Enam Jenazah Korban Penembakan di Christchurch Dipulangkan
Posted Date : 19-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 254 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Polisi Selandia Baru telah menyerahkan enam jenazah korban pembantaian Christchurch kepada keluarga, Selasa (19/3). Namun, polisi memperingatkan hanya sebagian kecil yang telah teridentifikasi.
Polisi menyatakan, dari 50 otopsi telah disimpulkan, tetapi hanya 12 korban telah berhasil diidentifikasi petugas pemeriksa jenazah. Enam dari korban yang diidentifikasi telah dikembalikan ke keluarga mereka.
Penundaan itu telah menyebabkan kekhawatiran di antara keluarga orang yang meninggal. Mereka ingin mengikuti sesuai dengan tuntunan Islam dan menguburkan orang yang mereka cintai dalam waktu 24 jam.
Mohamed Safi, yang ayahnya Matiullah Safi meninggal di masjid Al Noor, sebelumnya menyuarakan keresahan kepada para pejabat. Sebab, mereka tidak memberikan keluarga yang berduka indikasi kapan mayat akan dirilis.
Menurutnya, polisi hanya mengatakan tengah melakukan prosedur yang sesuai dengan ketentuan. "Tapi proses apa? Kenapa saya tidak tahu apa yang kamu lalui untuk mengidentifikasi mayat. Kenapa saya tidak dihubungi sebagai anggota keluarga dekat?" ucapnya.
Polisi menyatakan mereka begitu menyadari keresahan dari para keluarga korban. Mereka harus menunggu lama untuk proses identifikasi setelah serangan teror terjadi pada Jumat (15/3).
"Kami juga mencari cara untuk meningkatkan komunikasi kami dengan keluarga dan memastikan mereka mendapat informasi lengkap tentang apa yang terjadi," kata kepolisian.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melakukan pekerjaan ini secepat mungkin dan mengembalikan para korban kepada orang yang mereka cintai," ujarnya.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/polx59382/enam-jenazah-korban-penembakan-di-christchurch-dipulangkan
Polisi menyatakan, dari 50 otopsi telah disimpulkan, tetapi hanya 12 korban telah berhasil diidentifikasi petugas pemeriksa jenazah. Enam dari korban yang diidentifikasi telah dikembalikan ke keluarga mereka.
Penundaan itu telah menyebabkan kekhawatiran di antara keluarga orang yang meninggal. Mereka ingin mengikuti sesuai dengan tuntunan Islam dan menguburkan orang yang mereka cintai dalam waktu 24 jam.
Mohamed Safi, yang ayahnya Matiullah Safi meninggal di masjid Al Noor, sebelumnya menyuarakan keresahan kepada para pejabat. Sebab, mereka tidak memberikan keluarga yang berduka indikasi kapan mayat akan dirilis.
Menurutnya, polisi hanya mengatakan tengah melakukan prosedur yang sesuai dengan ketentuan. "Tapi proses apa? Kenapa saya tidak tahu apa yang kamu lalui untuk mengidentifikasi mayat. Kenapa saya tidak dihubungi sebagai anggota keluarga dekat?" ucapnya.
Polisi menyatakan mereka begitu menyadari keresahan dari para keluarga korban. Mereka harus menunggu lama untuk proses identifikasi setelah serangan teror terjadi pada Jumat (15/3).
"Kami juga mencari cara untuk meningkatkan komunikasi kami dengan keluarga dan memastikan mereka mendapat informasi lengkap tentang apa yang terjadi," kata kepolisian.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melakukan pekerjaan ini secepat mungkin dan mengembalikan para korban kepada orang yang mereka cintai," ujarnya.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/polx59382/enam-jenazah-korban-penembakan-di-christchurch-dipulangkan
Pelaku Penembakan Didoakan Dapat Hidayah
Pesan Mencegah Kemungkaran dan Tetap Konsisten
Polisi Sebut RP Gunakan Hasil Pembobolan untuk Bitcoin
Purbalingga akan Miliki Tempat Pertunjukan Kesenian
Busworld South East Asia Siap Digelar, Ini Brand yang Akan Hadir
Fitur Makin Lengkap, Ini Penyebab Kecelakaan yang Melibatkan Truk
Dibanderol Rp 156 Juta, Datsun Go+ Panca CVT Incar Konsumen Muda
Yamaha India Sesumbar Gantikan Indonesia Jadi Basis Produksi 2024
Istri Susilo Bambang Yudhoyono Rutin Olahraga Bareng Keluarga
Festival Vivid Bikin Opera House Sydney Mandi Cahaya
Pesan Mencegah Kemungkaran dan Tetap Konsisten
Polisi Sebut RP Gunakan Hasil Pembobolan untuk Bitcoin
Purbalingga akan Miliki Tempat Pertunjukan Kesenian
Busworld South East Asia Siap Digelar, Ini Brand yang Akan Hadir
Fitur Makin Lengkap, Ini Penyebab Kecelakaan yang Melibatkan Truk
Dibanderol Rp 156 Juta, Datsun Go+ Panca CVT Incar Konsumen Muda
Yamaha India Sesumbar Gantikan Indonesia Jadi Basis Produksi 2024
Istri Susilo Bambang Yudhoyono Rutin Olahraga Bareng Keluarga
Festival Vivid Bikin Opera House Sydney Mandi Cahaya
Kasus TBC di Indonesia Menurun 200 Ribu Kasus
Masjid di Adelaide Tawarkan Pelatihan Bela Diri Gratis
Cuaca Buruk di Perairan, Nelayan Melaut tanpa Hasil
Kantor INSA Johnson Digeledah Polisi
Susun Kebijakan Prioritas, Bank Data Lapan Dimanfaatkan
Stapac Ingin Patahkan Tradisi Final IBL
Facebook: Tak Ada yang Laporkan Video Serangan Christchurch
Keluarga Penembak Masjid: Kami Semua Ditampar
Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia
Kecelakaan Pesawat Ethiopia Mirip Lion Air JT610, Boeing Makin Terpojok
Masjid di Adelaide Tawarkan Pelatihan Bela Diri Gratis
Cuaca Buruk di Perairan, Nelayan Melaut tanpa Hasil
Kantor INSA Johnson Digeledah Polisi
Susun Kebijakan Prioritas, Bank Data Lapan Dimanfaatkan
Stapac Ingin Patahkan Tradisi Final IBL
Facebook: Tak Ada yang Laporkan Video Serangan Christchurch
Keluarga Penembak Masjid: Kami Semua Ditampar
Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia
Kecelakaan Pesawat Ethiopia Mirip Lion Air JT610, Boeing Makin Terpojok