebutuhan seismograf bukan hanya untuk Gunung Papandayan. "Seluruh gunung aktif di Indonesia butuh banyak. Ada yang delapan seismograf satu gunung. Kalau di Papandayang, sebenarnya ideal ada tiga untuk menentukan sumber gempa atau hiposenter," kata dia.
Namun, Momon menambahkan, dengan sisa satu seismograf yang tersisa, pihaknya sulit untuk menentukan pusat gempa. Ia mengakui, status Gunung Papandaya masih Level I atau normal. Namun, keberadaan seismograf tetap diperlukan lantaran Papandayan masih termasuk sebagai salah satu gunung yang aktif.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/pokg0c384/seismograf-di-gunung-papandayan-hanya-tersisa-satu
Menurut dia, terakhir kali laporan hilangnya seismograf itu terjadi pada sekitar Januari 2019. Alhasil, gunung yang sebelumnya dilengkapi empat seismograf itu kini hanya tersisa satu buah. "Masih satu unit yang beroperasi. Terakhir itu hilang pada Januari kalau enggak salah," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/3).
Ia menduga, pencurian itu dilakukan oleh warga yang tinggal di sekitar Gunung Papandayan. Menurut dia, seismograf itu dicuri dan diambil bagian-bagian penting untuk dijadikan kebutuhan sehari-hari.
Momon menyontohkan, bagian-bagian yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah aki dan solar panel. Sementara itu, lanjutnya, bagian utama seismograf akan dibuang atau dijual per kilogram. "Kemungkinan mereka itu memanfaatkan solar panel dan aki untuk penerangan di tempat-tempat terpencil," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan kepada masyarakat yang di sekitar untuk menjaga seismograf. Pasalnya, alat itu digunakan untuk kepentingan bersama. "Jadi kalau alatnya diganggu, kita enggak bisa menyimpulkan kalau ada aktivitas. Jadi saling menjaga sajalah," tegas dia.
Momon mengaku sudah meminta pergantian alat ke pusat. Namun, hingga saat ini alat pengganti belum juga disediakan.
Menurut dia, kemungkinan pemerintah pusat mempertimbangkan masalah dana juga. Pasalnya, harga seismograf bisa mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi, kebutuhan seismograf bukan hanya untuk Gunung Papandayan. "Seluruh gunung aktif di Indonesia butuh banyak. Ada yang delapan seismograf satu gunung. Kalau di Papandayang, sebenarnya ideal ada tiga untuk menentukan sumber gempa atau hiposenter," kata dia.
Namun, Momon menambahkan, dengan sisa satu seismograf yang tersisa, pihaknya sulit untuk menentukan pusat gempa. Ia mengakui, status Gunung Papandaya masih Level I atau normal. Namun, keberadaan seismograf tetap diperlukan lantaran Papandayan masih termasuk sebagai salah satu gunung yang aktif.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/pokg0c384/seismograf-di-gunung-papandayan-hanya-tersisa-satu
Polda Riau Kawal Jenazah Ibunda Ustaz Abdul Somad ke Sumut
Anies: Korban Kebakaran Terima Rp 2,5 Juta Per Rumah
Satu Orang Meninggal dalam Penembakan Trem Utrecht
Mobil Sains Keliling akan Kunjungi 100 Sekolah di Banten
Allegri Percaya Kekalahan akan Bantu Juve untuk Berbenah
Kuras Harta Pacar, Anggota BIN Gadungan Ditangkap di Mojokerto
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik, Polisi-TNI Bagikan Masker Gratis
Nasib Tuman di Tengah Viral Meme Tuman
Dor! Bandit Motor Ponorogo Ditembak di Perbatasan Magetan
17 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pemilu 2019 di Jawa Timur
Anies: Korban Kebakaran Terima Rp 2,5 Juta Per Rumah
Satu Orang Meninggal dalam Penembakan Trem Utrecht
Mobil Sains Keliling akan Kunjungi 100 Sekolah di Banten
Allegri Percaya Kekalahan akan Bantu Juve untuk Berbenah
Kuras Harta Pacar, Anggota BIN Gadungan Ditangkap di Mojokerto
Gunung Bromo Semburkan Abu Vulkanik, Polisi-TNI Bagikan Masker Gratis
Nasib Tuman di Tengah Viral Meme Tuman
Dor! Bandit Motor Ponorogo Ditembak di Perbatasan Magetan
17 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pemilu 2019 di Jawa Timur
Kunjungi Anak di Christchurch, Ayah Ini Ditembak Teroris
Dukung Teroris di Medsos, Pria Ini Dilarang Pakai Internet
Siswa di Riau Tersangka Penganiayaan Kepala Sekolah
Duh, Jalan Rusak di Villa Nusa Indah Makin Parah
Langkah Australia Setelah Penembakan Masjid di Selandia Baru
Beri Tahu Anak Istilah Sebenarnya dari Bagian Tubuh Privat
Jelang Wafat, Ibunda sempat Sahur dan Tonton Video Ceramah UAS
MUI Mimika ajak Shalat Ghaib, Doakan Korban Teror Selandia Baru
Aksi Solidaritas untuk Muslim Selandia Baru
Banjir Susulan di Sentani Papua disebut Lebih Parah
Dukung Teroris di Medsos, Pria Ini Dilarang Pakai Internet
Siswa di Riau Tersangka Penganiayaan Kepala Sekolah
Duh, Jalan Rusak di Villa Nusa Indah Makin Parah
Langkah Australia Setelah Penembakan Masjid di Selandia Baru
Beri Tahu Anak Istilah Sebenarnya dari Bagian Tubuh Privat
Jelang Wafat, Ibunda sempat Sahur dan Tonton Video Ceramah UAS
MUI Mimika ajak Shalat Ghaib, Doakan Korban Teror Selandia Baru
Aksi Solidaritas untuk Muslim Selandia Baru
Banjir Susulan di Sentani Papua disebut Lebih Parah